Ranahrumah.com – TIPS & TRIK | Panel dinding adalah salah satu elemen untuk memperindah tampilan interior rumah. Pasang panel dinding dapat dilakukan sendiri (Do It Yourself/DIY) dalam waktu yang cepat, hemat tenaga, maupun biaya. Panel dinding dapat menjadi solusi desain interior yang efektif dan efisien untuk menciptakan dinding aksen agar rumah lebih menawan dan bergaya.
Dinding aksen adalah salah satu tren desain interior yang kini digunakan banyak orang untuk menunjang estetika tampilan interior rumah. Meski selama ini dinding aksen identik dengan dinding dengan warna yang berbeda dan menonjol, sebenarnya ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menciptakan dinding aksen. Di antaranya adalah dengan pengapikasian cat dekoratif, menggunakan tirai, menempelkan wallpaper atau stiker, melapisi dinding dengan ubin bermotif, atau memasang panel dinding DIY (yang dibuat sendiri) seperti yang akan ranahrumah bagikan berikut ini.
Baca Juga: Dinding Aksen, Tren Desain Penunjang Estetika Rumah
Baca Juga: Memilih Cat Tembok yang Tepat Berdasarkan Jenis Ruangan
Kamu bisa mempraktikkan DIY pasang panel dinding sendiri, ini kapan saja, termasuk ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri atau momen-momen penting keluarga lainnya.
Berikut salah satu panduan pasang penel dinding DIY yang dapat dipraktikkan dengan mudah. Kamu dapat mengekspresikan kreativitas dan gaya kamu sendiri dengan desain dan finishing panel dinding untuk menciptakan dinding aksen yang berbeda.
Ikuti langkah-langkah pasang panel dinding berikut ini untuk menghasilkan tampilan yang menarik dan profesional.
Langkah 1: Persiapan Bahan dan Alat
Bahan yang dibutuhkan:
- Panel dinding (MDF, HPL, kayu lapis, atau bahan lain yang diinginkan)
- Lem kayu atau perekat konstruksi
- Pemaku atau sekrup (tergantung jenis panel)
- Batang penguat (jika diperlukan)
- Cat atau pelapis sesuai selera
- Alat yang Diperlukan
- Meteran atau penggaris
- Pencil
- Level atau waterpass
- Gergaji
- Bor atau obeng
- Kuas atau roller cat
Langkah 2: Pengukuran dan Rencana Desain
Sebelum memulai pemasangan panel dinding, lakukan pengukuran pada dinding yang akan dipasangi. Tentukan juga desain yang diinginkan, apakah horizontal, vertikal, atau miring. Buatlah sketsa desain pada kertas dan tentukan ukuran masing-masing panel.
Langkah 3: Pemotongan Panel
Potong panel sesuai ukuran yang telah ditentukan. Gunakan gergaji yang sesuai dengan bahan panel yang digunakan. Pastikan potongan rapi dan presisi agar hasil pemasangan lebih maksimal.
Langkah 4: Pemasangan Batang Penguat (Jika Diperlukan)
Jika panel dinding yang digunakan memiliki ketebalan tipis atau memerlukan dukungan tambahan, pasang batang penguat pada dinding sebelum memasang panel. Batang penguat dapat berupa kayu, MDF, atau bahan lain yang sesuai. Pastikan batang penguat dipasang dengan benar dan sejajar.
Langkah 5: Pemasangan Panel Dinding
Gunakan lem kayu atau perekat konstruksi pada bagian belakang panel dan tempelkan pada dinding sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Tepatkan panel pada posisinya dan tekan dengan kuat agar menempel dengan baik. Gunakan pemaku atau sekrup untuk mengamankan panel, jika diperlukan.
Langkah 6: Finishing
Setelah semua panel dinding terpasang, lakukan finishing dengan cara mengamplas permukaan yang kasar atau tidak rata. Kemudian, cat atau lapisi panel sesuai dengan selera. Biarkan cat mengering sesuai anjuran pabrik, dan dinding aksen kamu pun jadi, ruangan tampil menawan dengan panel dinding DIY.
Baca Juga: Secondary Skin untuk Rumah, Kulit Kedua yang Bikin Estetik dan Hemat Listrik
Baca Juga: Bikin Dinding Makin Memesona dengan Pola, Ini Caranya!
Tips dan Trik untuk Hasil yang Lebih Baik
Berikut ini beberapa tips dan trik tambahan yang dapat membantu kamu dalam proses pemasangan panel dinding DIY.
