
Adalah Church of Light di Osaka yang menginspirasi Ferry untuk mendalami lighting.
Menurutnya, implementasi lighting di dalam proyek arsitektur karya Tadao Ando yang dilihatnya saat kuliah ini sangat berhasil.
Diakuinya, hobinya pada fotografi juga turut memantapkan langkahnya menjadi desainer lighting, karena fotografi sendiri memiliki arti painting with light.
Peran cahaya yang begitu besar dalam kehidupan manusia, didefinisikan oleh Ferry ke dalam 4 peran besar yaitu menciptakan seni, menciptakan mood, mengubah persepsi, dan menciptakan ruang.
Peran-peran inilah yang semaksimal mungkin diimplementasikan oleh Ferry dalam karya-karyanya.
Lighting yang baik menurut Ferry adalah yang berhasil menyatukan dan menyeimbangkan penggabungan antara lighting natural dan artificial tanpa mengakibatkan pemborosan energi.
Menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan baik dari segi desain dan teknis, sekaligus mendapatkan apresiasi dari klien atas karya-karyanya, adalah tujuan Ferry dalam menjalani profesinya saat ini.
Beberapa proyek yang ditangani di antaranya adalah: (dalam negeri) Mega Kuningan House Lighting Design, Cipete Townhouse, Tocco Toscano, Lighting Design for Frank&Co Jewelry, Dharmawangsa Residence Apt.
Sedangkan untuk proyek luar negeri adalah: Canco Lofts-New York, Art Leather High School-New York, River East Apartments- New York, MayCo Department Stores-New York.
Baca Juga: Hindari Silau, Inilah Jenis Lampu Dapur dan Cara Menatanya


