Lantai Kayu, Cara Instan Ubah Tampilan Rumah untuk Rayakan Momen Akhir Tahun

Salah satu material ramah anak adalah lantai kayu, karena tidak licin dan tidak keras (Dok.ACE)

Rubi juga menyinggung soal perlunya kita merespons alam karena kita hidup di alam tropis yang kenyamanan akan sangat kuat dipengaruhi alam. “Arah matahari, arah angin, dan curah hujan adalah hal yang harus direspons saat mendesain. Musuh utama air yang bisa mengakibatkan bocor, atap bentuk segitiga (atap-atap zaman dulu) paling cocok digunakan.”

Untuk merespons panas, respons yang dilakukan bisa dengan membuat ventilasi berupa bukaan-bukaan yang bisa mengalirkan angin ke dalam rumah. Menjawab pertanyaan ranahrumah.com soal bagaimana angin bisa dialirkan dengan baik di dalam rumah, Rubi mengingatkan akan pentingnya membuat cross ventilation atau ventilasi silang, agar angin yang masuk ke dalam ruang  dapat keluar kembali melalui bukaan lain yang ada di depannya. Tentang bagaimana peletakan bukaan tersebut, Rubi mengaku mesti melihat langsung kondisi rumah untuk menentukan solusi yang tepat.

Adapun soal lantai, Rubi mengatakan, pemilihan material sangat penting dipertimbangkan untuk menjamin fungsional ruang yang diinginkan.

Hal senada disampaikan Nucha Bachri. Salah satu yang dipertimbangkannya yang saat ini sedang membangun rumah, adalah memilih material bangunan, material furnitur, desain dan tata ruang, untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarga.

“Desain dan peletakan jendela sangat penting selain untuk mengalirkan udara juga untuk menjaga keamanan mengingat saya masih punya 2 anak yang masih kecil,” katanya.

Baca Juga: Menata Rumah dengan Metode Montessori, Bikin Anak Mandiri

Jadi, katanya lagi, berapa ketinggiannya dan besarnya jendela, bagaimana model pengunciannya harus dipikirkan secara detail agar selain fungsional juga tidak memungkinkan anak bisa lompat keluar jendela.

Untuk tataruangnya sendiri, Nucha memilih untuk tidak menyediakan ruang tamu. Space lahan lebih didedikasikan ke ruang-ruang lain, misalnya ruang atau kamar anak yang lebih nyaman, lebih luas, sehingga anak betah di kamar dan bisa beraktivitas secara leluasa di kamarnya. Selain itu, ruang keluarga juga sangat penting. “Ruang ini harus dibuat nyaman, tidak panas, karena saya dan keluarga bakal banyak menghabiskan waktu berada di ruang itu, jadi memilih furniturnya pun perlu yang paling nyaman agar cukup enak digunakan dan aman tentu saja,” ujarnya.

Soal pemilihan material lantai, Nucha mengaku bakal memilih material yang tidak licin, mudah dibersihkan, tidak keras sehingga tidak terlalu sakit jika anak terjatuh. Lantai kayu menjadi salah satu yang dipertimbangkannya untuk dipilih.

Di luar dari itu semua, masalah budget harus dihitung dengan baik. “Menyediakan 1,5 kali lebih besar dari hitungan mungkin amannya,” tambahnya yang mengaku mendapatkan tips ini dari rekannya. Selain itu, masalah komunikasi dengan tukang, kontraktor, arsitek, dan desainer interior (jika kita menggunakan jasa mereka) juga sangat penting agar pembangunan rumah berjalan lancar.

Baca Juga: Bikin Dinding Makin Memesona dengan Pola, Ini Caranya!

Baca Juga: LG Objet Collection, Elektronik Desain Estetik untuk Hunian Masa Kini