Ranahrmah.com – TREN | Sharp Class untuk Audio Video resmi dibuka di SMKN 29 Jakarta. Penandatanganan MoU kerjasama antara Sharp Indonesia dan SMKN 29 Jakarta dilakukan pada Senin, 11/12/23.
Hadir 3 pihak terkait kesepakan program pelatihan ini yaitu dari industri, sekolah, dan pemerintah. Lise Tiasanty, S.IP, MM-Head of CS Division mewakili PT Sharp Electronics Indonesia; Yahya Iskandar, S.Pd,M.M-Kepala Sekolah SMKN 29 mewakili pihak sekolah; dan dari pemerintahan, Purwo Susilo, M.Pd, Plt Dinas Pendidikan Jakarta.
Sebanyak 25 siswa terbaik telah terpilih mengikuti Sharp Class di SMKN 29 Jakarta yang akan berlangsung selama 2 bulan ini.
Tidak hanya memberikan materi berupa pelatihan sebagai teknisi, Sharp Indonesia melalui program ini juga akan memberikan pengetahuan dan pelatihan profesional dunia kerja, seperti sikap dan perilakuserta kepemimpinan.
Baca Juga: Sharp Class untuk SMK di Indonesia, Tingkatkan Kompetensi agar Lulusannya Siap Kerja
Lise Tiasanty menjelaskan, saat ini teknisi tidak hanya membutuhkan kemampuan untuk praktik, namun harus mengerti pola komunikasi dan membantu mengarahkan konsumen.
Guna menunjang proses belajar berjalan lancar dan nyaman, Sharp indonesia telah melakukan renovasi ruang kelas dan melengkapinya dengan fasilitas berupa AC, Android TV 42 inchi, speaker active, serta peralatan praktik yang akan digunakan oleh seluruh siswa.
“Sharp Class di SMKN 29 Jakarta ini khusus pelatihan teknisi AUVI (Audio dan Video) contohnya TV dan speaker,” ujar Pandu Setio selaku Senior PR & Brand Communication Manager Sharp Indonesia. “Pelatihan tentang Audio Video dipilih sesuai dengan kebutuhan di sekolah ini,” tambahnya.
Baca Juga: Sharp Class Hadir Di SMKN 1 Blitar, Tingkatkan Kompetensi Siswa Masuki Dunia Kerja
Baca Juga: Sharp Class di SMKN 4 Palembang, Pelatihan Siswa Jadi Teknisi Handal
Pandu pun mengungkap program Sharp Class sudah dimulai sejak 2012, sebagai bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bidang pendidikan, guna membantu program pemerintah dalam menekan pengangguran bagi lulusan SMK.
Adapun data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Febuari 2023 lalu menyatakan jika tingkat pengangguran terbuka (TPT) tamatan SMK masih menjadi yang tertinggi sebesar 9.60% dibandingkan dengan tamatan jenjang pendidikan lainnya. Salah satu penyebabnya adalah kurang sesuainya keterampilan yang dimiliki oleh siswa SMK terhadap kebutuhan dunia industri.
“Melalui Sharp Class, Sharp Indonesia melakukan pendampingan dan pelatihan kepada siswa-siswi SMK oleh teknisi profesional untuk mempersiapkan mereka menjadi lulusan yang unggul dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan dunia industri serta memberikan kesempatan untuk bekerja bagi lulusan terbaik,” jelas Lise Tiasanty yang berniat untuk terus melanjutkan program ini.
Baca Juga: AQUOS XLED 4K “True to Life”, Gabungan Teknologi TV LCD & OLED
“Targetnya setahun membuka minimal 4 Sharp Class. Sekarang sudah punya 700-an siswa. Lebih dari 85 lulusannya sudah diterima jadi karyawan Sharp,” jelas Lise dalam wawancara khusus dengan Ranahrumah.com.
“Sharp Class di SMKN 29 Jakarta menjadi penyelenggraaan program pelatihan teknisi ke-21 dan merupakan Sharp Class pertama yang dibuka di Jakarta. Sebelum ini 20 Sharp Class lain telah dibuka di beberapa SMK di kota-kota lain di Indonesia,” tambah Pandu Setio.
Lise Tiasanty dan Pandu pun berharap, program Sharp Class yang akan berjalan selama 2 bulan dapat memberikan manfaat besar bagi para peserta dan dapat andil dalam upaya meningkatkan lebih banyak penyerapan tenaga kerja siswa SMK sesuai dengan program pemerintah pusat serta bisa menjadi insipirasi bagi perusahaan swasta lainnya untuk dapat melakukan program yang memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Harapan yang sama disampaikan Yahya Iskandar yang menginginkan ke depannya kerjasama ini dapat terus berlanjut dan murid-muridnya mendapatkan kesempatan bekerja di Sharp.
Baca Juga: Sharp Indonesia Beri Pelatihan Warga Karawang untuk Jadi Teknisi AC
Tentang Sharp Class
Program vokasi Sharp Class yang dilakukan oleh Sharp Indonesia sejalan dengan program pemerintah tentang “Revitalisasi SMK”. Tujuan utama program ini untuk memperbaiki fasilitas fisik, kurikulum, sumber daya manusia yang dalam pelaksanaannya bersinergi antara perusahaan dan sekolah.
Pihak industri dan sekolah melakukan sinkronisasi kurikulum agar tamatannya nantinya memiliki keterampilan yang dibutuhkan industri melalui beberapa kegiatan, di antaranya adalah pembelajaran praktik oleh guru tamu, praktik kerja lapangan, sertifikasi siswa, hingga pemberian konsep pembelajaran seperti keadaan pekerjaan yang sesungguhnya.
Baca Juga: Teknologi Plasmacluster Efektif Meningkatkan Konsentrasi saat Mengemudi
Baca Juga: Sharp AQUOS R8s Series Cara Jadi Profesional Bikin Foto dan Video
Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom
(*)