Ranahrumah.com – TREN | IKEA dan Duitin ubah sampah jadi uang, diwujudkan dalam program keberlanjutan kolaborasi antara IKEA Kota Baru Parahyangan (KBP) dengan Duitin. Caranya, dengan memberi akses pada masyarakat untuk menjadikan sampah daur ulang-nya jadi bernilai.
Masyarakat bisa membawa sampah daur ulang-nya ke Zona Daur Ulang di Toko IKEA KBP untuk ditukar point reward. Setelah terkumpul, point reward bisa digunakan untuk membeli produk digital seperti token listrik, pulsa telepon, paket data, ataupun bisa juga ditunaikan melalui financial partner Duitin yakni LinkAja dan DANA.
Program ini menjadi perwujudan dari “keberlanjutan”, salah satu program yang diterapkan oleh IKEA. “Program keberlanjutan menjadi salah satu nilai yang diterapkan oleh IKEA termasuk untuk produk-produk IKEA. Kami menyadari bahwa aspek keberlanjutan (sustainability) menjadi tanggung jawab setiap elemen, mulai dari diri sendiri hingga pelaku usaha,” ujar Diva Yohanna, Store Manager IKEA Kota Baru Parahyangan.
Sebagai langkah nyata, lanjut Diva, IKEA Social Entrepreneurship B.V. bekerjasama dengan 10 wirausaha sosial inovatif di Indonesia untuk mewujudkan hal tersebut.
Duitin adalah salah satu dari wirausaha sosial yang telah mengikuti program Instellar & IKEA Social Entrepreneurship Indonesia Accelerator (I-SEA) gelombang pertama. “Dengan berkolaborasi bersama Duitin, kami ingin masyarakat lebih menyadari pentingnya menjaga bumi ini demi kehidupan berkelanjutan yang lebih baik di masa mendatang,” tambahnya.
Baca Juga: Cara Ikea Food Kelola Food Waste, Tekan Emisi Karbon
Baca Juga: Rayakan Midsummer, IKEA Food Gelar “All You Can Eat”
Masalah Sampah di Indonesia
Masalah sampah di Indonesia belum dapat diatasi secara menyeluruh. Di sisi lain, kesadaran masyarakat akan pemilahan sampah plastik untuk didaur ulang pun masih tergolong rendah.
Hal tersebut yang menyebabkan sampah di Indonesia semakin menumpuk dan tercampur, hingga pada akhirnya dapat merusak lingkungan, menyebabkan polusi dan mengurangi nilai dari material yang sebenarnya bisa dimanfaatkan kembali.
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), volume timbulan sampah di Indonesia pada 2022 mencapai 19,45 juta ton.
Inilah mayoritas timbulan sampah nasional pada 2022 berdasarkan jenis sampah-nya. Sampah sisa makanan menempati urutan pertama dengan proporsi 41,55%. Kemudian sampah plastik berada di urutan kedua dengan proporsi 18,55%. Sebanyak 13,27% sampah di Indonesia pada 2022 berupa sampah kayu/ranting, 11,04% sampah kertas/karton, dan sampah logam 2,86%. Ada pula 2,54% sampah kain, sampah kaca 1,96%, sampah karet/kulit 1,68%, dan 6,55% sampah jenis lainnya.
Baca Juga: IKEA Ajak Gunakan Produk Berkelanjutan di Peringatan Hari Bumi
Baca Juga: “Back to School” IKEA, Persiapkan Anak Memasuki Tahun Ajaran Baru
Pengolahan Sampah untuk Keberlanjutan
Salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab kepada lingkungan adalah dengan mengambil langkah preventif pengelolaan sampah.
“Duitin memiliki fokus yang sama dengan IKEA utamanya untuk nilai-nilai berkelanjutan,” kata Adijoyo Prakoso, selaku COO dan CO-Founder Duitin mengatakan,
Duitin ingin mengajak masyarakat untuk memilah, mengumpulkan, dan mengelola sampah yang nantinya akan diolah kembali untuk mendapatkan “kehidupan kedua” melalui proses daur ulang.
“Kami menyadari bahwa salah satu tantangan dalam pemilahan sampah adalah keterbatasan informasi dan akses ke fasilitas daur ulang. Oleh karena itu, Duitin hadir di IKEA KBP guna memberikan akses kepada masyarakat khususnya di wilayah Kota Baru Parahyangan,” jelasnya.
Zona Daur Ulang di IKEA Kota Baru Parahyangan (KBP) menerima sampah daur ulang mulai dari botol, plastik, kertas, dan kaleng aluminium.
Nantinya seluruh sampah yang terkumpul akan didaur ulang dan diolah oleh Duitin untuk diubah menjadi barang-barang yang dapat digunakan kembali dan memiliki nilai guna yang lebih. Bisa menjadi produk berbentuk semula ataupun ke bentuk yang baru, sesuai dengan jenis materialnya.
Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook Ranah Rumah, Instagram @ranahrumahcom
(*)