Benarkah Air Hujan Layak Konsumsi? Ya, tapi Ada Syaratnya!

Air hujan rupanya dapat dikonsumsi, tak hanya untuk mencuci atau menyiram tanamam. Namun, harus memenuhi beberapa syarat.

Benarkah Air Hujan Layak Konsumsi? Ya, tapi Ada Syaratnya! (Foto Pexels)

Ranahrumah.com – KESEHATAN | Benarkah air hujan layak konsumsi? Ya, tapi ada syaratnya!

Musim hujan datang, beberpa daerah di Indonesia pun mengalami banjir dan beberapa akibat lain seperti jalanan becek, taman rusak, dll. Namun, hujan semestinya tak harus dipandang sebagai sesuatu yang selalu negatif. Sisi lainnya adalah sebuah keuntungan, karena kita dapat menabung air untuk persediaan ke depannya.

Sayang memang bila air hujan yang tertampung tak dimanfaatkan dengan baik. Apalagi, bila nantinya ketika musim kemarau tiba, terjadi krisis air bersih.

Selama ini, sebagain besar dari kita hanya tahu air hujan dapat dikonsumsi untuk keperluan rumah tangga, seperti mencuci atau menyiram tanaman. Padahal, bila melalui tahap yang benar, air hujan dapat dikonsumsi.

Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, yang kerap mengalami kesulitan air bersih, sering memanfaatkan air hujan untuk dikonsumsi. Mungkin ada pertanyaan, amankah mengonsumsi air hujan?

Baca Juga: Rawan saat Hujan, Ini Cara Mengamankan Rumah dari Sambaran Petir 

Baca Juga: Gawat, Taman Rumah Bisa Rusak di Musim Hujan Gara-gara Ini

Air Hujan seperti Air Suling

Pada dasarnya, air hujan terbentuk dari proses penguapan. Prosesnya, air dari sungai, danau, dan laut mengalami penguapan karena terkena panas matahari.

Air yang menjadi uap melayang ke udara, bergerak terus menuju angkasa, menyatu dan bergerombol dengan uap air yang berasal dari berbagai sumber perairan. Di angkasa atau di langit, uap air mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan yang bebas bergerak bersama angin.

Kumpulan awan ini lalu menuju tempat yang suhunya lebih rendah atau dingin hingga terbentuk butiran-butiran es. Jika volumenya besar maka tidak kuat lagi menahan embusan angin sehingga butiran air atau es akan jatuh ke bumi yang disebut hujan air, hujan es, atau hujan salju.

Nanik Indayaningsih, Pembina Utama Muda (Peneliti Madya) di Pusat Penelitian Fisika, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengungkapkan sebenarnya air hujan seperti air yang disuling (air suling). Air hujan yang berasal dari uap air sebenarnya air murni (H2O) yang layak dikonsumsi, bahkan jika tidak dimasak pun tetap layak konsumsi. Namun, yang membuat air hujan diragukan kebersihannya adalah kondisi alam yang tercemar yang ditembus oleh air hujan sebelum menyentuh permukaan bumi.

Baca Juga: 8 Langkah Siapkan Rumah Hadapi Hujan, Bebas Bocor, Lembap, dan Korsleting

Air Hujan yang Tak Layak Konsumsi

Air hujan yang tak layak konsumsi adalah air hujan yang turun di kawasan yang memiliki tingkat polusi tinggi, seperti di kawasan industri. Pasalnya, di udara, air hujan tersebut harus menembus asap pabrik, asap kendaraan, atau uap air buangan limbah pabrik untuk sampai ke tanah. Bila sudah demikian, mesti diwaspadai, karena air hujan tersebut sudah terkontaminasi oleh kotoran. Bila ingin aman, Nanik menyarankan untuk mendidihkan air tersebut sebelum dikonsumsi, agar terhindar dari bakteri berbahaya.

Selain itu, Nanik juga menyarankan untuk menampung air hujan yang jatuh di area terbuka, bukan air yang sudah melewati atap rumah.

Jika air hujan tersebut sudah melewati atap, maka air tersebut sudah tercampur dengan debu dan kotoran. Pun halnya, air yang melewati talang air, harus dipastikan memastikan talang air dalam keadaan bersih, tidak berkarat, dan tidak tertumpuk kotoran di lubangnya.

“Selanjutnya, air ini perlu diendapkan hingga terbentuk lapisan yang memisahkan bagian yang keruh dan jernih sebelum dimanfaatkan,” tambahnya.

Baca Juga: Aluminium Composite Panel (ACP) Material Tahan Air dan Api, Amankan Bangunan saat Hujan & Panas

Baca Juga: Beton ReadyMix Berpori “QuaDrop” Ramah Lingkungan Percepat Penyerapan Air, Kurangi Genangan dan Risiko Banjir

Baca Juga: Keistimewaan Conwood, Pengganti Kayu Minim Perawatan dan Aman untuk Indoor maupun Outdoor

Air Hujan Mengandung Alkali?

Banyak yang berasumsi air hujan mengandung alkali yang tinggi, sehingga enggan untuk mengonsumsinya. Air yang mengandung alkali tinggi dapat menyebkan tulang dan gigi mudah rusak. Namun, Nanik menjelaskan bahwa tidak selalu air hujan mengandung alkali tinggi. Pasalnya, kandungan air hujan tidaklah sama, tergantung kondisi wilayah di mana air hujan itu terbentuk.

Nah, jika ingin memanfaatkan air hujan tetapi ragu dengan kualitasnya, lakukan pengujian pemeriksaan kualitas air hujan ke laboratorium pengetesn air seperti di Laboratorium Analisa air PAM Jaya, Sucofindo, atau PT Unilab Perdana, yang ada di Jakarta. (RR)

Baca Juga: Samsung Beri Solusi Mencuci Pintar Saat Hujan dengan BESPOKE AI Washer & Dryer

Baca Juga: Cegah Lantai Bocor karena Naiknya Air Tanah dan Luapan Hujan

Baca Juga: Eksterior Cantik dengan Furnitur LUAR yang Aman Kena Hujan dan Panas!

Sumber: Tabloid Rumah Ed. 360

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom