
2. Penutup Atap (genteng)
- Bahan penutup atap yang dipakai disesuaikan dengan bentuk atap.
- Daerah pertemuan bahan penutup atap dengan dinding harus diselesaikan dengan baik hingga tidak terjadi kebocoran atau rembesan air ke ruang atap.
- Bentuk, ukuran dan kualitas bahan sebaiknya seragam dan dikerjakan dengan rapih.
Baca Juga: Genteng Keramik, Solusi Atap Bocor di Daerah Tropis, Cek Keunggulannya!
Baca Juga: Pintu Baja dan WallPanel, Solusi Interior Eksklusif dan Ramah Lingkungan
3. Talang dan Papan Lis atau Lisplang
- Di ujung juluran atap sebaiknya dilengkapi dengan talang dan papan lis karena selain berfungsi melindungi ujung kaso juga mengurangi percikan air hujan terhadap dinding.
- Talang datar air hujan harus direncanakan sedemikian rupa hingga tidak memungkinkan air hujan melimpah ke bagian atap. Air harus melimpah ke arah luar bangunan dan harus mudah dibersihkan.
- Peletakan dimensi palang pipa harus direncanakan sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhannya hingga tidak terjadi pelimpahan air dan pada bagian pangkal talang harus diberi saringan untuk menghindari penyumbatan di sepanjang pipa.
- Papan lis sebaiknya menggunakan kayu dari jenis kelas awet tinggi. Apabila menggunakan kayu meranti atau kayu kurang awet harus diawetkan. Multipleks yang menggunakan lem kedap air yang biasa atau yang dilapisi dengan film phenol adalah bahan yang cukup baik untuk papan lis atau lisplang.
Atap, talang dan papan lis harus dijamin dari bocor untuk menghindari pembusukan karena merupakan kondisi yang baik bagi perkembangan rayap.
Baca Juga: 14 Jenis Tukang dan Keahliannya, Kenali sebelum Memilih!
(*)



