Jadi Solusi Udara Buruk, Ini Beda Air Purifier, Humidifier, dan Dehumidifier

Udara buruk seperti polusi, udara terlalu kering, dan udara dengan kelembapan tinggi bisa diatasi dengan Air Purifier, Humidifier, atau Dehumidifier yang masing-masing punya fungsi berbeda.

Jadi pertimbangan penting saat membeli air purifier di antaranya adalah fitur, filterisasi, teknologi tambahan untuk pemurnian udara, CADR, dan jangkauan area. (Dok. Philips)

Ranahrumah.com – PRODUK | Masalah yang terkait dengan udara buruk tak habis-habisnya terus diperbincangkan untuk dicari solusinya.

Bagaimana tidak, udara yang di dalamnya terdapat oksigen, menjadi kebutuhan dasar bagi manusia. Kebutuhan oksigen ini harus dipenuhi untuk aktivitas ataupun metabolisme tubuh.

Permasalahan udara buruk di antaranya adalah polusi, udara kering (kurang kelembapannya), dan udara lembap (terlalu banyak uap air). Dibutuhkan kondisi udara yang ideal, tak hanya bersih bebas dari virus, bakteri, dan mikroorganisme tak kasat mata. Juga, udara ideal yang tak terlalu kering dan tak terlalu lembap juga.

Dengan kemajuan teknologi, produsen elektronik rumah tangga terus mengembangkan produk Air Solution. Selain pendingin ruang atau AC (Air Conditioner), ada 3 jenis peralatan rumah tangga yang diproduksi khusus sebagai solusi udara buruk, yaitu Air Purifier, Humidifier, dan Dehumidifier.

Meski sama-sama masuk dalam kategori air solution, ada perbedaan mendasar dari fungsi masing-masing produk. Berikut detailnya.

Baca Juga: Sharp Rilis Dehumidifier Solusi segala Masalah Lembap, Ini Keunggulannya

Baca Juga: Teknologi UV-C di Air Purifier Viruskiller Calmic Rentokil

Penggunaan air purifier Viruskiller, untuk membebaskan udara di dalam rumah dari virus (Dok. Calmic)

Air Purifier

Air purifier adalah produk pembersih udara yang digunakan sebagai perlindungan tambahan terhadap udara buruk karena polusi udara dalam ruang atau terkontaminasi bakteri dan virus, ataupun mikroorganisme lainnya yang beterbangan di udara.

Proses pembersihan atau penjernihan udara pada air purifier dilakukan dengan penyaringan menggunakan filter. Karenanya, elemen penyaring yang disebut filter ini sangat penting pada produk air purifier.

Selain itu, untuk membersihkan dan menyaring udara, sebuah unit air purifier harus memiliki sistem penyaringan yang baik.

Sistem penyaringan yang optimal harusnya tidak hanya terdiri dari satu melainkan memiliki beberapa tahapan, dimulai dari pre filter yang berguna untuk menangkap partikel besar seperti debu dan tungau.

Setelah itu, udara harus melewati penyaringan yang menggunakan karbon aktif yang berguna untuk menetralisir gas, asap, bau, dan senyawa kimiawi yang berbahaya.

Baca Juga: UV-C Air Disinfection Solusi Pencegah Infeksi Nosocomial di Rumah Sakit

Untuk memaksimalkan level penyaringan, air purifier harusnya mempunyai filter HEPA yang berfungsi untuk menyaring partikel udara sampai dengan 0.3 mikron.

Bahkan, tak cukup dengan tahapan penyaringan dengan berbagai jenis filter tersebut, beberapa produsen air purifier, masih menambahkan beberapa teknologi ke dalam produknya. Sebut saja Rentokil Initial Indonesia melalui brand Calmic, yang melengkapi produk air purifier-nya dengan teknologi UV-C. Inovasi Viruskiller ini telah teruji kllinis mengurangi 99,9999 % virus dalam satu kali aliran uadra.

Selain itu ada Sharp, yang melengkapi air purifier-nya dengan teknologi plasmacluster. Keefektifan palsmacluster Sharp telah dibuktikan oleh 30 lembaga penelitian independen di 12 negara di dunia mampu melindungi manusia dari penularan berbagai virus berbahaya penyebab penyakit pernapasan, bakteri, jamur penyebab alergi dan gangguan kulit. Pemakaian plasmacluster pada air purifier akan memberikan kualitas udara yang sehat, segar, dan bebas bau.

Baca Juga: LG Air Solution 2023, Fokus pada Kesehatan dan Ramah Lingkungan