1. Pertimbangkan Jenis Bahan Panel
Memilih bahan panel yang tepat sangat penting untuk memastikan hasil yang optimal. Beberapa pilihan bahan yang populer di antaranya MDF, kayu lapis, dan kayu solid. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing bahan.
a. MDF (Medium Density Fiberboard)
MDF adalah bahan yang terbuat dari serat kayu yang telah diolah dan dicampur dengan perekat.
Kelebihan MDF:
– Harga yang lebih terjangkau dibandingkan kayu solid
– Permukaan yang halus dan mudah dipoles atau dicat
– Tahan terhadap perubahan suhu dan kelembapan
Kekurangan MDF:
– Kurang tahan terhadap air, sehingga tidak cocok untuk area yang sering terkena air
– Rentan terhadap kerusakan jika dibebani berat yang berlebihan
b. Kayu Lapis (Plywood)
Kayu lapis atau plywood terbuat dari beberapa lapisan kayu tipis yang direkatkan bersama.
Kelebihan kayu lapis:
– Lebih kuat dan tahan lama dibandingkan MDF
– Tahan terhadap perubahan suhu dan kelembapan
– Mudah dipotong dan dibentuk sesuai kebutuhan
Kekurangan kayu lapis:
– Harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan MDF
– Permukaan yang kasar dan memerlukan amplas sebelum dicat atau dipoles
c. Kayu Solid
Kayu solid adalah bahan yang paling tradisional dan klasik untuk panel dinding.
Kelebihan kayu solid:
– Tampilan yang mewah dan elegan
– Kekuatan dan daya tahan yang tinggi
– Dapat diukir atau dipoles untuk menambah keindahan
Kekurangan kayu solid:
– Harga yang lebih mahal dibandingkan MDF dan kayu lapis
– Rentan terhadap serangan hama, seperti rayap
– Memerlukan perawatan yang lebih intensif, seperti pelapisan ulang atau pengawetan
d. HPL (High Pressure Laminate)
HPL merupakan bahan laminasi tekanan tinggi yang terbuat dari lapisan kertas kraft yang direkatkan dengan resin dan dilapisi dengan lapisan dekoratif. HPL banyak digunakan sebagai pelapis permukaan mebel dan panel dinding karena tampilannya yang menarik dan ketahanannya yang baik.
Kelebihan HPL:
– Tampilan yang bervariasi dan dapat meniru tekstur alami, seperti kayu atau batu
– Permukaan yang tahan terhadap goresan, noda, dan abrasi
– Tahan terhadap perubahan suhu dan kelembapan
– Mudah dibersihkan dan dirawat
Kekurangan HPL:
– Harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan MDF dan kayu lapis
– Pemasangan yang memerlukan keahlian khusus dan perekat yang tepat
– Sulit diperbaiki jika mengalami kerusakan pada lapisan dekoratifnya
Dalam memilih bahan panel dinding, pertimbangkan kebutuhan, anggaran, dan selera kamu. Pertimbangkan juga kondisi lingkungan tempat panel dinding akan dipasang, seperti kelembapan dan fluktuasi suhu, untuk memastikan bahwa bahan yang kamu pilih akan tahan lama dan tetap terlihat baik seiring waktu.
Baca Juga: Teknologi Interlocking Keramik, Alami seperti Aslinya
Baca Juga: Cara Memilih Pencahayaan yang Tepat, Ciptakan Suasana Berbeda di Setiap Ruang
2. Gunakan Alat yang Tepat
Menggunakan alat yang tepat sangat penting untuk menghasilkan potongan yang rapi dan presisi. Pastikan kamu menggunakan gergaji yang sesuai dengan bahan panel yang kamu gunakan. Selain itu, gunakan level atau waterpass untuk memastikan pemasangan panel sejajar dan rapi.
3. Beri Waktu Kering yang Cukup
Setelah pemasangan dan finishing panel dinding, berikan waktu yang cukup agar lem atau cat mengering dengan baik. Jangan terburu-buru memasang perabot atau hiasan dinding sebelum lem dan cat benar-benar kering, agar hasilnya lebih awet dan tahan lama.
4. Kombinasikan Gaya dan Tekstur
Untuk hasil yang lebih menarik, kamu dapat mencoba mengombinasikan berbagai gaya dan tekstur panel dinding. Misalnya, kamu dapat menggunakan panel dengan motif kayu untuk tampilan yang klasik, atau panel dengan pola geometris untuk tampilan yang lebih modern.
5. Pertimbangkan Penerangan
Pencahayaan yang baik sangat penting untuk menampilkan keindahan panel dinding kamu. Pertimbangkan untuk menambahkan lampu dinding, lampu sorot, atau lampu lantai yang dapat menghiasi dan mempertegas detail panel dinding kamu.
Baca Juga: Tips Memilih Karpet Ruang Tamu agar Lebih Cantik dan Nyaman
(*)