Rumah Panas? Tiga Aplikasi Desain Ini Mampu Ciptakan Kenyamanan Thermal

Rumah panas adalah salah satu penyebab terganggunya kenyamanan thermal di dalam rumah. Panas terjadi karena terperangkapnya udara di bawah atap. Aplikasi desain ini dapat menjadi solusi.

Clerestory, jendela yang terletak di bagian atas dinding yang menempel tepat di bawah atap menjadi salah satu aplikasi desain yang dapat mengurangi panas di dalam rumah dan menciptakan lkenyamanan thermal. (Sumber Foto: Archdaily, Proyek: Fernando Alda)

Ranahrumah.com – TIPS & TRIK | Rumah Panas? Tiga aplikasi desain ini mampu ciptakan kenyamanan thermal.

Kenyamaan thermal terjadi bila kondisi udara di dalam rumah tetap sehat, tidak panas, tidak dingin, dan tidak lembap.

Panas di dalam rumah bisa terjadi dari terperangkapnya udara panas di bawah atap. Udara panas yang terperangkap ini bisa dikeluarkan  melalui tiga aplikasi desain berikut.  

Teritisan

Kehadiran teritisan akan mengurangi efek panas dan cahaya yang masuk melalui jendela. Panas dan cahaya ini akan “terhalang” dan tidak langsung memasuki ruangan.

Konsekuensi pengaplikasian teritisan adalah mengurangi efek terang cahaya pada ruang. Oleh karenanya, perlu dilihat kembali apakah perlu menambahkan jumlah jendela atau memperbesar ukurannya agar ruang tidak menjadi gelap. Ukuran teritisan yang standar untuk perumahan adalah 60-100 cm.

Baca Juga: Solusi Rumah Mungil, Ini Cara Optimalkan Ruang Attic agar Tidak Panas

Baca Juga: Atasi Rumah Panas dengan Memilih Warna Dinding Luar yang Tepat

Atap Bertingkat

Contoh pengaplikasian atap ini adalah pembuatan mezanin pada rumah bertingkat.

Setiap lantai mezanin, selain dihilangkan sebagian lantainya di bagian depan, juga masing-masing diberi atap sehingga menghasilkan atap yang bertingkat.

Model ini akan menciptakan bukaan yang mengalirkan udara. Atap di setiap lantai, panjangnya dilebihkan untuk menghindari tampias karena adanya bukaan-bukaan.

Struktur bangunan bertingkat ini menggunakan dinding sopi-sopi beton. Dengan plafon interior yang dirancang mengikuti kemiringan atap, penggunaan sopi-sopi diharapkan dapat memberikan kesan bersih dan luas.

Clerestory, Lubang Ventilasi

Aliran udara secara horizontal pada desain rumah tropis terjadi karena adanya jendela dan lubang lubang ventilasi yang letaknya saling berseberangan di dua sisi dinding.

Selain itu, ada pula clerestory, yaitu jendela yang terletak di bagian atas dinding yang menempel tepat di bawah atap. Clerestory dibuat dengan memasang balok melintang tambahan untuk penopang.

Clerestory ini, selain membuat sejuk juga memasukan sinar matahari pagi sampai kira-kira pukul 09.00 WIB.

Agar lebih optimal, kehadiran clerestory bisa dipadukan dengan adanya void yang mengalirkan udara secara vertikal.

Void dapat terbentuk karena sebagian lantai di lantai 2 dan 3 dibiarkan terbuka (lantai mezanin). Perpaduan void dan clerestory bisa membuat udara panas yang masuk ke dalam ruang dapat terangkat ke atas (melalui void) dan keluar melalui klerestori (seperti proses aliran udara pada cerobong) sehingga udara di dalam jadi lebih dingin. (RR)

Baca Juga: Mengenal Drop Ceiling dan Aturan Pengaplikasiannya, Cara Efektif Jadikan Plafon Rumah Fungsional dan Estetis

Baca Juga: Jangan Asal Meletakkan Ventilasi! Ini Letak Jendela Paling Ideal untuk 4 Ruang Vital di Rumah

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom