Schneider Electric Siap Bekerjasama Wujudkan Bangunan Berkelanjutan

Schneider Electric Indonesia membuka kerjasama lintas sektor dengan mitra kerja, klien, ataupun pemerintah untuk meningkatkan nilai pertumbuhan usaha dengan mengupayakan bangunan berkelanjutan. Siap memberikan masukan penting dalam pengoperasian gedung dengan memantau sistem dan mengidentifikasi kesalahan untuk mengatasi inefisiensi.

EcoStruxure™ Building Advisor menawarkan solusi dan produk yang mengubah bangunan menjadi lebih ramah ramah energi dan ramah lingkungan dengan penggunaan energi yang lebih efisien dan pengurangan emisi CO2 dalam jumlah yang signifikan. (Ranahrumah.com/Erly)

Building Management System (BMS) : EcoStruxure™ Building Advisor untuk Mendukung Bangunan Berkelanjutan

Saat ini, Schneider Electric Indonesia menawarkan solusi Building Management System (BMS) dengan nama EcoStruxure™ Building Advisor yang memberikan masukan penting dalam pengoperasian gedung dengan memantau sistem dan mengidentifikasi kesalahan untuk secara proaktif mengatasi inefisiensi. 

Solusi ini terbukti dapat mengurangsi biaya operasional, meningkatkan kenyamanan, dan mempertahankan nilai aset dengan biaya dan sumber perawatan yang terbatas. 

Produk pendukung gedung ramah energi dan ramah lingkungan lainnya terdiri dari:

  • Building Automation and Control Devices (programmable logic controller (PLC), sensor, actuator, dan controller),
  • Electrical Distribution Solutions (circuit breaker, switch, panel distribusi, dan sistem monitoring listrik),
  • Energy Management and Metering Solutions (mengukur, memonitor, dan menganalisa konsumsi energi dalam gedung),
  • Lighting Control Systems (sensor, dimmer, timer, dan perangkat lunak manajemen pencahayaan untuk memungkinkan kontrol otomatis dan optimasi pencahayaan di dalam gedung),
  • Security and Access Control Systems (panel access control, sistem surveillance, intrusion detection systems, dan sistem evakuasi darurat),
  • Data Center Infrastructure Management/DCIM (memungkinkan manajemen data center yang efisien di dalam gedung),
  • dan Renewable Energy Solutions (inverter tenaga matahari, charge controller, dan sistem penyimpanan energi).

Baca Juga: Cara Memilih Pencahayaan yang Tepat, Ciptakan Suasana Berbeda di Setiap Ruang

Penerapan Smart Home

Terkait green building/bangunan hijau—di mana salah satunya dicapai dari electricity—di Indonesia sudah berjalan 1000 tahun lebih. Namun, menurut Hery Saputra awareness masih kurang, meski insiatif berbagai pihak sudah ada.

“Dalam rangka mewujudkan kesadaran inilah, Schneider Electric Indonesia membuka diri dan memberikan testimoni capaian perusahaan yang telah memperoleh banyak menafaat dengan mewujudkan bangunan ramah energi dan ramah lingkungan ini. Diharapkan ini akan membuka peluang kerjasama untuk mewujudkan bangunan berkelanjutan di masa datang,” ujar Hery.  

Lebih lanjut, Hery mengungkapkan kerjasama juga sangat dimungkinkan dengan home owner yang menginginkan diaplikasikan smart home di huniannya.

“Sejauh ini penerapan smart home pada hunian lebih bertujuan pada kenyamanan penghuni, adapun soal penghematan atau efisiensi sangat tergantung pada behavior masing-masing penghuninya,” ujarnya.

Beberapa biaya mewujudkan smart home? Sanny Tjhin-Channel Sales| Building Management System, mengatakan, “Sangat tergantung pada kebutuhan.  Beberapa unsur biayanya di antaranya ditentukan oleh berapa grup lampu, berapa AC, berapa sensor, apa saja yang mau dikontrol, dan apps-nya,” tutup Sanny.

Baca Juga: Memilih Perangkat Pengondisi Udara yang Tepat untuk Rumah Tropis yang Lebih Sehat

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook Ranah Rumah, Instagram @ranahrumahcom

(*)