Tips Sukses Renovasi Rumah, A to Z Perencanaan & Rekomendasi Pendanaan

Renovasi rumah sungguh bukan sebuah pekerjaan sepele. Tak peduli renovasi kecil ataupun besar (total), pelakunya harus siap secara fisik dan mental. Inilah langkah perencanaan terbaik, trik menggunakan arsitek atau kontraktor, memilih pekerja atau tukang, hingga cara mendapatkan sumber dana.

Sukses renovasi rumah ditentukan persiapan fisik dan mental dengan A to Z perencanaan renovasi yang cermat. (Foto: Nothing Ahead-Pexels)

Ranahrumah.com – INSIGHT | Renovasi rumah, meninggalkan banyak kisah. Banyak orang mengungkapkan pengalamannya ketika renovasi. Sesuatu yang awalnya dimulai dari sebuah niat, semangat, dan keinginan yang baik, pada akhirnya bisa berakhir menjadi hal yang justru merusak segala ketenangan dan rencana baik yang sudah disusun.

Kepenatan fisik sudah tentu terbayang sejak awal, karena harus berbenah sebelum ataupun sesudah renovasi rumah. Namun kelelahan fisik relatif lebih mudah disembuhkan. Istirahat yang cukup akan memulihkan tenaga yang terkuras.

Yang susah adalah jika yang muncul adalah kelelahan psikis. Panik, karena proses renovasi tidak kunjung selesai sementara rumah harus segera ditempati. Cemas karena dana sudah mulai tiris sementara rumah belum juga terlihat manis. Sebal karena pekerjaan tukang kualitasnya abal-abal. Bersitegang dengan tetangga karena renovasi yang kita lakukan membuat mereka meradang. Sungguh, semua ini tentu sangat menguras emosi.

Padahal semua ini dapat disiasati dari awal melalui perencanaan cermat dan disiplin terhadap rencana. Dua hal inilah yang harus dilakukan jika tak ingin renovasi berjalan berantakan.

Baca Juga: Membuat Taman Dalam Ruang dan Merawat, Rekomendasi Tanaman Indoor

Baca Juga: Tips Tangga Aman, Ini Desain Ideal Railing dan Harganya

Penjadwalan renovasi rumah harus disesuaikan dengan rencana kegiatan, kepadatan aktivitas, dan momen-momen keluarga yang sudah terjadwal.( Foto: Rene Asmussen-Pexels)

PERENCANAAN PENTING RENOVASI RUMAH

Apa saja yang harus direncanakan dan kedisiplinan seperti apa yang dibutuhkan? Berikut ini detailnya.

Awali Renovasi dari Kebutuhan

Mulailah dari menyusun daftar kebutuhan. Untuk apa renovasi dilakukan? Inilah contoh kebutuhan yang sering menjadi alasan merenovasi rumah.

  • Rumah rusak dan sangat membahayakan keselamatan keluarga yang tinggal di dalamnya,
  • menambah ruang, meningkat rumah, karena sudah terasa sesak dan penuh,
  • menambah kenyamanan dengan menghadirkan kolam atau taman,
  • memperindah tampilan rumah dengan memperbaiki fasad. Tentukan mana yang jadi kebutuhanmu.

Susun Prioritas Renovasi

Mana yang harus dilaksanakan saat ini dan mana yang masih bisa dipertahankan?

Prioritas ini harus dilakukan karena sangat berhubungan dengan dana yang kita miliki, waktu yang tersedia, dan kesegeraan atau kebutuhan yang mendesak.

Membuat Perencanaan Teknis Renovasi

Untuk melakukan ini, kita harus mendetailkan je­nis renovasi rumah yang akan kita lakukan dan menyesuaikan dengan kondisi rumah sekarang. Mana yang harus di­bongkar, mana yang bisa dipertahankan, apa yang harus diperkuat, dan bagian mana yang harus dipindah atau digeser tempatnya?

Sederet pertanyaan ini tentu sulit terjawab jika kita kurang paham tentang proses dan teknik membangun yang benar.

Untuk itu, berkonsultasi kepada ahli (arsitek) adalah cara yang paling aman. Dari mereka, kita bisa mengetahui dengan jelas apa saja yang harus dilakukan dan mana yang tidak perlu dilakukan, sehingga alokasi dana dan waktu pun bisa lebih diperkirakan dengan tepat.

Banyak orang kehabisan dana pada saat proses pembangunan belum selesai karena harus membong­kar kembali bangunan baru yang sudah jadi gara-gara tidak sesuai dengan yang diharapkan. Selain kerugian tenaga, pastinya dana pun ikut tersedot untuk proses ini. Dengan campur tangan tenaga ahli, kejadian seperti ini tentu dapat dihindari.

Baca Juga: 10 Alasan Perlunya Menggunakan Jasa Arsitek untuk Memperindah Hunian

Baca Juga: Pemenang FuturArc Prize & BCI Asia Interior Design Awards 2023

Tentukan Siapa yang Mengerjakan Renovasi?

Serahkan pekerjaan pada orang yang tepat. Banyak renovasi berantakan gara-gara pekerjaan tukang yang tidak memuaskan secara teknis, tidak bertanggung jawab, dan kurang profesional.

Kapan Renovasi Dilakukan?

Penjadwalan harus disesuaikan dengan rencana kegiatan, kepadatan aktivitas, dan momen-momen keluarga yang sudah terjadwal. Jangan melakukan renovasi di saat acara rutin tahunan bakal digelar di keluarga.

Bayangkan, betapa sibuknya jika harus menggelar hajatan di rumah kontrakan atau tempat kamu mengungsi sementara, karena rumah sedang direnovasi.

Pilih waktu renovasi ketika kondisi dan waktu cukup longgar untuk melakukan itu. Jadi, kamu bisa fokus, pikiran tak bercabang memikirkan banyak hal.

Kondisi iklim dan cuaca juga harus dipertimbangkan saat menentukan kapan renovasi harus dilakukan.  Membangun rumah di saat musim penghujan misalnya, akan memengaruhi kecepatan pengeringan cor-coran karena udara yang lembap. Juga menghasilkan pengecatan yang kurang sempurna. Meski untuk saat ini kondisi cuaca ini susah ditebak, namun secara umum bulan November hingga Februari adalah musim penghujan, jadi renovasi pada bulan-bulan tersebut sebaiknya dihindari.

Baca Juga: Pilih Tukang Harian atau Tukang Borongan?

Baca Juga: Genteng Keramik, Solusi Atap Bocor di Daerah Tropis, Cek Keunggulannya!