Ranahrumah.com – TIPS & TRIK | Cegah Food Loss dan Food Waste yang bikin pangan terbuang sia-sia.
Menyambut Hari Pangan Sedunia (HPS) 2023 yang diperingati pada 16 Oktober 2023, kontribusi apa yang bisa kita lakukan terkait pangan?
Dimulai dari hal terkecil yang dapat kita lakukan di lingkungan terdekat dan di rumah, adalah dengan mencegah terjadinya FLW (Food Loss dan Food Waste). Dua hal yang bicara tentang pangan yang terbuang sia-sia dan akhirnya jadi limbah. Namun Food Loss dan Food Waste mendeskripsikan dua hal yang berbeda. Sudah tahu perbedaannya? Yuk kenali!
Baca Juga: Seruan Realisasi Target Produksi Beras di Peringatan HPS 2023
Mengenal Beda Food Loss & Food Waste
Food loss adalah kehilangan pangan yang utamanya terjadi karena proses produksi. Proses produksi ini meliputi tahap panen, pasca-panen, dan distribusi.
Biasanya penyebab terjadinya kehilangan tersebut adalah kurangnya sarana dan pra-sarana produksi seperti kurangnya teknologi. Teknologi yang dimaksud meliputi teknologi transportasi, rantai dingin (cold chain), dan lainnya yang bisa menyebabkan pangan jadi mudah rusak ataupun susut.
Sementara Food Waste merupakan pangan yang terbuang atau limbah pangan. Biasanya food waste terjadi di tingkat retail dan konsumsi. Food waste ini sering berhubungan dengan kebiasan dan perilaku kita dalam menilai dan menghargai pangan.
Baca Juga: 4 Fitur Kulkas Ini Bikin Makanan Segar Lebih Lama
5 Cara Mencegah Terjadinya FLW (Food Loss dan Food Waste)
Annisa Ratna Putri (Team Leader Kajian Food Loss & Waste, Waste4Change), menyebutkan ada 5 cara cegah Food Loss dan Food Waste yang bikin pangan terbuang sia-sia dan jadi limbah, sebagai berikut.
1. Meningkatkan food handling practice
Cara ini dilakukan dengan meningkatkan perlakukan yang lebih baik terhadap makanan, yaitu ketika mendistribusikan makanan ataupun menyimpannya.
Annisa menyebut, biasanya penyebab terjadinya kehilangan pangan di proses ini ini adalah kurangnya sarana dan pra-sarana produksi seperti kurangnya teknologi. Hal ini meliputi teknologi transportasi, rantai dingin (cold chain), dan lainnya yang bisa menyebabkan pangan jadi mudah rusak ataupun susut.
Baca Juga: Kurangi Jejak Karbon, IKEA Sediakan Tempat Parkir BRT
2. Perlunya edukasi soal penyimpanan yang benar ke pekerja lapangan
Hal ini dilakukan agar pekerja lapangan memahami cara nyimpan makanan salah dan yang benar dan memperlakukan makanan secara lebih baik.
3. Meningkatkan preferensi dalam menilai makanan
Hal ini berhubungan dengan kebiasan dan perilaku masyarakat (sebagai konsumen) dalam menilai dan menghargai pangan.
Yang harus dilakukan adalah menilai makanan tak hanya berdasar aspek sensori. Jangan hanya mau makan atau membeli makanan yang terlihat bagus, seperti warna dan bentuknya. Sehingga jika ada produk yang bentuknya tidak sesuai dengan keinginan atau ekspektasinya seringkali produk tersebut disisihkan dan akhirnya terbuang.
Belilah makanan yang meski bentuknya berbeda dari yang biasa dibeli namun secara nutrisi sama saja. Cara ini akan mencegah makanan tidak terjual dan akhirnya kebuang karena masyarakat tidak suka atau tidak mau beli.
Baca Juga: Agar Daging Mentah Awet, Ini Teknologi pada Freezer yang Perlu Dimiliki
4. Menyimpan makanan dengan benar di rumah
Di rumah tangga, pahami bagaimana seharusnya menyimpan makanan. Seperti diketahui, tidak semua makanan itu bakal tahan lama kalau dimasukkan ke kulkas. Beberapa makanan tertentu justru makin cepat busuk atau berjamur jika di dalam kulkas.
Dengan mengetahui apa saja yang ada di kulkas kita, kita juga dapat menggunakan semua bahan yang kita punya dengan maksimal tanpa membuang mereka karena basi atau rusak. Ranahrumah.com berikan tips berikut untuk penyimpanan makanan di kulkas.
- Bersihkan kulkas dengan baik
Langkah pertama untuk kulkas yang terorganisasi dengan baik adalah mengeluarkan semuanya dan menggosoknya dengan baik. Jika memungkinkan, lepaskan laci dan rak, lalu biarkan terendam dalam air sabun yang panas. Ganti rak dan laci dan simpan sekotak soda kue untuk membantu mengurangi bau kulkas di masa mendatang.
