
Ranahrumah.com – INSIGHT | Selama ini, pembangunan kota cenderung mengutamakan kekuatan struktural dan efisiensi ruang, sering kali tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan. Permukaan kedap air semakin luas, sementara kemampuan tanah untuk menyerap air hujan terus menurun. Akibatnya, banjir menjadi persoalan yang terus berulang setiap musim hujan.
Pendekatan infrastruktur hijau dalam pengelolaan banjir perkotaan menjadi semakin penting untuk menjawab tantangan ini. Utamanya, ketika kota-kota mulai mencari solusi yang tidak hanya mengalirkan air hujan, tetapi juga mengembalikannya ke dalam tanah. Prinsipnya sederhana: pembangunan harus bekerja selaras dengan sistem alam, termasuk dalam pengelolaan air hujan. Namun, pendekatan ini tidak akan berjalan tanpa dukungan material konstruksi yang tepat.
Material sebagai Fondasi Infrastruktur Hijau
Material bangunan memainkan peran krusial. Peran yang menentukan apakah sebuah kawasan mendukung atau justru menghambat prinsip infrastruktur hijau. Material ramah lingkungan tidak hanya dinilai dari emisi karbonnya, tetapi juga dari kontribusinya terhadap efisiensi energi, konservasi air, dan keberlanjutan jangka panjang.
Salah satu pendekatan yang mulai diterapkan adalah penggunaan beton berpori sebagai solusi resapan air untuk mengurangi banjir perkotaan. Material ini memungkinkan air hujan meresap langsung ke tanah dan mengurangi limpasan permukaan. Di sisi lain, penggunaan semen rendah emisi dan optimalisasi proses produksi, juga menjadi bagian penting dari ekosistem konstruksi berkelanjutan.
Konstruksi Berkelanjutan dan Peran Industri Material
Dalam konteks inilah, industri material memiliki peran strategis. ranahrumah sebelumnya pernah mengulas bagaimana Semen Merah Putih memperkuat komitmennya terhadap konstruksi berkelanjutan. Industri material ini menghadirkan material ramah lingkungan untuk mendukung konstruksi berkelanjutan, termasuk melalui inovasi proses produksi dan pengembangan semen rendah emisi.
Melalui penerapan teknologi seperti Waste Heat Recovery System (WHRS), optimalisasi bahan baku alternatif, hingga pengembangan produk Green Cement bersertifikasi Green Label Indonesia (GLI), industri material berkontribusi menurunkan emisi karbon sekaligus meningkatkan efisiensi sumber daya.
Produk-produk seperti semen rendah emisi, beton berpori, hingga material dengan teknologi water repellent menunjukkan bahwa inovasi material tidak hanya berdampak pada bangunan, tetapi juga pada ketahanan kota terhadap perubahan iklim dan risiko banjir.
Dalam konteks pengelolaan air hujan, inovasi seperti beton berpori ramah lingkungan untuk mengurangi genangan dan banjir menunjukkan bagaimana material konstruksi dapat berkontribusi langsung pada infrastruktur hijau kota.
Kolaborasi untuk Infrastruktur Hijau yang Lebih Kuat
Pengembangan infrastruktur hijau tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan berbagai pemangku kepentingan. Regulasi seperti Permen PUPR No. 9 Tahun 2021 tentang Konstruksi Berkelanjutan menjadi landasan penting, namun implementasinya membutuhkan dukungan nyata dari industri.
Dalam artikel lain, ranahrumah juga menyoroti kolaborasi lintas negara dalam pengembangan teknologi beton berpori sebagai bagian dari solusi banjir perkotaan. Hal ini menunjukkan bahwa upaya membangun kota yang lebih hijau memerlukan ekosistem yang saling terhubung—dari inovasi material, teknologi konstruksi, hingga kebijakan publik.
Menuju Kota yang Lebih Tangguh
Masalah banjir perkotaan tidak akan selesai dengan satu solusi tunggal. Namun, dengan menggabungkan pendekatan infrastruktur hijau dan penggunaan material ramah lingkungan, kota memiliki peluang lebih besar untuk menjadi tangguh dan berkelanjutan.
Material hijau bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan fondasi penting dalam membangun kota masa depan. Kota yang tidak hanya kuat secara struktur, tetapi juga adaptif terhadap alam. (RR)
Baca Juga: Air hujan Layak Dikunsumsi, Benarkan?
Cek berita keberlanjutan, ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook Ranah Rumah, Instagram @ranahrumahcom.


