
Dapur di Tengah Rumah
Awalnya, Cosmas menerjemahkan dua tema tersebut melalui sketsa. Ia menggambar dua zona ruang, yaitu zona depan menghadap ke utara dan zona belakang menghadap ke selatan, lalu di antara dua zona itu ia buat zona tengah berupa courtyard terbuka menghadap langit.
Terdapat dapur di courtyard sebagai area servis sekaligus area penghubung yang diaplikasikan dengan jembatan di lantai atasnya.
Filosofi mengisahkan, dahulu kala orang hidup mengelilingi api, oleh karenanya dapur menjadi ruang utama di setiap hunian. Begitulah SK Residence, semua ruangnya berorientasi pada letak dapur. Detail interior dapur sangat memperhatikan aspek psikologis penggunanya.
Panel dinding berwarna merah teraplikasi dengan cantik. Di samping sebagai jeda di tengah ruang-ruang yang dominan warna putih, warna merah dipercaya mampu memengaruhi nafsu makan seseorang. Selain itu lemari untuk penyimpanan diletakkan di jembatan courtyard.
Dengan keberadaan furnitur di tengah potongan massa, akan memudahkan orang mengambil barang yang diperlukan dari dua arah yang berbeda. Ini sekaligus memberikan jeda bagi void yang tinggi, menjadi tidak masif dan skalanya sangat manusiawi.
“Jembatan ini berfungsi seperti tata-ruang arsitektur tradisional. Jika menuju bangunan lain harus melewati ruang luar. Atap courtyard menggunakan pergola dari kaca, oleh karena itu kesannya seperti perjalanan dari ruang ke ruang yang diterapkan bagi kebutuhan modern saat ini,” jelas Cosmas.
Baca Juga: Saatnya Upgrade Furnitur bersama Vastuhome dengan 6 Brand Terbaik Eropa
Baca Juga: Perangkat Dapur Terbaru Miele untuk Kaum Urban Dipakai Nicholas Saputra