- Periksa tanggal kedaluwarsa
Saat mengganti makanan di kulkas, periksa tanggal kedaluwarsa semua barang. Meskipun beberapa makanan dapat dimakan dengan aman setelah melewati tanggal-tanggal tersebut, kita harus jujur pada diri sendiri tentang apakah itu akan terjadi. Lihat selai, jeli, dan saus yang sudah lama tidak disentuh dan buat rencana untuk menggunakannya atau membuangnya. Akan jauh lebih mudah untuk menemukan apa yang kita butuhkan ketika kita tidak memilah-milah toples berisi barang-barang yang tidak akan pernah kita sentuh lagi.
Baca Juga: Showcase Ini Bikin Bisnis Kuliner Rumahan Tak Tekor
- Sortir rak
Jika memiliki kebiasaan memasukkan makanan di ruang mana pun yang tersedia di kulkas, sekaranglah saatnya untuk berubah. Mengatur rak akan membantu kita mengurangi limbah karena kita akan tahu persis di mana semuanya berada. Namun, kita harus menemukan sistem yang paling cocok untuk kita (dan yang akan kita ikuti),
- Rak Atas. Ini adalah salah satu rak penghangat di kulkas, jadi hindari menyimpan daging segar di sini.Pertimbangkan untuk menggunakannya untuk sisa makanan dan makanan yang perlu segera dimakan. Biasanya ini adalah rak pertama yang kita lihat saat membuka pintu, jadi sebaiknya simpan makanan yang sering kita ambil di sini.
- Rak Tengah. Di sini, pertimbangkan untuk menyimpan produk susu atau produk yang dapat dibiarkan terbuka (seperti beri). Kita juga mungkin memiliki ruang vertikal di sini, jadi wadah yang lebih tinggi dapat disimpan di rak ini juga.
- Rak Bawah. Gunakan rak bawah untuk daging atau ikan. Tidak hanya ini adalah tempat paling dingin di kulkas sehingga risiko pembusukan lebih kecil, tetapi kita juga tidak perlu khawatir tentang kebocoran yang tidak disengaja pada sisa makanan yang menyebabkan bau tidak sedap atau kontaminasi.
- Laci. Yang ini cukup mudah—coba muat semua produk di laci untuk kesegaran maksimal.
- Pintu, adalah bagian terhangat dari kulkas, jadi simpan barang-barang yang lebih stabil, seperti bumbu dan selai, di tempat ini.
- Gunakan wadah yang jelas
Salah satu cara mudah untuk memastikan agar kita tetap pada sistem kita dan menyimpan semuanya di tempatnya adalah dengan berinvestasi pada beberapa wadah bening yang dangkal. Ini sangat membantu dalam mengamankan barang-barang dan menyimpan barang-barang serupa bersama-sama. Beri label masing-masing berdasarkan jenis makanan atau tanggal kedaluwarsa. Wadah bening tidak hanya akan membantu mempertahankan kerangka kerja yang kokoh untuk sistem organisasi kulkas, tetapi juga lebih mudah dibersihkan daripada seluruh rak.
Baca Juga: 10 Aturan Feng Shui Dapur, Penataan yang Mendatangkan Kemakmuran
- Simpan daftar
Jika ingin meningkatkan keterampilan organisasi IDEA Lovers, pertimbangkan untuk menempelkan pinboard ke kulkas.Hal ini memungkinkan kita untuk menyimpan penghitungan berjalan dari apa yang kita miliki di kulkas tanpa memilah-milahnya. Ini tidak perlu menjadi daftar lengkap dari setiap item, tetapi akan sangat membantu untuk menuliskan sayuran mana yang kita beli minggu ini atau produk daging apa yang akan segera rusak. Dengan cara ini, kita dapat dengan mudah melihat bahan apa yang hilang dan melacak tanggal kedaluwarsa sehingga dapat membuat rencana untuk menggunakan semua yang kita beli.
5. Porsi makan secukupnya dan perbaiki perilaku
Hindari menganut pemikiran atau nilai seperti, “Lebih baik lebih banyaklah daripada kurang, sehingga ketika ada acara atau makan bersama yang penting pesan dulu, urusan nanti kalau bersisa.”
Cara pikir ini harus diubah. Jika memang tidak sanggup dihabiskan, ya sebaiknya tidak dipesan sebanyak itu. Kalau memang bersisa sebaiknya selalu dibawa pulang untuk dikonsumsi kembali.
Nah, yuk mulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat untuk cegah makanan terbuang dengan terjadinya Food Loss dan Food Waste!
Baca Juga: Perangkat Dapur Pintar untuk Dapur Masa Kini yang Makin Fleksibel
Baca Juga: Fitur Unggulan Kulkas LG Hygiene Care Solution, Makanan Segar Lebih Lama
Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom
(*)