

Ranahrumah.com – TIPS & TRIK | Ini ukuran ideal 3 jenis ruang servis di rumah agar ergonomis bagi penggunanya.
Berbeda dengan area privat yang mengutamakan kenyamanan, area servis mengutamakan efisiensi kerja. Sayangnya, area servis seringkali terabaikan. Ia kurang mendapat perhatian dalam hal ukuran, penataan, material, dan ergonominya. Bahkan karena keterbatasan lahan tinggal atau budget, area servis biasanya harus dikorbankan demi mendapatkan kenyamanan pada daerah sepertikamar tidur dan ruang tamu.
Dikutip dari Serial Rumah Edisi 07, arsitek Yulisa Rahmiputri, ST, MT, mengungkap, sebenarnya tidak ada ukuranideal untuk ruang servis.Tinggal kita yang pintar-pintar menyesuaikan ukuran ruang servis dengan ergonomi tubuh manusia, peralatan yang digunakan, dan perabot di dalamnya.
Berikut ukuran ideal 3 jenis ruang servis di rumah.
1. Dapur Kotor
Dapur kotor memiliki peranan yang sangat penting di rumah tinggal. Dapat dibilang, jika dapur bersih hanya digunakan sebagai penghias dan area penunjang, dapur kotor adalah area utama saat penghuni memasak, mencuci piring, dan menyimpan makanan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendesain dapur adalah jenis dan ukuran perkakas yang dipakai, seperti lemari es dan kompor, agar ukuran meja dan lemari dapur dapat disesuaikan. Jangan sampai pintu dan laci tidak bisa dibuka maksimal karena area terlalu sempit, sehingga menyulitkan penggunaan.
Perabot pun harus nyaman digunakan. Jangan sampai membuat rak yang terlalu tinggi dan sulit dijangkau, sehingga dapat mengakibatkan kecelakaan.
Sebagai acuan, dapat menggunakan ukuran standar yang dipakai pada umumnya, misalnya lebar meja dapur yang nyaman adalah 50 cm-60 cm dengan tinggi 75 cm-80 cm. Lebar area gerak dengan 1 meja adalah 80 cm-90 cm, sedangkan jarak area gerak dengan 2 meja berhadapan adalah 120 cm. Rak dengan ketinggian di atas 1,8 m akan membutuhkan alat bantu untuk mengaksesnya, seperti tangga atau kursi.
2. Gudang
Semua orang berusaha menyembunyikan keberadaan gudang dari pandangan. Alasannya sangat jelas, karena gudang tidak sedap dipandang mata. Bahkan terkadang gudang sering ditiadakan di dalam rumah. Padahal fungsinya sangat penting, yaitu menyimpan barang sehingga rumah menjadi lebih rapi.
Bayangkan jika tidak ada gudang, Anda tentu bingung di mana harus menyimpan barang-barang yang tidak terpakai, seperti kardus.
Fungsi gudang yang tidak berhubungan langsung dengan area tinggal penghuni rumah, membuat gudang tidak memiliki ukuran spesifik. Bahkan nyaris selalu disediakan kosong untuk menampung barang secara maksimal, meski bisa juga ditambahkan rak.
Gudang dapat ditempatkan di bawah tangga, usul Yulisa. Dengan begitu pemanfaatan setiap sudut ruangan di dalam rumah akan optimal. Pintu gudang tidak perlu dibuat besar, lebar 40 cm pun sudah cukup memadai, asalkan penghuni dapat melewatinya dengan leluasa. Pintu dengan 2 daun akan lebih menghemat tempat saat dibuka daripada pintu dengan 1 daun.
Bisa juga gudang berbentuk ruangan kecil berukuran 2m x 2,5 m. Karena tidak mengambil area bawah tangga, tentu gudang berbentuk ruangan kecil akan lebih leluasa untuk diakses.
Masing-masing bentuk gudang memiliki keunggulannya sendiri, tinggal bagaimana menyiasatinya menjadi fungsional.

3. Ruang Cuci, Jemur, dan Setrika
Satu trik yang sering dipakai penghuni rumah mungil dengan lahan terbatas, yaitu menggabungkan ruang cuci, jemur, dan seterika. Ruang cuci yang menggunakan mesin cuci dapat dibuat lebih kecil karena kegiatan berdiri memasukkan baju ke mesin cuci lebih sedikit membutuhkan tempat daripada kegiatan duduk atau berjongkok dan mencuci baju dengan sikat dan papan secara manual.
Ruang jemur di daerah yang panas seperti Jakarta, jika letaknya terkena matahari langsung dan memiliki ventilasi udara alami yang baik, tidak memerlukan area terlalu besar. Misalnya, rumah berpenghuni 4 orang cukup menggunakan ruang jemur sebesar 1,8 m x 2,4 m.
Semakin banyak jumlah penghuni rumah, tentunya akan semakin membutuhkan lahan yang luas untuk menjemur pakaian.
Dalam menentukan besaran ruang seterika, harus memikirkan tentang kegiatannya juga. Kegiatan menyetrika tentunya tidak dapat dilakukan pada area yang sempit karena membutuhkan ruangan untuk meletakkan meja seterika. Selain itu, jangan sampai siku yang harus bergerak maju-mundur saat menyeterika pakaian, terganjal tembok karena ruangan yang sempit.

Agar Ruang Servis Ergonomis
Ruangan yang ergonomis adalah ruangan yang tiap unsur di dalamnya dapat membantu dan mendukung kegiatan manusia secara efisien dan nyaman. Agar ruang servis sebagai area kerja utama di rumah berfungsi optimal, tentunya harus mengikuti syarat ergonomis agar nyaman digunakan dalam setiap kegiatan.
Menurut Yulisa, dalam membuat ruang servis yang ergonomis pertama-tama harus menentukan aktivitas yang akan dilakukan di dalam ruangan. Jangan sampai ruangan itu nyaman untuk dilewati, namun tidak nyaman saat harus berjongkok karena terlalu sempit. Misalnya, ruangan yang dibutuhkan untuk berjalan tanpa membawa barang membutuhkan lebar 60 cm, namun jika harus berjalan sambil membawa ember akan membutuhkan lebar 90 cm. Begitu juga dengan tinggi langit-langit ruang servis, usahakan jangan lebih rendah dari 2,5 m agar ruangan tidak terasa sumpek dan terlalu sempit.
Selain itu, ruangan juga harus cukup mendapatkan cahaya alami karena biasanya lembap dan banyak menggunakan air seperti pada ruang cuci. Jangan sampai timbul jamur dan lumut karena terlalu lembap. Pencahayaan yang baik juga akan mengurangi pemakaian listrik pada siang hari. Sistem ventilasi udara silang dapat dilakukan, yaitu dengan membuat bukaan udara pada dua sisi yang berseberangan.
Selain dari ruangan dan perkakas, efisiensi ruangan juga dapat ditingkatkan dengan menempatkan barang yang sering digunakan pada tempat yang mudah dijangkau.
Ruangan yang tidak ergonomis akan membuat pengguna cepat lelah, menimbulkan cedera, dan pastinya pekerjaan menjadi tidak maksimal. (RR)
Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom