Coworking Space untuk Milenial, Dukung Usaha Start-Up Cepat Maju

Ranahrumah.com-Banyak bukti bahwa kondisi dan suasana kantor dapat memengaruhi kerja para karyawannya. 

Kekuatan desain menjamin tempat kerja bersama (co-working space) ini mampu meningkatkan etos kerja penggunanya.

Mungkin saat ini kamu sedang berpikir membuat kantor atau mencari kantor untuk usaha start-up baru mu?

Inspirasi co-working space ini mungkin cocok kamu pilih.

Namun, sebelum menentukan pilihan, sebaiknya ketahui dulu apa itu co-working space dan perdeaannya dengan kantor pada umumnya, dan mengapa tempat usaha bersama ini, kini ada di mana-mana.

Menjamurnya pengusaha startup mendorong bisnis coworking space makin berkembang. 

Co-working space adalah tempat yang digunakan untuk kerja bersama.

Ini berbeda dengan kantor konvensional pada umumnya, 

Peserta kerja di tempat ini biasanya bukan berasal dari organisasi yang sama dan memiliki bidang usaha yang berbeda. 

Penggunanya pun beragam, baik yang paruh waktu maupun penuh waktu, pribadi atau bersama.

Beragamnya latar belakang pengguna ini memotivasi munculnya inovasi desain coworking space.

Semuanya demi meningkatkan layanan bagi penggunanya dan menjadikan tempat bekerja ini sebagai lingkungan yang mendukung kesuksesan usaha.

Seperti halnya inovasi desain yang diterapkan pada Cocowork yang berlokasi di Menara BTPN. 

Delution Architect sebagai konsultan arsitek yang dipercaya mendesain tempat ini, menerapkan desain dengan 3 konsep “The Most”.

Dirancang sebagai coworking space premium, kantor yang menempati lahan seluas 1600 m² ini dibangun untuk mewadahi para pengusaha startup yang saat ini tumbuh subur di Indonesia. 

Konsep pertama yang diusung oleh Delution adalah Most Emotional Feelings

Konsep ini diwujudkan dengan penerapan zona warna yang disusun dengan mempertimbangkan aspek psikologis yang disesuaikan dengan jenis kegiatan di masing-masing zona. 

Di bawah alam sadar, pengguna akan dibangkitkan emosi dan perasaannya yang menunjang aktivitas mereka dalam bekerja. 

Dimulai dari lobby Utama dengan Zona Kuning yang memiliki ambience psikologis ceria, energik, dan optimis untuk memberikan rasa semangat bagi siapa pun yang memasuki kantor ini. 

Berlanjut ke Area Hijau yang merupakan area pantry dan breakout yang menjadi tempat beristirahat dan bersantai. 

Warna hijau dipilih karena secara psikologis selaras dengan cerminan kesegaran, relaksasi, ketenangan, dan kedamaian. 

Terakhir adalah Zona Biru yang mengakomodasi area coworking terbanyak dan area calling box. Warna biru dipilih memberi arti pada kecerdasan dan kepercayaan diri. 

Konsep kedua adalah Most Spacious Green Interior, dengan mengusung gaya desain  Transparant & see-Through

Konsep ini diwujudkan oleh Delution dengan pengaplikasian kaca dan pertisi non-solid pada beberapa elemen. 

Kecuali itu, seluruh dinding utama bangunan di-finishing dengan cermin sehingga pantulan cahaya matahari sangat sempurna dan merata ke seluruh area ini tanpa terkecuali. 

Efek dari penggunaan cermin ini membuat area terasa dua kali lipat lebih besar dan terasa sebagai kantor coworking terbesar. 

Konsep terakhir adalah Most Collaborative Spot

Di sini Delution membangun berbagai spot yang dapat digunakan pengguna untuk bisa berkerja dan berdiskusi bersama, yang tentunya tidak hanya di ruang meeting, namun hampir di setiap sudut dan area di kantor coworking ini. 

Tak cukup dengan ini saja, konsultan arsitek—yang awalnya digawangi oleh 4 anak muda dan kini sudah menjadi perusahaan konsultan besar dengan berbagai bidang bisnis yang terkait dengan arsitektur dan desain—membuat fitur-fitur yang multifungsi dan multiposisi, sehingga para pengguna bebas menentukan sendiri gaya diskusinya.