Membuat Panel Dinding Dekoratif untuk Mempercantik Ruang

Membuat panel dinding dekoratif atau backwall menjadi cara praktis untuk memperindah ruang. Desain, motif, dan tekstur yang tertuang pada panel dapat menghadirkan nuansa tertentu. Panel pun dapat menjadi point of interest. Bahkan, panel juga dapat menjadi salah satu cara “mengoreksi” dinding.

MEMBUAT RANGKA PANEL DINDING DEKORATIF

Tak hanya manusia, panel dinding dekoratif pun butuh rangka untuk dapat menopang badannya hingga bisa berdiri kuat dan kokoh. Bukan tulang, ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya yang dibutuhkan untuk membentuk rangka panel, karena itu memang adanya di susunan tubuh manusia.

Yang dibutuhkan untuk membuat panel dinding dekoratif adalah jenis bahan-bahan yang menjadikan panel kokoh, sesuai dengan desain yang diinginkan. Ada dua rangka yang sering digunakan dalam membuat panel dinding dekoratif, yaitu rangka kayu dan rangka hollow.

1. Rangka Kayu

Dalam perkembangannya, membuat panel dinding dekoratif dengan rangka kayu penggunaan kayu sebagai rangka panel bisa dikatakan hampir ditinggalkan, karena dianggap sudah tidak efektif dan efi sien. Selain karena sulitnya mendapatkan kayu berkualitas, juga karena harganya yang mahal, rentan terhadap rayap, dan mudah lapuk.

Ukuran kayu yang sering digunakan untuk membuat rangka panel adalah dengan panampang 4×4 cm dan 4×6 cm. Kayu yang digunakan untukrangka harus halus, khususnya untuk permukaan dasar bagian dinding panel. Hal ini agar kayu solid, kayu olahan maupun gipsum yang menempel sebagai dinding panel terpasang dengan rata dan rapi. Selain itu, jangan lupa untuk memoles kayu dengan bahan antirayap agar rangka tahan lebih lama.

2. Besi Hollow

Tahan rayap, ukuran presisi, pemasangan cepat dan harga bersahabat menjadi sekian banyak alasan orang lebih memilih rangka hollow dibandingkan dengan rangka kayu. Di pasaran pun tak sulit untuk mendapatkannya.

Tekniknya membuat panel dinding dekoratif dengan rangka hollow pun terbilang cukup mudah. Potong-potonglah hollow sesuai dengan kebutuhan rangka, tetapi jangan lupa untuk melebihkan sekitar 4 cm pada setiap ujungnya. Fungsinya untuk menyatukan rangka hollow satu dengan lainnya. Kelebihan itu digunting pada tiap pojoknya, lalu kemudian dilipat untuk di-rivet pada hollow yang utuh. Sedangkan bagian yang tidak dirivet, harus dibuang/potong, agar permukaan hollow rata atau tidak ada bagian yang menonjol. Setelah itu, dinding panel, baik yang berupa kayu maupun gipsum baru dipasang dengan baut khusus.

Baca Juga: Teknologi Interlocking Keramik, Alami seperti Aslinya

Mencahayai panel dinding dekoratif yang dilapis walpaper membuat dinding jadi pusat perhatian (focal point) (Pixabay)

MENCAHAYAI PANEL DINDING DEKORATIF AGAR EKSOTIS DAN DRAMATIS

Pencahayaan buatan merupakan aspek yang sangat penting dalam desain interior. Bukan hanya sebagai alat untuk melihat suatu objek tetapi juga mengandung seni dalam menciptakan nuansa tertentu. Demikian pula ketika cahaya menyentuh dan menghiasi panel.

Sebelum membuat panel dinding dekoratif dan memasnagnya, ada satu hal penting yang harus diperhatikan yaitu, lampu. Apabila dipasang secara tepat dan cermat, maka lampu akan menghadirkan cahaya yang mengantarkan kesan dramatis pada ruang.

Tak dapat dipungkiri, pencahayaan yang baik dapat menambah cita rasa yang lebih menggigit dalam nilai desain suatu objek. Rasa kagum akan efek yang dihadirkan, akan membuat mata yang melihatnya terpesona karenanya. Cahaya lampu di sekeliling panel akan menyebabkan panel seakan-akan melayang, tidak menempel pada dinding. Dengan demikian, dimensi panel itu akan lebih terlihat.

  • Arah Cahaya

Kita mengenal pencahayaan alami, yang berasal dari alam yaitu matahari, dan pencahayaan buatan dari lampu. Yang kita bicarakan di sini adalah pencahayaan buatan, karena untuk kebutuhan panel dinding dekoratif, itulah yang diperlukan. Hal ini disebabkan sumber pencahayaan alami dirasa kurang efektif memberikan efek keindahan pada panel dibanding dengan penggunaan pencahayaan buatan. Bahkan, justru material panel sebaiknya terlindung dari panasnya matahari.

  • Letak Lampu

Pemasangan lampu pada panel relatif mudah. Biasanya lampu dipasang di sekeliling badan panel, ceruk, dan ambalan. Lampu biasanya ditempatkan pada rongga di sisi tebal dari panel. Kemudian, untuk menyembunyikan lampu dari panel, rongga tersebut ditutup dengan akrilik.

Selain membuat tempat lampu jadi lebih rapi, akrilik berfungsi melunakkan cahaya lampu. Cahaya yang dihasilkan menjadi lebih lembut dan membaur merata antara satu lampu dengan lainnya.

  • Pilih Lampu yang Tepat

Berbagai efek dapat dihadirkan dengan pemilihan jenis lampu dan juga arah cahaya yang diharapkan. Karena setiap jenis lampu dan juga arah datang cahaya, akan memberikan efek dan nuansa yang berbeda pada panel dinding.

Untuk keperluan ini, lampu yang digunakan adalah jenis TL yang dikenal juga dengan dengan lampu compact flourescent. Komponen elektrisnya yang terdiri dari ballast, kapasitor, dan starter, terpadu dalam satu kesatuan. Bentuknya yang pipih dan panjang cocok untuk diletakkan di tempat yang sempit dan memanjang seperti rongga badan panel.

Lampu tabung ini tersedia dalam berbagai ukuran panjang, mulai dari 30 cm sampai dengan 100 cm. Pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan.

  • Arah Datangnya Cahaya

Selain cahaya yang menyinari badan panel dari samping, kita juga mengenal downlight atau pencahayaan ke bawah. Cahaya yang dihasilkan berasal dari lampu yang ditanam dari langit-langit plafon rumah atau topi panel. Kebalikannnya, ada juga pencahayaan ke atas atau uplight untuk menghadirkan kesan megah. Untuk keperluan ini, lampu yang digunakan adalah lampu pijar, halogen, dan lampu TL.

  • Sembunyikan Instalasinya

Peletakan lampu-lampu pada panel pun harus dipikirkan secara matang sejak awal, karena seluruh instalasi kabel lampu akan disembunyikan di belakang panel. Setelah itu, harus ditentukan juga kabel tempat bermuaranya semua lampu, agar kita mudah menyalakan atau mematikan lampu. Jadi, fisik lampunya sedapat mungkin tidak terlihat dari luar, sehingga yang terlihat hanyalah pendar cahayanya yang memesona.

Beberapa tips praktisnya dalam memasang lampu pada panel dinding. Yaitu, penutup akrilik dibuat dengan sistem geser, agar apabila ada kerusakan tidak sulit menggantinya. Dengan demikian tidak perlu membongkar badan panel untuk mengganti lampu. Agar mudah menggesernya, buatlah semacam rel di dalam rongga panel.

  • Agar Cahaya Tak “Putus”

Apabila panel dinding dekoratif cukup panjang, maka dibutuhkan beberapa lampu untuk meneranginya. Yang perlu diketahui, jika lampu yang dipasang lebih dari satu, maka akan terbentuk celah di antara tabung lampu. Celah ini menghasilkan bayangan hitam yang akan “memutus”cahaya lampu. Agar cahaya lampu yang dihasilkan itu tetap mulus, pasanglah lampu secara bertumpuk (overlap).

  • Kotak untuk Stop Kontak

Apabila perangkat audio akan diletakkan pada panel dinding dekoratif, maka kekuatan ambalan harus diperhitungkan. Lebih dari itu, kabel-kabel TV dan DVD player pun harus tertata rapi. Oleh karena itu, siapkan kotak-kotak untuk stop kontak dari awal. Stop kontak dipasang di belakang rak sehingga tidak terlihat dari depan. Buatkan jalur kabel yang tertanam di dalam badan panel dinding, baik untuk stop kontak maupun untuk lampu yang menerangi panel. Pemasangan yang rapi ini, selain untuk tidak “merusak pemandangan”, juga agar tidak terjangkau anak-anak.

Baca Juga: Eksplorasi Bata Merah, Wujudkan Flick House yang Humble dan Hangat

Baca Juga: Rekomendasi Jenis Waterproofing yang Tepat Atasi 6 Sumber Bocor

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook Ranah Rumah, Instagram @ranahrumahcom

(*)