Manfaatkan Cahaya Alami agar Hemat Listrik & Rumah tetap Adem

Memanfaatkan cahaya alami untuk menghemat listrik, rumah adem alias tidak membuat rumah panas.Tips jitunya adalah dengan memasukkan cahayanya dan mengelola panasnya, Cara membuat ventilasi cahaya, siasati panas sesuai arah hadap rumah, perluasan ruang, pamakaian material alami, memodifikasi desain bangunan, dan penggunaan bahan pelapis penahan panas.

Memanfaatkan cahaya alami adalah cara jitu menghemat listrik. Berbagai tips memasukkan cahya matahari ke dalam ruang. (Curtis Adams - Pexels)

Ranahrumah.com – INSIGHT | Memanfaatkan cahaya alami adalah alternatif jitu menghemat listrik. Cahaya matahari dapat dimasukkan ke dalam ruang untuk mengganti lampu penerangan di siang hari.

Idealnya perencanaan untuk memanfaatkan cahaya alami dan memasukkannya ke dalam rumah, harus dilakukan sejak awal pembangunan rumah, yaitu sejak proses desain dilakukan. Jika kesadaran akan hal ini muncul ketika bangunan sudah berdiri (rumah sudah jadi), dapat dilakukan langkah-langkah modifikasi pada detail arsitektur bangunan. Ini tips dan triknya!

1. Cermat Mengaplikasikan Ventilasi

Inti dari sistem ventilasi cahaya adalah “mengalirkan“ cahaya matahari ke dalam bangunan/rumah dan memanfaatkannya sebagai pencahayaan alami. Tujuan pengaplikasian sistem ini adalah efisiensi biaya listrik atau hemat listrik.

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengaplikasikan ventilasi cahaya tanpa membuat rumah panas, rumah tetap adem adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Secondary Skin untuk Rumah, Kulit Kedua yang Bikin Estetik dan Hemat Listrik

Ventilasi cahaya harus diletakkan pada tempat yang tepat dan nilai Wall Window Ratio yang pas, tidak berlebih agar tak membuat rumah panas. (Max Rahubovskiy-Pexels)
  • Tempatkan ventilasi pada posisi yang tepat

Penempatan ventilasi yang paling tepat adalah dengan memperhatikan fungsi ruang. Pengaturan dilakukan melalui pengukuran tinggi atau pemilihan bentuk ventilasi yang sesuai sehingga sudut cahaya matahari yang tajam di pagi atau sore hari agar cahayanya tidak mengganggu, kondisi rumah tetap adem (tidak panas).

Ingat, jangan berlebih mengaplikasikan ventilasi! Banyaknya lubang cahaya (ventilasi) ideal dalam suatu ruang dinyatakan oleh nilai WWR (Wall Window Ratio). WWR adalah perbandingan luas jendela dengan luas seluruh dinding luar. Nilai idealnya adalah 20% dari luas dinding keseluruhan.

Contoh Perhitungan:

Ukuran ruang= 4 m x 4 m= 16 m2

Luas ventilasi cahaya ideal= 20% x 16 m2= 3,2 m2

Luas itu bisa dipenuhi dengan membuat jendela ukuran 1 x 1,6 m (dua buah), atau jendela ukuran 2 x 1,6 m (sebuah)

Baca Juga: Tips Memilih Gorden untuk Rumah, Kenali Bahan, Motif, dan Warnanya

Skylight, ventilasi cahaya yang diaplikasikan di plafon, membuat cahaya matahari yang masuk merata. (Kaique Rocha-Pexels)
  • Atur letak skylight

Memanfaatkan cahaya alami bisa dengan skylight. Skylight adalah ventilasi cahaya yang biasa diaplikasikan di atap. Dapat dibuat dari genteng kaca atau lembaran fiberglass. Bukaan ini membuat setiap ruang mendapatkan cahaya alami secara merata. Selain dipasang horizontal (di plafon), skylight bisa dipasang agak miring. Letaknya sebaiknya di antara dua sisi dinding sehingga dapat mengurangi kontras cahaya yang kurang nyaman di mata.

Sesuai arah datangnya cahaya (dari atas), maka letak skylight yang paling efektif adalah di plafon. Sebaiknya pengaturan sinar yang datang dibuat tidak langsung mengenai area yang digunakan untuk aktivitas.

Baca Juga: Void dan Skylight Solusi Rumah Sempit jadi Terasa Lapang