3 Terpenting agar Ruang Servis di Rumah Lebih Humanis dan Ramah Lingkungan

Kompleksitas ruang servis pada sebuah hunian, menunjukkan seberapa penting penanganan yang harus dicapai. Green concept memberikan kebaikan humanis dan ramah lingkungan. Air dan sanitanya, listrik dan instalasinya, serta udara dan cahaya alami harus dipertimbangkan secara cermat.

Agar ruang servis di rumah lebih humanis dan ramah lingkungan perhatikan air dan sanitasi, listrik dan instalasinya, serta pengudaraan dan pencahyaan alami. (Foto: homebnc)

Ranahrumah.com – TIPS & TRIK | 3 terpenting agar ruang servis di rumah lebih humanis dan ramah lingkungan.

Ruang servis identik dengan ruang pembantu. Meski kenyataannya, tak hanya pembantu rumah tangga yang membutuhkan dan menggunakan ruang ini. Aktivitas mencuci, menyetrika, dan memasak adalah aktivitas sehari-hari di rumah yang dilakukan di ruang ini.

Melihat perannya, seharusnya ruang ini layak diperhatikan dan direncanakan layaknya ruang lain di rumah. Namun, sering kita jumpai ruang servis di rumah terkesan kotor, bau, bahkan tak menghiraukan instalasi pendukung ruang tersebut.

Instalasi menjadi elemen penting di ruang ini. Keberadaan elemen ini menentukan keamanan, kebersihan, dan kesehatan ruang maupun penghuni. Pengelolaan jaringan air bersih dan air kotor, jaringan listrik, sampai penghawaan udara, semuanya terkait dengan instalasi.

Jika instalasi terencana dengan baik, pada akhirnya ruang servis juga akan menjadi tempat favorit keluarga, utamanya ibu rumah tangga yang senang memasak dan menata rumahnya.

Baca Juga: Ini Ukuran Ideal 3 Jenis Ruang Servis di Rumah agar Ergonomis bagi Penggunanya

Baca Juga: LG Hadirkan Mesin Cuci Bukaan Depan Berteknologi Steam Harga Rp4 Jutaan

Baca Juga: 6 Mesin Cuci Sharp Model Front Loading Ini Harga Mulai Rp3,5 Juta

Air dan Sanitasi  

Ada banyak jenis air. Ada air minum, ada air mandi, ada air hujan, dan ada air mancur. Hal ini mengisyaratkan banyak pesan. Bermacam-macam jenis air tersebut semestinya dikelola dengan bijaksana.

Sistem pengelolaan air akrab dengan nama jaringan sanitasi. Jaringan ini terbagi menjadi 2 sistem air yang berbeda, yakni sistem air bersih dan sistem air kotor. Pada hunian hendaknya direncanakan sistem air yang benar, dengan merencanakan jaringan penyusunnya. Contoh perlengkapan sanitasi atau saniter, antara lain kloset, wastafel, bathtub, shower tra, floor drain, sink, bak mandi, dan kran.

Sumber air bersih berasal dari sumur air bersih yang dialirkan menuju tower menggunakan pompa air listrik, dan kemudian dialirkan ke ruang-ruang yang membutuhkan suplai air bersih, seperti kamar mandi, dapur, maupun tempat cuci. Sistem penyaluran air biasanya menggunakan pipa atau plumbing. Plumbing sebaiknya direncanakan di bawah lantai agar menghindari kebocoran.

Water Conservation

Ada air bersih, juga ada air kotor. Air kotor atau air limbah merupakan sisa-sisa air buangan hunian, baik berupa air berkas cucian (grey water ) sampai kotoran padat manusia (black water ). Jaringan air kotor terdiri dari bak kontrol, bak penangkap lemak, septictank, dan sumur peresapan air kotor.

