Ranahrumah.com – TREN | Mewujudkan bangunan berkelanjutan melalui upaya penurunan emisi CO2 (dekarbonisasi) pada unit gedung untuk kepentingan usaha, saat ini sudah menjadi salah satu prioritas sebagian besar organisasi bisnis.
Hal ini sesuai dengan pernyataan resmi dari Dana Moneter Internasional/International Monetary Fund/IMF (2020) bahwa perusahaan yang menyelaraskan model bisnis mereka dengan rendah karbon menuju transisi energi net-zero akan memetik manfaat besar, sedangkan yang gagal melakukan adaptasi akan tersingkir dari percaturan bisnis.
Terkait hal ini, PT Schneider Electric Indonesia menargetkan pasar bangunan masa depan yang lebih berkelanjutan, tahan lama, efisien, dan berpusat pada manusia.
Baca juga: Menciptakan Hunian yang Lebih Berkelanjutan dengan Rumah Pintar
Buka Peluang Kerjasama Wujudkan Bangunan Berkelanjutan
Komitmen Schneider Electric Indonesia untuk mengembangkan solusi yang ramah lingkungan dan membantu setiap pihak dalam mencapai tujuan berkelanjutan, ini diwujudkan dengan membuka kerjasama lintas sektor, termasuk mitra kerja, klien, dan pemerintah.
Solusi dan produk yang ditawarkan dapat mengubah bangunan menjadi lebih ramah ramah energi dan ramah lingkungan dengan penggunaan energi yang lebih efisien dan pengurangan emisi CO2 dalam jumlah yang signifikan.
“Kami bertujuan untuk mewujudkan bangunan ramah energi (cerdas) dan ramah lingkungan (rendah karbon) dalam konteks revitalisasi fasilitas bangunan eksisting dan pembangunan fasilitas bangunan baru untuk mengurangi emisi karbon, efisiensi biaya operasional, dan sustainability atau keberlanjutan,” ujar Hery Saputra, Building Business Vice President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste.
Dalam portfolio kerja selama puluhan tahun, Schneider Electric telah membantu ribuan perusahaan termasuk di Indonesia, dalam rangka dekarbonisasi operasional bangunan.Mulai dari hotel, ritel, rumah sakit, hingga perkantoran.
Baca Juga: Secondary Skin untuk Rumah, Kulit Kedua yang Bikin Estetik dan Hemat Listrik
Upaya dekarbonisasi ini dilakukanSchneider Electric dengan 3 langkah sederhana, yaitu: Strategi, Digitalisasi, dan Dekarbonisasi.
- Strategi, mengacu pada nilai portfolio dan bangunan eksisting dengan strategi jangka panjang untuk hasil yang terukur.
- Digitalisasi, mengacu pada pemanfaatan saluran digital untuk mendata penggunaan energi dan sumber daya secara akurat dan terukur agar dapat membuat keputusan berbasis data.
- Dekarbonisasi, mengurangi jejak karbon dalam skala besar di seluruh portfolio dan bisnis dengan memanfaatkan beragam masukan dari langkah 1 dan 2.
Dalam perspektif Schneider Electric, kalangan bisnis dapat mempertahankan bahkan meningkatkan nilai pertumbuhan usahanya dengan mengupayakan bangunan ramah energi dan ramah lingkungan. Jika fasilitas gedung serta sistem manajemen energi yang telah diterapkan dapat memberikan laporan dan data dekarbonisasi yang terukur untuk mencapai net-zero, semua capaian dapat digunakan untuk meningkatkan performa bisnis.
Data terakhir yang dikeluarkan oleh Carbon Development Project/CDP di tahun 2022, sebanyak 76% organisasi mengatakan bahwa pelaporan hasil upaya keberlanjutan yang dilakukan entitas bisnis dapat membantu meningkatkan keunggulan kompetitif di pasar. Di dalamnya termasuk: Menarik investasi (Gartner 2021); Menumbuhkan pengaruh, reputasi, dan merek industri (CDP 2022); serta Menarik dan mempertahankan tenaga kerja terbaik dalam perusahaan dimaksud (Ciphr 2021).