Ranahrumah.com – TIPS & TRIK | Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya udara sehat di dalam rumah, kini makin banyak orang mencari solusi pengudaraan yang efektif. Ada yang mengandalkan AC, ada pula yang masih setia pada kipas angin, namun banyak juga yang mulai melirik exhaust fan karena kepraktisannya dan daya listriknya yang hemat.
AC, Kipas Angin, dan Exhaust Fan — Apa Bedanya?
Ketiga alat ini sama-sama berfungsi mengatur sirkulasi udara, tapi bekerja dengan cara berbeda.
AC (Air Conditioner) mendinginkan udara dengan sistem pendinginan refrigerant. Udara yang dihembuskan terasa sejuk, namun udara lama tidak dibuang keluar. Karena itu, ruangan ber-AC perlu ventilasi tambahan agar tetap sehat.
Kipas angin hanya menggerakkan udara di dalam ruangan tanpa menggantinya dengan udara baru. Fungsinya lebih untuk menciptakan rasa sejuk sementara.
Exhaust fan, berbeda. Ia mengeluarkan udara kotor, lembap, atau berbau dari dalam ruangan dan menggantinya dengan udara segar dari luar. Karena itu, alat ini berperan penting dalam menjaga kualitas udara di rumah.
Baca Juga: Ruang Servis Butuh Udara Segar
Baca Juga: Risiko Korsleting pada AC, Bahaya yang Sering Diremehkan
Inovasi Exhaust Fan yang Semakin Canggih
Beberapa produsen besar seperti KDK dan Panasonic terus menghadirkan inovasi exhaust fan modern.
KDK memiliki model dengan konsumsi daya hanya 6 watt yang aman digunakan 24 jam nonstop, sehingga biaya listrik setahunnya hanya sekitar Rp52.000-an.
Sementara Panasonic memperkuat daya tahan produknya dengan komponen antikarat, desain louver yang elegan, serta motor generasi baru yang tidak berisik dan lebih efisien energi.
Selain fungsional, kini exhaust fan juga tampil lebih stylish, cocok dengan interior modern.
Baca Juga: 6 Kunci Ciptakan Pengudaraan optimal agar Rumah Bebas Pengap
Tiga Hal Penting Saat Memilih Exhaust Fan
Sebelum membeli, ada tiga faktor utama yang perlu diperhatikan agar exhaust fan bekerja optimal.
1. Daya Listrik (Wattage)
Semakin kecil dayanya, semakin hemat energi. Pilih yang efisien namun tetap mampu bekerja 24 jam, terutama untuk area seperti kamar mandi dan dapur.
2. RPM (Rotasi Per Menit)
RPM menunjukkan kecepatan putaran motor. Makin tinggi RPM, makin besar pula kemampuan menyedot udara. Ini penting untuk ruang yang banyak asap atau lembap seperti dapur.
3. Tingkat Kebisingan (dB)
Exhaust fan sebaiknya beroperasi senyap agar tidak mengganggu aktivitas di rumah. Nilai idealnya di bawah 45 dB untuk kenyamanan ruang tidur atau ruang keluarga.
Memperhatikan tiga hal ini akan membuat alat bekerja efektif tanpa mengganggu kenyamanan dan tanpa boros listrik.
Cara Menghitung Kebutuhan Exhaust Fan Tiap Ruang
Banyak orang asal pasang exhaust fan, padahal setiap ruang punya kebutuhan berbeda. Ukurannya bisa dihitung dengan rumus sederhana:
Rumus: A × B
1. A = volume ruang (panjang × lebar × tinggi ruangan)
2. B = frekuensi pergantian udara per jam
Nilai B berbeda untuk tiap ruang. Semakin “kotor” ruangannya, makin besar angka yang dibutuhkan.
Dapur: B = 15
Ruang tidur / ruang tamu: B = 5–6
Contoh:
Jika ruang tidur berukuran 3 m × 3 m × 3 m → A = 27 m³
Maka kebutuhan air volume = 27 × 5 = 135 m³/jam
Artinya, kamu butuh satu exhaust fan dengan daya sedot 135 m³/jam, atau dua unit dengan daya sedot setengahnya.
Untuk tipe ceiling mounted yang memakai pipa pembuangan, daya sedot sebaiknya dilebihkan agar tetap efektif.
Dengan perhitungan sederhana ini, udara rumah akan lebih segar, lembap berkurang, dan suasana lebih nyaman tanpa boros listrik. (RR)
Baca Juga: Rumah Terasa Panas Ternyata Bisa Disebabkan oleh Atap yang Salah
Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook Ranah Rumah, Instagram @ranahrumahcom.




