Desain Rumah Hemat Energi yang Mengadaptasi Neo Modern, Fungsional tapi Tak Membosankan

Tampil fungsional namun tidak membosankan adalah pendekatan desain yang ingin disampaikan. Usaha untuk meminimalisasi penggunaan energi diterapkan mulai dari tapak hingga ke atap.

Desain rumah hemat energi yang mengadaptasi Neo Modern, fungsional tapi tak membosankan.

Ranahrumah.com – ARSITEKTUR | Desain rumah hemat energi yang mengadaptasi Neo Modern, fungsional tapi tak membosankan.

Gaya arsitektur yang dilekatkan pada desain bangunan, Immanuel Candra sang perancang, menyebutnya sebagai gaya “Neo Modern”.

Sebuah gaya yang mengadaptasi gaya modern yang fungsional namun lebih variatif dalam desain dan tidak membosankan seperti gaya modern yang cenderung minimalis. 

Memang bila diamati, karyanya mirip dengan bangunan yang umum dijumpai di Indonesia, lengkap dengan atap pelananya. 

Kesan modern didapat dari tidak adanya ornamen yang menempel pada dinding bangunan. Pada tiap sambungan elemen ruangnya pun tampil polos guna memperkuat kesan tersebut selain untuk mempermudah dalam perawatan harian.

Baca Juga: Konsep Rumah Open Space Makin Ngetren Saja, Ini Tips Penerapannya!

Baca Juga: Rumah Hemat Energi di Lahan Memanjang ke Arah Barat, Desain dan Pilihan Material jadi Aspek Vital

Hemat Berawal dari Tapak

Untuk menyiasati penghematan energi yang diusung sebagai tema, Candra memulainya dari tapak bangunan. Prinsip yang dipakainya adalah meminimalkan dasar bangunan yang menapak pada site guna memperluas area resapan air hujan dan area tanam tumbuh-tumbuhan yang dapat menyuplai oksigen lebih banyak. 

Selain itu, penempatan kolam di salah satu sisi bangunan juga bertujuan untuk menurunkan suhu panas dengan mengalirkan udara dingin ke seluruh tapak. Dengan cara ini diharapkan penggunaan pendingin udara tidak lagi dibutuhkan.

Begitu merangkak naik ke fasad bangunan, Candra memilih bahan material yang tidak sulit untuk dirawat. Beton sebagai pilihannya karena minim perawatan dan juga mudah dibentuk menjadi beragam desain unik. 

Selain itu digunakan pula kaca polos sebagai dinding pembatas di ruang makan dan kamar tidur utama yang berbatasan dengan taman. Usaha ini untuk mengurangi penggunaan energy listrik di siang hari dan untuk kesan memperluas ruang di rumah mungil ini.

Desain rumah hemat energi yang mengadaptasi Neo Modern, fungsional tapi tak membosankan.

Menyiasati Sinar Matahari

Dengan tampak depan yang minim ornamen dan bukaan, kemiringan atap yang ditopang dengan jajaran besi ini tampil mendominasi fasadnya.  Atap dibiarkan menutupi hampir setengah muka bangunan.

Minimnya bukaan pada tampak depannya bukan tanpa alasan, hal tersebut menjadi solusi untuk menyiasati tapak bangunan yang menghadap ke arah barat, yang di kala sore hari mendapat limpahan sinar matahari yang terlalu kuat. Karena pergerakan sinar matahari jugalah, Candra membuat orientasi bentuk dan masa yang memanjang ke arah timur-barat dengan bukaan yang mengarah pada sisi sebaliknya yaitu utara-selatan. Dengan posisi ini, bukaan dapat dibuat lebih lebar sehingga sirkulasi udara di dalam bangunan dapat berlangsung maksimal tanpa harus terganggu pancaran kuat sinar matahari.

Baca Juga: Solusi Hemat Energi HVAC LG Dipilih untuk Pusat Logistik Utama di Singapura

Baca Juga: Mendinginkan Ruang dengan Cerobong Ventilasi Bikin Rumah Hemat Listrik

Tampung air di atap miring – Desain rumah hemat energi yang mengadaptasi Neo Modern, fungsional tapi tak membosankan.

Tampung Air di Atap Miring

Selain untuk melindungi panas matahari langsung ke dalam bangunan, atap miring pada desain hunian ini bertujuan sebagai pengumpul air hujan. 

Dengan kemiringan atap yang berbeda di kedua sisinya, sisi atap bagian dalam terlihat lebih landai mengarahkan jatuhnya air hujan ke bak penampungan yang terletak di dasar lantai 2. Dialirkan melalui talang dan pipa ke dalam bak penampung berbahan fiber, air yang terkumpul nantinya dapat digunakan untuk menyiram tanaman di kebun mungil pemilik rumah. (RR)

Baca Juga: Menabung Air Hujan di Teras Rumah Yuk!

Data Bangunan

• Luas lantai dasar: 58,5 m2

• Luas lantai atas: 58,5 m2

• Luas total: 117 m2

• KDB : 30%

Sumber: Putaka Rumah – 22 Desain Rumah Hemat Energi. 

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom