Rumah Tumbuh Semi-finished Dibangun dengan Budget yang Ketat

Berkonsep rumah tumbuh, Semi-finished House tampil apa adanya untuk menunjang kehidupan pemilik rumah. Konsep Semi-finished House merupakan upaya sintesis antara pemenuhan kebutuhan klien yang cukup kompleks dengan budget yang ketat.

Rumah Tumbuh Semi-finishe House - Jendelmemasukkan suasana luar rumah ke dalam. Mebel antik dari kayu kelapa menghiasi area dalam rumah dan menguatkan karakteristik penghuni yang menyukai benda antik.

Ranahrumah.com – ARSITEKTUR| Rumah Tumbuh Semi-finished House: Dibangun dengan Budget yang Ketat.

Rumah tinggal menyimpan sejuta harapan bagi seseorang dalam berkeluarga dan bertumbuh sebagai manusia. Di tempat inilah, penghuni bernaung dari cuaca dan gangguan luar, beraktivitas demi terwujudnya kenyamanan jasmani dan rohani, serta merangkai memori dan kenangan.

Begitu pula dengan rumah hoek yang berdiri di atas lahan seluas 280m² ini. Saat penghuni merancang dan membangun rumah ini, tersimpan harapan untuk tumbuh bersama. Tak perlu hunian yang sempurna untuk memperoleh kenyamanan. Harapan tumbuh bersama seiring waktu, menjadi konsep arsitektur yang melahirkan Semi-unfinished House.

Baca Juga: Arsitektur Rumah Tropis Paling Pas di Indonesia, Begini Rancangan yang Benar menurut Arsitek

Rumah Tumbuh Semi-finished House – Permainan bata ekspos pada dinding fasad menciptakan tekstur yang menarik dan dinamis. Fasad rumah yang sebagian besar tak di-finishing menampakkan karakter, tekstur, dan warna asli material.

Fleksibilitas Rumah Tumbuh

Dihuni oleh orang tua serta seorang anak, rumah ini diharapkan dapat menampung lebih banyak saat sang anak berkeluarga kelak. Untuk mengakomodasi kebutuhan ini, arsitek MADcahyo membagi fungsi rumah secara vertikal. Klien sebagai orang tua menempati area lantai dasar, sedangkan sang anak bersama keluarganya kelak akan menempati lantai 2.

Baca Juga: IKEA Beri Konsultasi Desain Interior untuk IKEA Family Malang

Rumah Tumbuh Semi-finished House – Dinding berlubang menjadi partisi tak masif yang memisahkan taman kering dan area garasi yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan saat dibutuhkan.

Selain itu, penghuni juga berharap dapat mengubah salah satu area di rumah menjadi ruang usaha keluarga paska pensiun. Alhasil, arsitek merancang sebuah garasi pada sisi rumah yang menghadap jalan utama (selatan), yang dapat difungsikan sebagai toko. Untuk menjaga privasi penghuni rumah, toko ini memiliki akses tersendiri ke lantai di atasnya yang dirancang sebagai home office, juga akses khusus ke dalam rumah yang dapat digunakan penghuni.

Kebutuhan penghuni untuk bersosialisasi pun turut memengaruhi penataan rumah ini. Di waktu tertentu, penghuni membutuhkan area yang cukup luas untuk mengadakan kegiatan rutin keluarga seperti arisan, pengajian, dan doa bersama. Untuk menunjang kebutuhan ini, arsitek merancang area teras, ruang tamu, dan ruang keluarga tanpa sekat permanen sehingga dapat mengakomodasi kegiatan keluarga secara fleksibel dan nyaman. Sebagai ruang tambahan, area carport di sisi timur pun dapat diubah fungsi sebagai perluasan area dapur kala dibutuhkan.

Rumah Tumbuh Semi-finished House – Ruang tamu bersebelahan dengan taman kering yang didesain dengan pencahayaan yang indah, sehingga dapat dinikmati siang dan malam.

Konsep Setengah Jadi

https://ranahrumah.com/tag/madcahyo/Menurut arsitek MADcahyo, walau kebutuhan (keinginan) akan hunian yang layak dan tidak selalu sejalan dengan dana yang ada, penghuni tetap berhak memiliki rumah yang layak. Dalam mengatasi masalah yang dialami juga oleh hampir semua orang ini, MADcahyo merancang konsep setengah jadi sebagai solusi keterbatasan dana.

“Konsep Semi-finished House merupakan upaya sintesis antara pemenuhan kebutuhan klien yang cukup kompleks dengan budget yang ketat,” jelasnya.

Salah satu ciri yang akhirnya nampak pada rumah ini adalah penggunaan material bangunan yang tidak pada tempatnya. Konsep ini diwujudkan dengan penggunaan bahan bangunan fabrikasi di luar fungsi sesungguhnya. Misalnya, luster beton abu-abu digunakan sebagai bekisting cetakan kolom ekspos dan luster bakar terakota digunakan sebagai material dinding berpori dengan peletakan terbalik.

Rumah Tumbuh Semi-finished House – Besi pagar menggunakan warna hijau yang nampak alami dan dikombinasikan dengan bata dengan warna asli terakota.

Sebagian besar material yang digunakan sebagai bahan pembentuk struktur dan finishing, dibiarkan telanjang dan low maintenance untuk menekan biaya, tak hanya saat pembuatan bangunan saja, tapi hingga perawatannya lebih lanjut.

Arsitek juga mendaur ulang material-material sisa rumah lama yang masih dalam keadaan baik, seperti genting, kayu bekisting, dan besi perancah. Material ini digunakan pada berbagai elemen rumah, mulai dari rangka plafon, rangka atap, railing tangga, pagar, hingga mebel. Usaha ini berhasil meminimalisasi limbah proyek, sekaligus mengekonomiskan bangunan.

Aktivasi Ruang Sudut

Rumah eksisting merupakan rumah tipe 70 yang telah rusak, sehingga harus dibangun ulang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam pembangunan ulang ini, arsitek tak menyia-nyiakan kesempatan untuk memanfaatkan bentuk lahan yang berada di sudut (hoek). Peraturan garis sempadan bangunan mengharuskan area hoek dibiarkan sebagai lahan terbuka, sehingga banyak orang yang membiarkannya menjadi taman pasif.

“Di tengah makin kompetitifnya okupansi lahan, potensi lahan sudut secara spasial bisa lebih ditingkatkan agar ruang dapat lebih berdaya guna,” tutur MADcahyo.

Alhasil, sudut lahan di rumah ini diubah menjadi perluasan spasial dari ruang dalam, sehingga dapat menjadi ruang luar yang aktif dan dapat dimanfaatkan secara multifungsi oleh penghuni. Arsitek membuat sirkulasi yang mengharuskan orang untuk melewati area ini sebelum memasuki rumah, sehingga area sudut menjadi lebih hidup dan aktif. (RR)

Baca Juga: Rumah Terasa Panas Ternyata Bisa Disebabkan oleh Atap yang Salah, Begini Mengatasinya!

“Kehidupan manusia adalah sebuah proses panjang. Demikian pula dengan hunian arsitektur yang akan menemani sepanjang proses kehidupan. ‘Rumah setengah jadi’ bukanlah sebuah rumah (kehidupan) yang tidak sempurna/ tidak selesai, melainkan sebuah proses alamiah pertumbuhan arsitektur rumah sebagai bagian ejawantah dari kehidupan penghuninya sendiri. Karenanya, ‘rumah setengah jadi’ pun tetap layak huni sembari bertumbuh dan berkembang mengiringi kehidupan penghuninya.” (MADcahyo)

Artikel telah dimuat di Serial Rumah Edisi RUMAH URBAN, Penulis: Maria Jaclyn.| Foto: DOK. MADCAHYO, MUHAMMAD CHOTOB WIBOWO | LOKASI  KEDIAMAN DI SURABAYA, JAWA TIMUR | ARSITEK  MADcahyo, noMADen, madcahyo@yahoo.com

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom