Pakai Mesin Cuci Piring atau Manual, Mana Lebih Efektif & Hemat?

Fakta berikut akan menunjukkan bahwa mencuci piring dengan menggunakan mesin, akan lebih efektif dan hemat listrik serta air. Selian itu juga menghemat tenaga dan waktu.

Dishwasher Bosch yang tersertifikasi “ENERGY STAR” mampu menghemat 3.800 galon air selama masa pakai mesin. (Dok. Bosch)

Ranahrumah.com – INSIGHT | Pakai mesin cuci piring atau manual, mana lebih efektif & hemat?

Pernahkah terlintas pertanyaan seperti ini? Ternyata, dari data berikut, mesin cuci piring tak hanya jadi penolong ketika tubuh sedang lelah padahal cuian piring menumpuk dengan kotoran berlemak yang menantang. Mencuci piring menggunakan dishwasher alias mesin cuci piring tidak hanya akan menghemat waktu dan tenaga, nyatanya juga ramah lingkungan karena lebih hemat.

Penggunaan air lebih efisien

Pakai mesin cuci piring sebenarnya hanya memerlukan lebih sedikit air dibandingkan dengan mencuci dengan tangan.

Hasil studi Universitas Bonn yang termuat di Choice.com menyatakan bahwa untuk mencuci 144 item secara manual memerlukan 100 liter air. Sementara, penggunaan mesin pencuci piring membutuhkan 9,5 liter saja, atau hampir sepersepuluh dari mencuci dengan tangan!

Data pendukung lain menyebut, dishwasher yang tersertifikasi “ENERGY STAR” mampu menghemat 3.800 galon air selama masa pakai mesin.

Bayangkan saja berapa banyak air terbuang percuma jika kamu melakukan pencucian biasa! Sangat mungkin air tersebut lebih berfaedah untuk kebutuhan lainnya seprti untuk mandi.

Baca Juga: Laporan Penjualan Bosch 2022, Dishwasher & Tools Diminati di Indonesia

Baca Juga: Cara Membersihkan Lumpur di Karpet & Bikin Furnitur Kayu Kinclong

Dishwasher Bosch, contohnya, dirancang hemat energi karena  satu kali siklus pencucian hanya membutuhkan 1,02 kWH atau setara dengan Rp 1.737.

Irit tenaga dan enteng di kantong

Mesin cuci piring tidak hanya menghemat air, tetapi juga mengirit energi.

Mesin cuci piring modern dirancang untuk menggunakan listrik yang semakin efisien. “Peranti elektronik rumah tangga dengan kebutuhan watt tinggi tidak berarti konsumsi listriknya juga besar. Dishwasher Bosch, contohnya, dirancang hemat energi karena  satu kali siklus pencucian hanya membutuhkan 1,02 kWH atau setara dengan Rp 1.737 lebih murah dari jajan gorengan!” tandas Anil Narula, President Director, Bosch Home Appliances in Indonesia. Nilai tersebut berdasarkan perhitungan dengan perkiraan tarif dasar listrik Rp 1.699,53 per kWh.

“Bahkan, dishwasher Bosch juga dilengkapi mode Eco yang memungkinkan nilai konsumsi listriknya jauh lebih murah lagi: di bawah seribu rupiah!” lanjutnya. 

Baca Juga: 8 Peralatan Berkebun Praktis & Aman, Bikin Nyaman Merawat Taman

Baca Juga: Air Fryer vs Microwave, Pilih Mana?

Mengurangi limbah

Ternyata, memakai mesin pencuci piring juga membantu mengurangi limbah. Ketika mencuci piring dengan tangan, kita lebih cenderung menggunakan barang-barang dengan masa pakai singkat, seperti spons atau serbet kertas (untuk mengelap). Bayangkan berapa banyak yang terpakai selama setahun! 

Belum lagi sisa sabun yang ikut terbuang juga lambat laun bisa berdampak pada organisme tertentu atau tanah. Sedangkan, mesin pencuci piring akan menggunakan air panas hingga 70 derajat Celcius. Semburan airnya cukup kencang untuk memastikan tidak ada sisa makanan tertinggal pada piring dan peralatan makan lainnya.

Tak hanya membunuh kuman dan bakteri, dishwasher Bosch juga menghilangkan residu kimia dari sabun cuci piring. Lebih bersih, lebih higienis – kondisi yang semakin tidak bisa dikompromikan

Jadi, ketika berhadapan dengan tumpukan piring kotor, ingatlah bahwa kamu masih bisa bermalas-malasan tetapi berandil menyelamatkan lingkungan.

Baca Juga: 20 Pilihan Vacuum Cleaner Bosch, Bersihkan Debu Lebih Mudah dan Menyenangkan

Baca Juga: Sikat Elektrik UniversalBrush, Bersihkan Kotoran Bandel dan Karat Lebih Mudah

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook Ranah Rumah, Instagram @ranahrumahcom

(*)