4 Hal Penting Menata Pencahayaan Dekoratif Ruang Keluarga

Pencahayaan tamu dan keluarga tidak perlu terlalu banyak titik lampu. Pilih lampu yang sesuai dengan ukuran ruang serta konsep interior yang ada. Berikut 4 hal penting sebelum menata pencahayaan ruang keluarga.

Ruang keluarga dengan penataan cahaya ideal menggunakan lampu general dan dekoratif
Tata pencahayaan di ruang keluarga dengan memakai kombinasi lampu general dan lampu dekoratif (lampu gantung dan hidden lamp di palfon)- (Foto: Pexels)

Ranahrumah.com – INTERIOR | Ruang tamu dan ruang keluarga menjadi area utama di dalam rumah di mana menjadi tempat keluarga berkumpul serta menerima tamu yang datang.

Lokasi ruang tamu dan keluarga yang biasanya berada di bagian depan rumah membuat area ini biasanya mendapat cukup sinar dari luar. Bila ruang tamu dan ruang keluarga berada bersebelahan dengan ruang lain misalnya dapur atau ruang makan, maka bisa jadi ruang ini masih mendapatkan cahaya penerangan dari ruang-ruang tersebut. Karena itu biasanya tidak perlu sistem pencahayaan dekorasi yang terlalu rumit untuk ruang yang satu ini.

Di sebuah kesempatan, Steven Tanzil, desainer interior dan lighting dari Koeriedesign mengatakan hal yang senada. Menurutnya pada ruang tamu dan keluarga cukup kombinasi antara lampu general dan lampu dekorasi yang berupa lampu lantai (floor lamp) dan lampu gantung (pendant lamp).

Beberapa pemilik rumah gemar menampilkan koleksi pernak-perniknya pada lemari pajangan di ruang tamu. Menurut Steven bisa saja menambahkan lampu sorot (spotlight) untuk menerangi pernik koleksi tersebut.

“Yang penting tidak perlu dramatis dengan layering cahaya yang terlalu banyak sehingga muncul kesan gelap,” ungkap Steven.

Baca Juga: Menguak Keajaiban Lampu WiZ: Fitur Pintar dan Jenis Produknya

Baca Juga: Solusi Kekinian Mendesain Ruang Tanpa Ribet dengan Lampu Pintar

Sesuaikan Ukuran Ruang

Sama seperti teknik pencahayaan di ruang lainnya, ukuran luas ruangan akan berpengaruh pada sistem pencahayaan dan pilihan lampu untuk ruang tamu dan keluarga.

Bila ternyata ruang tamu dan keluarga tidak terlalu luas dan tidak banyak benda yang ingin disorot,  maka penggunaan lampu general dan sedikit lampu dekoratif saja sudah cukup.

Kebalikannya, bila ruang tamu dan keluarga cukup luas dengan banyak furnitur di dalamnya maka kamu bisa sedikit melakukan eksplorasi untuk pencahayaannya. Misalnya penggunaan lampu lantai (floor lamp) yang berukuran agak besar untuk mengisi sudut ruang sekaligus memberi aksen cahaya.

Lantas berapa watt lampu digunakan? Untuk ruang tamu berukuran 4m x 5m sampai 4m x 6m dibutuhkan lampu general dengan ukuran 9—12 watt.

Baca Juga: Cara Memilih Pencahyaan yang Tepat, Ciptakan Suasana Berbeda di Setiap Ruang

Tata Pencahayaan sesuai Desain Plafon

Beda desain plafon ternyata beda pula tata pencahayaannya. Banyak pemilik rumah yang menggunakan desain plafon up atau drop ceiling (plafon yang sebagian bagiannya dinaikkan atau diturunkan) yang mana akan terdapat sedikit ceruk pada bagian langit-langit rumah.

Ceruk ini bisa dimanfaatkan untuk pemasangan lampu tersembunyi (hidden lamp) untuk memberikan kesan temaram dari langit-langit. Bayangan yang dihasilkan oleh hidden lamp juga bisa mempercantik ruang karena bisa menutupi kerusakan kecil pada bagian bangunan yang bisa terlihat bila tersorot lampu.

Agar lebih terlihat cantik, sesuaikan juga konsep interior dengan pilihan desain plafon. Steven mencontohkan, bila kamu memilih konsep klasik maka jenis plafon up ceiling berbentuk kotak bisa jadi pilihan. Namun bila konsep ruang tamu lebih ke modern kontemporer, maka kamu bisa memilih model plafon lainnya.

Baca Juga: Cara Manfaatkan Cahaya Alami agar Hemat Listrik dan Rumah Tetap Adem

Bentuk dan warna lampu dipilih berdasar penggunaan lampu (sesuai aktivitas) dan mengikuti tren desain yang disesuaikan dengan selera tanpa meninggalkan fungsionalitas.

Bentuk Lampu Mengikuti Tren

Soal bentuk-bentuk lampu, menurut Steven bentuk lampu cukup dipengaruhi oleh tren interior yang sedang berkembang. Saat ini misalnya, banyak pemilik rumah yang menyukai desain lampu dekorasi bergaya skandinavian dengan bentuk yang simpel dan warna-warna yang netral seperti putih dan cokelat.

Sedangkan untuk pencahayaan arsitektural, yang saat ini banyak digunakan adalah lampu yang berukuran kecil sehingga tidak ada banyak titik yang terlihat di plafon. Ini yang kemudian menjadi tantangan bagi desainer lighting untuk membuat titik lampu sesedikit mungkin di plafon.

“Akhirnya desainer lighting membuat kolaborasi antara beberapa lampu general pada plafon, dan lampu dekor di lantai serta dinding,” kata Steven.

Pilihan Warna Lampu

Warna cahaya kekuningan tetap cocok untuk ruang tamu dan keluarga. Namun menurut Steven, masih banyak pemilik rumah yang kurang nyaman dengan warna cahaya kekuningan karena menganggap terkesan seperti rumah kampung dan agak gelap.

Jadi soal pilihan warna semuanya kembali pada selera dan kesan yang ingin dihadirkan pada ruang. Bila tak ingin pakai cahaya kekuningan, kamu bisa pilih lampu dengan sistem peredupan (dimming), bila sewaktu-waktu kamu ingin mengeluarkan kesan temaram di ruang tamu dan keluarga. (RR)

Baca Juga: Lampu LED Grow Light untuk Pertumbuhan Tanaman Indoor Gantikan Peran Matahari

Baca Juga: Bersolek dengan Sentuhan Shabby Chic: Nostalgia yang Tetap Bergaya

Cek inspirasi desain, berita gaya hidup modern, inovasi prpduk baru, dan ulasan inspiratif ranahnya rumah, dan properti di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom