
Irene pun turut menekankan makna dari filosofi nama “Addition” dan histori penemuannya yang dismpaikan oleh sang owner. Irene mengungkapkan, pentingnya bagi setiap pemilik rumah memperhatikan kenyamanan di setiap rumah. Banyak orang berpikr akan apa yang bisa di-showcase kepada tamu dari rumahnya, namun lupa bahwa rumah adalah tak sekadar hosue namun home, di mana di setiap sudutnya perlu dibuat nyaman untuk penghuninya. “Rumah bukan sebuah house but home,” ujarnya, desain interior bukan hanya tentang estetika tapi juga tentang menciptakan ruang yang fungsional dan nyaman bagi penggunanya.
Selain itu, Wamenekraf Irene menekankan pentingnya menjalin kerja sama dan kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, industri, dan masyarakat dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. “Dengan membangun kemitraan yang solid, kita dapat memperkuat ekonomi kreatif Indonesia dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Wamenekraf Irene yang hadir di acara ini didampingi Neli Yana selaku Direktur Kriya dan Linda Emilda, Plh Direktur Arsitektur & Desain.
Baca Juga: MIFF 2025: Memulai Musim Pembelian Furnitur Baru di Asia

Kolaborasi dengan Desainer dan EDL Wall Panels
Untuk menandai debutnya, Addition berkolaborasi dengan EDL Wall Panels, menantang 10 desainer baru untuk menata ulang sudut-sudut ruang pamer sebagai interior sinematik. Setiap desainer memilih film ikonik sebagai lensa kreatif mereka, menerjemahkan alur cerita, suasana hati, dan visual sinematik ke dalam bentuk spasial — menghasilkan antologi sketsa yang imersif.
Desainer yang berpartisipasi dan inspirasi film mereka di antaranya adalah:
- Rama Budhisurya — The Grand Budapest Hotel A Grand Illusion. Lobi hotel yang penuh kenangan dengan panel vertikal berwarna merah dan cahaya berlapis, yang menggemakan memori dan irama sinematik.
- Arpose x Christine Metaphor — Barbie. The Box Isn’t Empty—It’s Full of You:Dunia pastel yang penuh dengan kegembiraan, zona bermain, dan imajinasi yang bergerak.
- Severiano — James Bond: No Time to Die. The Matera: Terinspirasi oleh arsitektur batu Italia selatan, menggunakan material Bellaquattro dan EDL untuk menciptakan kembali pelarian Bond di Mediterania.
- Francine Denise — Billions. Garis-Garis Dominan: Ruang penthouse zen-modern yang seimbang dan terkendali, menggemakan kekuatan dan kesunyian dunia Bobby Axelrod.
- GondoJules — The Queen’s GambitThe Queen’s Retreat: Warna zamrud yang kaya, tekstur beludru, dan pola geometris membangkitkan intensitas psikologis perjalanan Beth Harmon.
- Randy Halim — Coco Before Chanel. Elegant Heritage:Palet monokrom dan permukaan boucle yang terinspirasi oleh keanggunan Chanel yang halus dan pengendalian diri khas Paris.
- Manuel Conrad — Murder on the Orient Express. Whispers on the Rails: Suite art deco yang muram yang menyalurkan drama dan detail perjalanan kereta mewah tahun 1930-an.



