
Ranahrumah.com – TIPS & TRIK | Tips Pakai AC Standar Tetap Bisa Irit Listrik, Pilih Berapa PK?
Pembangunan yang terus-menerus dan tak diimbangi dengan perbaikan lingkungan mengakibatkan bumi mengalami kenaikan suhu yang tajam. Akibatnya udara terasa lebih panas. Kondisi inilah yang mengakibatkan kebutuhan akan AC sebagai alat penyejuk ruangan meningkat.
Untunglah, banyak produsen AC yang peduli terhadap masalah ini dan menciptakan produk pendingin ruangan dengan beragam pilihan dan teknologi yang menyertainya.
Namun, menggunakan AC ada konsekuensi tersendiri bagi pemakainya, yaitu bakal meningkatkan konsumsi listriknya. Memang faktanya, AC menjadi perangkat elektronik dengan kontribusi konsumsi listrik terbesar dalam setiap bulannya. Besarnya kontribusi konsumsi listrik pada AC ini, terkait dengan beberapa hal. Pertama, penggunaannya yang berulang dalam durasi panjang. Bila digunakan pada malam hari saja, AC punya durasi penggunaan sekitar 8 jam. Di sisi lain, hal ini terkait dengan kerjanya menyejukkan suhu ruang sesuai keinginan pengguna. Karena itu, perlu kejelian dalam memilih perangkat elektronik yang dinamakan AC ini.
Produsen elektronik telah memberikan banyak pilihan baik, produk AC berbasis teknologi inverter maupun AC standar yang tidak berbasis inverter. Salah satunya PT Sharp Electronics Indonesia, yang baru-baru ini meluncurkan line up terbaru AC standar (non inverter) Black Series. “Peluncuran AC standar ini untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang ingin memakai AC tetapi ingin yang harganya terjangkau,” ujar Yudha Eka Putra, AC & Air Purifier Product Strategy Manager, PT Sharp Electronics Indonesia di momen pameran Sharp Air Solution dan New Dehumidifier yang berlangsung di Mal Kelapa Gading 3 pada 30/7/2025 lalu.
Permasalahannya adalah, lanjut Yidha, dengan membeli AC standar (tidak berbasis inverter yang hemat energi), apakah masyarakat tetap bisa menghemat pemakaian listriknya? “Bisa saja'” Yudha pun meyakinkan. “Karena, hal terpenting dalam penggunaan AC sebenarnya adalah mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi AC bekerja secara optimal dan cermat menyiasatinya, agar dapat melakukan penghematan tanpa mengurangi kenyamanan,” tegasnya.

Bijak Menggunakan AC
Dari penjelasan Yudha dan beberapa sumber yang ranahrumah.com dapatkan, berikut hal yang harus diperhatikan agar penggunaan AC tetap optimal.
- Batasi sirkulasi aliran udara dari luar ke dalam ruang atau sebaliknya, agar energi tak terbuang.
- Cahaya matahari yang masuk hendaknya diminimalkan. Gunakan penutup pada bagian ruangan yang terkena sinar matahari.
- Tempatkan AC sejauh mungkin dari sinar matahari langsung, agar efek pendingin tidak berkurang.
- Perhatikan pengaturan suhunya. Atur suhu ruangan secukupnya, tidak menyetel AC terlalu dingin. Suhu yang terlalu rendah, selain boros, juga bisa menimbulkan beberapa keluhan kesehatan. “Suhu di angka 24 derajat adalah cukup optimal dengan penyiasatan ruang yang benar,” ucap Yudha.
- Gunakan pengatur waktu agar AC beroperasi hanya pada saat dibutuhkan. Matikan AC bila ruangan kosong dalam jangka waktu relatif lama.
- Hal penting lain yang harus diperhatikan adalah perawatan AC. Rajin-rajinlah membersihkan unit indoor dan outdoor AC secara teratur. Evaporator pada unit indoor yang kotor akan menyebabkan bertambahnya beban kerja AC. Kotoran yang menumpuk pada filter yang menjadi tempat berkumpulnya debu dan partikel kuman, yang akan dikembalikan lagi ke dalam ruang melalui hembusan AC. Bila hal ini terjadi, hembusan AC menebarkan udara yang tidak sehat bagi orang yang berada di ruangan tersebut.
- Hitung kebutuhan AC, gunakan kapasitas AC yang tepat dan efisien sesuai dengan besarnya ruangan ruangan.
Baca Juga: Dibanderol Rp3,5 Jutaan, AC Black Series Sharp Siap Ciptakan Interior Lebih Elegan
Menghitung Kebutuhan AC, Berapa PK yang Harus Digunakan?
Untuk mendapatkan udara sejuk, sebaiknya kapasitas AC harus disesuaikan dengan ukuran ruangan. Bagaimana menghitung kapasitas AC yang pas? Dikatakan Yudha, Sharp Indonesia dalam website resminya, menyediakan simulasi cara mengitung kebutuhan AC ini agar memudahkan masyarakat untuk menentukan besarnya PK AC yang sesuai ruangannya.
Besarnya kapasitas AC biasanya mengacu pada satuan PK atau Paard Kracht. Dalam menentukan besaran PK, bisa menjadikan British Termal Unit (BTU) sebagai acuan besaran. Nilai BTU dapat diketahui dengan mengalikan panjang (p) dan lebar (l) ruangan dalam satuan meter dengan 500 (besaran baku BTU).
Contohnya, untuk ruangan 3 x 2 meter, maka perhitungannya sebagai berikut:
Nilai BTU = p x l x 500 = 3 x 2 x 500 = 3.000 BTU (karena kurang dari 5.000 BTU, maka masih memungkinkan penggunaan AC ½ PK).
Adapun acuan menentukan besaran PK AC sebagai berikut:
- ½ PK = 5.000 BTU (batas maksimal)
- ¾ PK = 7.000 BTU
- 1 PK = 9.000 BTU
- 1 ½ PK = 12.000 BTU
- 2 PK = 18.000 BTU
Nah, sekarang, meski AC kamu adalah AC standar, bisa kok tetap hemat asal bijak menggunakan dan cermat memilihnya. (RR)
Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom



