MITOS tentang MIGRAIN dan FAKTA-nya, Dampaknya pada Produktivitas Kerja

Serangan migrain pada pekerja sangat berdampak pada produktivitas kerjanya. Diagnosis dini migrain sangat penting agar dapat dirawat, dihentikan gejala migrainnya, dan sekaligus dicegah serangan berulang di kemudian hari. Yuk ketahui mitos tentang migrain faktanya.

Mitos tentang migrain dan fakta-nya dan dampaknya pada produktivitas kerja. (Foto ilustrasi: Pexels)

Ranahrumah.com – KESEHATAN | Mitos tentang migrain dan fakta-nya, dampaknya pada produktivitas kerja.

Migrain (migraine) bukan nyeri kepala biasa! Migrain adalah penyakit yang dapat memengaruhi kualitas hidup, dan dapat berkembang kronis sehingga mempengaruhi performa harian seseorang.

Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (PERDOSNI), didukung oleh Pfizer Indonesia, mengadakan rangkaian kegiatan sesi edukatif guna mengingatkan masyarakat untuk mengatasi penyakit migrain secara serius.

Setelah mengadakan webinar edukatif pertama yang mengangkat “Migrain Bukan Nyeri Kepala Biasa” yang diikuti  peserta dari berbagai kalangan, PERDOSNI mengadakan webinar kedua bertajuk “Mengatasi Mitos Migrain di Tempat Kerja” pada 19 Juni 2024.

Migrain, penyakit tidak menular, merupakan  kondisi neurologis yang kompleks dan  kelainan paling umum ketiga di dunia, dengan perkiraan prevalensi global sebesar 14,7%.

Baca Juga: Migrain Bukan Nyeri Kepala Biasa, Jangan Sepelekan hingga Jadi Kronis

Migrain adalah bagian dari nyeri primer yang berkaitan dengan gangguan fungsional yang substansial, penurunan kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan, dan penyakit penyerta psikososial. Akibatnya, kondisi tersebut seringkali menyebabkan ketidakmampuan bekerja. Hal ini dapat merupakan masalah yang signifikan bagi penderita migrain.

Selain itu, data Badan Kesehatan Dunia menunjukkan secara global, migrain dan gangguan nyeri kepala secara umum memengaruhi sekitar 40% populasi global, atau 3,1 miliar orang pada tahun 2021, dan lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.

Sosialisasi tentang migrain sangat diperlukan agar masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang migrain, berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, serta memberi dukungan dan empati terhadap penderita migrain sebagai bagian dari kepedulian sosial dan komunitas.

Faktanya, banyak hal tentang migrain belum dipahami secara benar oleh masyarakat awam. Termasuk dampaknya yang bisa berpengaruh pada produktivitas kerja seseorang di tempat kerja.

Baca Juga: Atasi Polusi Udara Mulai dari Rumah, Kenali 6 Pemicu & Sumbernya!

Migrain pada Tenaga Kerja

Webinar edukatif lanjutan diselenggarakan PERDOSNI didukung Pfizer Indonesia, mengangkat tema “ Mengatasi Mitos Migrain di Tempat Kerja” (19/06/24).

dr. Amarudin, selaku Koordinator Substansi Kelembagaan Pelayanan Kesehatan Kerja, Direktorat Bina Kelembagaan K3, Ditjen Binwasnaker dan K3, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengatakan, “Kemnaker menyambut baik upaya PERDOSNI untuk meningkatkan kesadaran tenaga kerja maupun tempat bekerja mengenai migrain, mitos migrain, penanganan  penyakit migrain yang tepat, dan pentingnya support group, sehingga pekerja yang memiliki penyakit migrain mendapatkan perawatan yang semestinya. Setiap tenaga kerja memiliki hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.”

Diharapkan hal ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan deteksi dini, tata laksana dan rehabilitasi penyakit migrain dan mendorong pekerja serta dunia usaha untuk mendapatkan dan tercipta iklim kerja yang kondusif dengan meningkatkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja  yang komprehensif di tempat kerja.

Ketua PERDOSNI, Dr. dr. Dodik Tugasworo P, Sp.N. Subsp.NIOO(K), MH menjelaskan, “Melalui sosialisasi tentang mengatasi mitos migrain di tempat kerja, PERDOSNI berharap pejuang migrain yang mayoritas merupakan tenaga kerja dapat mengatasi migrain secara serius dengan berkonsultasi dengan dokter. Tempat kerja juga diharapkan memahami tantangan yang dihadapi pekerja migrain, dan jika perlu, membentuk support group sebagai dukungan.”

Baca Juga: 5 Tips Menata Apartemen Mungil agar Tetap Manis dan Nyaman