Di samping itu ada juga air kotor yang berasal dari air hujan. Adanya global issue mengenai water conservation sebagai salah satu ide dari Indonesia Green Building Council, sebaiknya ada penanganan khusus terhadap pemanfaatan air hujan. Misalnya direncanakan bak tadah hujan yang mampu dimanfaatkan sebagai air siram tanaman, air kolam, dan mencuci kendaraan. Akan tetapi perlu diperhatikan, air yang terbuang sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja. Rencanakan juga sumur peresapan air hujan agar menghindari water run off  yang siasia.

Baca Juga: Bahas Solusi Air Minum Sehat untuk Kampus Hijau, Kementerian Pendidikan Indonesia Pimpin Delegasi Berkunjung ke ANGEL

Di ruang servis, electrical support system ini menjadi kebutuhan utama setelah air. Harus direncanakan cermat agar ruang servis lebih humanis dan ramah lingkungan. (Foto: Pexels)

Listrik

Semua orang membutuhkan listrik. Electrical support system ini menjadi kebutuhan utama setelah air. Walau berada di peringkat dua, kebutuhan air yang dapat kita konsumsi juga akibat dari listrik. Seperti menggerakkan pompa air listrik dan menyalurkan energi listrik ke ruang-ruang servis.

Kebutuhan dan sistem suplai listrik perlu dicermati dengan cara berikut.

  • Hindari colokan dan soket listrik berdekatan dengan sumber air, terlebih pada area yang menjadi ranah anak-anak.
  • Pilih jalur electrical di bagian atas yang tertutup plafon dan pilih soket putar.
  • Lengkapi penutup jika merencanakan soket di area cuci.
  • Penempatan ketinggian dan posisi soket juga disesuaikan dengan funitur atau perabot yang tersedia.
  • Hindari kabel yang menggantung terlalu panjang. Sambungan dan penumpukan colokan pada soket jangan terlalu banyak. Maksimum 3 buah colokan pada soket demi menghindari korsleting listrik.
  • Pemakaian alat rumah tangga setiap hari menimbulkan borosnya energi listrik, seperti penggunaan exhaust fan di kamar mandi maupun di dapur. Jika memungkinkan gunakan penghawaan alami melalui ventilasi.
Udara dan cahaya alami harus cukup di ruang servis agar lebih humanis dan ramah lingkungan.

Udara dan Cahaya Alami  

Murah, untuk itu manfaatkan dengan semaksimal mungkin. Ruang-ruang servis sangat membutuhkan sumber pengudaraan dan pencahayaan alami, hal ini tak lepas dari perencanaan penempatan ruangruangnya.

Sebaiknya rencanakan ruang servis di tempat yang berhubungan langsung dengan halaman luar atau terbuka, di sisi lain untuk memudahkan sirkulasi. Sistem pergantian udara dan pencahayaan yang lancar akan membantu menetralkan virus dan kuman yang berdiam di tempat-tempat lembap.

Cross ventilation atau ventilasi silang merupakan sistem pengudaraan yang baik. Ventilasi silang/ cross ventilation merupakan sebuah metode sirkulasi udara dengan memanfaatkan dua jalur bukaan dalam satu ruang. Jalur bukaan yang dimaksud bisa berupa jendela, pintu, atau lubang angin yang umumnya terletak di bagian atas dinding atau atap. Sistem ini bekerja dengan memanfaatkan perbedaan antara tekanan tinggi dan rendah yang tercipta dari aliran udara.

Dengan sistem ventilasi silang ini maka kualitas udara di dalam ruang bisa ditingkatkan sehingga lebih bersih, segar, dan tidak sumpek. Begitu pun suhu ruangan lebih stabil di mana suhu panas tidak bertahan lama di dalam ruangan melainkan terus terdorong keluar sehingga ruang menjadi anti gerah. (RR)

Baca Juga: Mendinginkan Ruang dengan Cerobong Ventilasi Bikin Rumah Hemat Listrik

Baca Juga: Mengenal Skylight dan Perannya Mencegah Rumah Gelap dan Lembap

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom