Apa itu Konsep Micro Living pada Hunian yang Jadi Tren Rumah Milenial?

Konsep hunian yang mulanya muncul di Amerika dan Australia, kemudian booming di Jepang dan Hongkong, dan kini di Indonesia. Luas lahan yang terbatas disiasati dengan desain yang smart adalah kunci penerapan micro living.

Konsep micro living pada hunian sangat bisa memasukkan unsur milenial living sehingga gaya hidup milenial tak harus dikorbankan. (Foto: Pexels)

Micro Living Tak Harus Korbankan Gaya Hidup Milenial

Apakah perlu gaya hidup tertentu yang harus diedukasi agar penghuni nyaman tinggal di hunian berkonsep micro living?

“Sebenarnya bukannya suatu edukasi khusus yang harus begini dan begitu jadi banyak keterbatasan. Mungkin hanya harus menyesuaikan kondisi. Walaupun ada storage, setiap senti tetap ada keterbatasan. Jadi setiap pembelian perabot apapun harus lebih hati-hati,” terang Vina.

Menyinggul soal milenial living, Vina pun berpendapat. “Milenial living itu kan lebih ke gaya hidup, desain yang keren, up to date. Nah, kalau micro living itu lebih berpikir ke fungsi. Jadi mau tidak mau segalanya harus memenuhi tempat yang terbatas,” ujarnya. Meski begitu menurut Vina, bukan berarti kita tidak bisa mengawinkan dua kebutuhan ini. “Karena jika itu terjadi, akan lebih bagus lagi. Jadi, si konsep micro living ini kalau dimasukkan ke konsep gaya hidup milenial sangatlah bisa. Bukan berarti harus pas-pasan, engga keren. Dengan desain yang inovatif, kalau sudah memenuhi standar-standar micro living maka gaya bisa dimasukkan.”

“Sebenarnya karakter milenial itu ga mau ribet, simpel, tapi gaya pengin kelihatan, , unik, mobile. Ini ada yang bsa dipenuhi sama micro living. Simple, selama internet kenceng, dia bisa melakukan apa saja di suatu tempat. Micro living sudah sangat cukup karena di rumah tinggal tidur dan kegiatan lain bisa dilakukan di mana pun. Micro living akan jadi solusi bagi kaum milenial karena  tetap saja akan jauh lebih ekonomis memiliki micro living daripada rumah yang besar,” ujar Vina

“Kalau semua minta otomatis ya pasti mahal. Konsepnya harusnya bukan hitech tapi multifungsi. dan multifungsi itu bisa diterapkan dalam konsep hitech ataupun tidak,” jelasnya. Jadi menciptakan hunian berkonsep micro living itu, sangat relatif tergantung pilihan.

Baca Juga: Green Design Renovasi Rumah Satu Lantai 21/60  m² Jadi Dua Lantai Plus Denah Ruang

Baca Juga: Retail Asia Awards 2023 Umumkan Furniture Retailer of The Year-Indonesia

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook Ranah Rumah, Instagram @ranahrumahcom. (RR)