Waspadai! Trombosit Berlebihan Memicu Beragam Penyakit

Ada ancaman diam-diam dalam darah kita ketika jumlah trombosit terlalu banyak dalam tubuh. Yuk kenali bahayanya!

Seseorang tengah menunjukkan tabung reaksi untuk pemerikasaan darah.
Perlu pengecekan darah dan mengenali gejala adanya kelebihan kadar trombosit dalam darah yang mengancam kesehatan

Ranahrumah.com – KESEHATAN | Trombosit, atau keping darah, mungkin terdengar sepele karena ukurannya yang kecil dan bentuknya yang tak berinti. Namun, dalam webinar awam bertajuk “Apa itu Trombosit? Bagaimana jika jumlahnya Berlebihan?” yang diselenggarakan oleh Yayasan Kanker Indonesia (YKI) didukung oleh Combiphar, masyarakat diajak untuk memahami bahwa trombosit bisa menjadi penentu antara pemulihan dan risiko serius seperti stroke, serangan jantung, bahkan keguguran.

Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia mengatakan, “Trombosit sering kali dianggap remeh, padahal jumlahnya yang berlebihan bisa menjadi indikator awal dari kondisi serius, termasuk kanker darah. Masyarakat perlu memahami bahwa edukasi dini bukan hanya mencegah, tapi juga memberi harapan untuk deteksi dan penanganan yang lebih baik.”

Lily J. Soenaryo, VP Pharma Combiphar menyampaikan, “Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada kesehatan masyarakat, Combiphar mendukung penuh upaya edukasi tentang ini. Pemahaman awam yang baik tentang trombosit dapat membantu masyarakat mengambil keputusan kesehatan yang lebih bijak dan mencegah komplikasi serius sejak dini.”

Dalam penjelasannya, Prof. Aru,  pakar hematologi-onkologi mengutarakan, “Trombosit berfungsi menghentikan perdarahan. Tapi jumlahnya harus pas. Terlalu sedikit bisa berujung pada perdarahan, terlalu banyak bisa menyebabkan sumbatan pembuluh darah,”  

Trombosit adalah bagian dari darah yang membantu proses pembekuan. Saat tubuh terluka, trombosit akan berkumpul di area luka dan membentuk sumbatan agar perdarahan berhenti. Namun, jumlah trombosit yang terlalu rendah bisa menjadi tanda penyakit serius seperti demam berdarah (DBD), ITP (autoimun), efek kemoterapi, anemia aplastik, keracunan obat, infeksi berat, bahkan kanker.

Baca Juga: Cegah Kanker Lambung dengan Nutrisi Sehat, Yuk Cek Jenis Makanannya!

Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia dan Lily J. Soenaryo, VP Pharma Combiphar, saat webinar tentang Trombosit Berlebihan di Jakarta 9/10/25.

Yang tak kalah penting, Prof. Aru menekankan bahwa jumlah trombosit yang berlebihan juga berbahaya. Jika kadar trombosit melebihi 450.000 per mL darah, seseorang berisiko mengalami gangguan aliran darah, terutama di arteri. Kondisi ini disebut trombositemia, dan bisa dipicu oleh infeksi, anemia defisiensi besi, penyakit radang, kanker, atau bahkan mutasi genetik seperti JAK2, CALR, dan MPL.

“Trombosit berlebih bisa hadir tanpa gejala. Tapi bisa juga menimbulkan sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri di tangan atau kaki, bahkan pembesaran limpa,” ujar Prof. Aru.

Data menunjukkan bahwa 38–57 orang per 100.000 populasi bisa mengalami kelebihan trombosit. Menariknya, meski secara global wanita lebih rentan, di Indonesia justru pria lebih banyak mengalami kondisi ini.

Mengendalikan Trombosit: Jangan Tunggu Gejala

Prof. Aru menjelaskan bahwa pengendalian trombosit berlebih dapat dilakukan dengan obat-obatan seperti Hidroksiurea (HU) dan Anagrelide (ANA). HU bekerja dengan menghambat pembentukan sel darah secara umum, sehingga bisa menimbulkan efek samping berupa anemia dan leukopenia. Sementara ANA lebih spesifik menghambat pembentukan trombosit saja.

“Kelebihan trombosit wajib dikendalikan. Jika tidak, risiko stroke, serangan jantung, dan keguguran bisa meningkat tajam,” tegas Prof. Aru.

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa trombosit bukan sekadar angka di hasil lab. Ia bisa menjadi sinyal penting dari tubuh, dan harus dipahami sejak dini,” Prof. Aru menutup. (RR)

Baca Juga: kesehatan anak

Cek berita kesehatan dan ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom