Ranahrumah.com – INSPIRASI | Salah satu wacana kuat di NUS Innovation Forum adalah bagaimana AI membuka jalan bagi inovasi baru, termasuk dalam keberlanjutan. Jika AI mampu mempercepat riset protein hingga miliaran kali lipat, seperti yang disebut Prof. Tan Eng Chye, maka dampaknya pada rumah tangga tentu tidak kalah besar.
Teknologi ini kini masuk ke ranah yang lebih pribadi: rumah sebagai pusat kehidupan.
Baca Juga: Saat AI Mengubah Cara Kita Belajar, Apa Peran Baru Universitas?
1. AI untuk efisiensi energi
Rumah kini bisa belajar dari penghuninya.
AI mampu:
- mengatur AC berdasarkan pola aktivitas penghuni
- mematikan lampu otomatis saat ruangan kosong
- menyesuaikan suhu sesuai kelembapan
- memantau konsumsi listrik real-time
- memprediksi pemborosan listrik
Contohnya, teknologi pada AC LG DUALCOOL New Eco dengan fitur watt control milik LG. Fitur pengaturan daya listrik ini memberikan kenyamanan pengguna karena memungkinkannya untuk lebih menghemat listrik sesuai kebutuhan dengan tanpa mengorbankan kenyamanan pengguna. Mengaktifkan fitur ini membuat pengguna dapat memilih empat opsi pengaturan konsumsi daya listrik AC. Mulai dari 100%, 80%, 60% dan dengan yang terendah mencapai 40% kebutuhan konsumsi listrik normalnya.
Hasilnya: rumah lebih efisien, tagihan turun, lingkungan lebih terjaga.
Baca Juga: Lampu WiZ Cocok untuk Hunian Kaum Digital Savvy
2. Pengelolaan air yang lebih cerdas
AI membantu:
- deteksi kebocoran
- optimasi penggunaan air saat mencuci atau mandi
- pengaturan irigasi otomatis untuk tanaman rumah
- rekomendasi kebiasaan hemat air
Contohnya, saat ini banyak industri smart bathroom yang menghadirkan produk sanitasi yang mendukung efisiensi. Salah satunya, keran air Axor Strack yang desainnya unik dan hemat air.
Cocok untuk rumah urban yang mengejar efisiensi.
3. Sistem sampah dan konsumsi yang lebih bijak
Aplikasi berbasis AI dapat:
- mengklasifikasi sampah
- memberi rekomendasi daur ulang
- memetakan kebiasaan konsumsi rumah tangga
- membantu penghuni mengurangi jejak karbon
Contohnya, melalui teknologi yang mudah diakses, seperti mesin Reverse Vending Machine (RVM), masyarakat bisa mengurangi sampah plastik dan menurunkan jejak karbon. Di program CSR lingkungan ini, Sharp Indonesia mendorong masyarakat membentuk kebiasaan baru yang lebih ramah lingkungan. Di sini perusahaan asal Jepang ini menyediakan sarana berupa mesin RVM di Plaza Indonesia agar masyarakan punya akses mudah membuang sampah plastiknya.
Detail lengkap tentang ini ada di artikel Mesin RVM memberi cara mudah bagi siapa pun untuk mendaur ulang sampah plastik. Setiap botol plastik yang dimasukkan ke mesin RVM akan dikonversi menjadi poin yang dapat ditukarkan, sehingga mendorong kebiasaan positif sekaligus memberikan apresiasi bagi pengguna. Meski terlihat sederhana, langkah kecil ini mampu menghasilkan dampak lingkungan yang terukur.
Ini selaras dengan tren green living yang makin penting diterapkan di setiap keluarga muda.
Baca Juga: 25 Tahun Plasmacluster Teknologi Ion Udara yang Mengubah Dunia
4. AI + interior untuk rumah berkelanjutan
AI kini membantu arsitek dan desainer mengoptimalkan:
- pencahayaan alami
- ventilasi
- pemilihan material ramah lingkungan
- tata letak rumah hemat energi
Contohnya, sekarang ini sudah ada semen dengan teknologi tolak air yaitu semen watershield yang diproduksi oleh Semen Merah Putih. Semen dengan teknologi water repellent ini dapat mencegah dinding menjadi lembap dan mengurangi risiko kerusakan pada struktur bangunan. Sehingga, kita dapat memastikan bahwa bangunan tidak hanya kokoh dari segi struktural, tetapi juga dapat menghindari masalah perawatan seperti dinding lembap sejak awal pembangunan.
Begitu pun dengan produk inovatif lainnya yaitu FLEXIPLUS, semen Hidraulis dari Semen Merah Putih yang layak jadi pilihan utama bagi proyek konstruksi dan infrastruktur di Indonesia yang semakin berorientasi pada aspek ramah lingkungan. Semen non-OPC ini, tidak hanya diposisikan untuk mendorong praktik konstruksi berkelanjutan, tetapi juga menawarkan keunggulan teknis untuk kualitas konstruksi yang lebih baik.
Rumah hijau tidak lagi mahal — cukup memanfaatkan teknologi dengan bijak.
Baca Juga: Inovasi Hijau MPTREE Optimalkan Mikroalga sebagai Solusi Polusi Udara
5. Kunci utamanya: AI mendukung manusia, bukan menggantikannya
Para pembicara startup di panel NUS menegaskan: AI bukan untuk mengambil alih kreativitas manusia, tetapi memperkuatnya.
Hal yang sama berlaku dalam kehidupan rumah tangga. AI membantu kita membuat keputusan lebih baik. Tapi manusialah yang memilih gaya hidupnya. (RR)
Baca Juga: Bagaimana AI mengubah Cara Kita Merancang Hidup
Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom



