Mengenal Drop Ceiling dan Aturan Pengaplikasiannya, Cara Efektif Jadikan Plafon Rumah Fungsional dan Estetis

Plafon dapat diolah dalam beragam desain. Jika didesain unik dan cantik, plafon rumah dapat menjadi pusat perhatian. Salah satu olahan desain plafon adalah drop ceiling, cara yang sangat efektif dalam membentuk suasana ruangan yang lebih kaya secara perspektif.

Mengenal Drop Ceiling dan Aturan Pengaplikasiannya, Cara Efektif Jadikan Plafon Rumah Fungsional dan Estetis. (Foto: Pexels)

Ranahrumah.com – INTERIOR | Mengenal Drop Ceiling dan Aturan Pengaplikasiannya, Cara Efektif Jadikan Plafon Rumah Fungsional dan Estetis.

Plafon mempunyai fungsi menutupi konstruksi struktur atap serta segala hal yang berhubungan dengan mekanikal dan elektrikal. Secara teknis, plafon juga berfungsi sebagai penahan panas dari atap agar tidak langsung masuk ke ruang di bawahnya.

Bagaimana fungsi itu terwujud dalam olahan desain plafon Drop Ceiling? Apa saja yang diperlukan untuk pengaplikasiannya agar menjadikan plafon fungsional dan estetis? Apa saja yang dihasilkan dengan desain ini dan aturan-aturan untuk mewujudkannya?

Baca Juga: Agar Lebaran Lebih Berkesan! Tampilkan Ruang Lebih Modern dan Canggih dengan WiZ Downlight 

Baca Juga: Instan Mengubah Tampilan dan Suasana Ruang Keluarga dengan 6 Pilihan Jenis Lampu sesuai Fungsinya

Drop Ceiling dan Aturan Pengaplikasiannya

Drop ceiling adalah salah satu olahan desain plafon yang menjadi cara yang sangat efektif dalam membentuk suasana ruangan yang lebih kaya secara perspektif. Tehnik ini juga untuk mengakali plafon yang terlalu tinggi, serta mewadahi suatu fungsi atau aktivitas di bawahnya.

Berikut beberapa hal dan aturan-aturannya yang wajib diketahui sebelum menerapkan desain Drop Ceiling pada plafon rumah.

1. Menciptakan perspektif ruang

Drop ceiling dapat mempertegas pembagian fungsi ruang dan menjadi focal point. Drop ceiling dengan indirect light bisa menonjolkan plafon dan memberikan kesan megah. Drop ceiling yang variatif (misalnya berlapis-lapis) bisa memberikan tekstur yang menarik sekaligus eye catching.

2. Hindari jarak terlalu dekat

Jika dikaitkan dengan indirect lighting, ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Sedapat mungkin ketika mengolah drop ceiling, harus dihindari jarak yang terlalu dekat antara ceiling yang diturunkan (drop) dengan yang dinaikkan (up). Jika tidak cermat direncanakan, bisa mengakibatkan lampu terlalu dekat bidang tangkap,dan distribusi pencahayaan menjadi tidak bagus dan tidak merata.

Jarak minimal paling tidak 10 cm antara lampu yang tersembunyi dengan ceiling yang dinaikkan (up). Namun, ini juga bergantung kekuatan pendaran lampu yang digunakan. Sehingga total dari ceiling yang diturunkan (drop) dengan yang dinaikkan (up)  minimal berjarak 20 cm.

Baca Juga: Solusi Rumah Mungil, Ini Cara Optimalkan Ruang Attic agar Tidak Panas

Baca Juga: Ukuran Standar Furnitur Ruang Kerja yang Bikin Kerja Lebih Nyaman

Mengenal Drop Ceiling dan Aturan Pengaplikasiannya, Cara Efektif Jadikan Plafon Rumah Fungsional dan Estetis. (Foto: Pexels)

3. Sesuaikan kebutuhan

Sebelum menerapkan drop ceiling, perlu diperhatikan mengenai konsep awal desain suatu rumah atau ruangan itu sendiri. Jika bentuk drop ceiling tidak terlalu dibutuhkan, maka tidak perlu dipaksakan. Misalnya, karena plafon rumah yang memang sudah terlalu pendek.

4. Rangkaian lampu mengait

Selain itu yang perlu diperhatikan  adalah rangkaian lampu dari drop plafon. Lampu TL yang digunakan harus dirangkai saling mengait, karena jika diberi jarak senggang, maka pendarannya akan putus-putus. (RR)

Baca Juga: Solusi Kekinian Mendekorasi Ruang Tanpa Ribet Hanya dengan Lampu Pintar 

Baca Juga: Conwood Beyond, Tak Perlu Dicat Lagi dan Sangat Mudah Dipasang

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom