5 Pilihan Kayu untuk Pagar, Ini Kelebihan dan Kekurangannya!

Terpesona oleh alaminya kayu dan ingin mengekspresikan pada pagar rumah? Inilah 5 pilihan jenis kayu yang cocok digunakan untuk pagar.

5 pilihan kayu untuk pagar, kelebihan dan kekurangannya untuk pagar kayu yang almai dan unik. (Ilustrasi Foto: Pexels)

Ranahrumah.com – EKSTERIOR | 5 pilihan material kayu untuk pagar, kelebihan dan kekurangannya

Selain terlihat alami tampilannya, pagar kayu memiliki visual yang unik. Berikut 4 pilihan jenis kayu yang cocok digunakan untuk pagar.

1. Kayu Jati

Yang paling terkenal dari 5 pilihan kayu untuk pagar adalah kayu jati. Kayu jati dikenal mahal. Ya, untuk dapat menebang pohonnya saja harus menunggu sampai puluhan tahun agar kayu yang didapat merupakan jati ideal.

Kelebihan dari kayu jati adalah memiliki pori dan serat  yang amat rapat/padat, sehingga daya tahannya kuat dan cukup panjang umur.

Kayu jati juga tidak mudah berubah oleh perubahan cuaca (seperti melengkung atau melintir), tidak mudah keropos, dan tidak dimakan rayap.

Dengan pori lebih rapat dan halus, material ini tidak mudah menyerap air dari luar yang dapat mengakibatkan kerusakan. Namun kerapatan pori ini jugalah yang menjadikannya memiliki bobot lebih berat.

Saat digunakan sebagai bahan pagar, kayu jati bisa digunakan pada banyak bagian, misalnya tiang penyangga, daun pintu, atau sebagai pelengkap dari kombinasi material lain. Bahkan akar dan kulit kayu jati pun bisa dimanfaatkan sebagai elemen yang sangat artistik.

Baca Juga: Cara Hadirkan Suasana Hangat & Romantis dengan Gaya Farmhouse

Baca Juga: Conwood Beyond, Tak Perlu Dicat Lagi dan Sangat Mudah Dipasang

2. Kayu Kelapa

Kayu kelapa tergolong unik. Jika dilihat uratnya secara melintang, kayu ini memiliki bentuk seperti titik-titik.

Keunikan lain adalah rayap tidak menyukai sehingga ini dapat memperpanjang masa pakainya.

Kayu kelapa mudah ditemui dengan harganya relatif murah, mengingat banyaknya penanaman kelapa, selain karena masa tanam yang cukup singkat.

Namun kebutuhan akan bidang kayu yang lebar tampaknya tidak bisa terpenuhi dengan material ini, karena kayu kelapa hanya bisa diproses menjadi balok atau lembaran selebar papan saja, selain bentuk pilar.

Dari ketahanannya, kayu kelapa tergolong memiliki masa pakai yang cukup lama (berkisar 10 – 20 tahun).

Material ini juga kokoh untuk menahan beban yang cukup berat sebagai tiang penyangga.

Seperti halnya jenis kayu yang memiliki pori banyak, kayu kelapa cukup rentan akan gangguan alam. Walaupun tidak diserang rayap, kayu kelapa tetap bisa keropos karena perubahan cuaca.  Ini dapat diantisipasi jika material ini diberi lapisan pelindung yang baik.

Baca Juga: 4 Elemen Penting untuk Merancang Desain Interior Natural

Baca Juga; Menciptakan Hunian yang Lebih Berkelanjutan dengan Rumah Pintar

3. Kayu Mahoni

Kayu ini terbilang kayu cantik, berkat urat kayunya yang anggun. Karena itulah kayu mahoni tidak tergolong sebagai material konstruksi. Untuk keperluan-keperluan seperti pelapis atau aksesoris, kayu ini memang sangat cocok.

Jika menyangkut daya tahan dan kekuatan, kayu mahoni sangat rentan terhadap rayap serta perubahan cuaca. Agar kayu ini lebih awet, diperlukan perlakuan khusus, misalnya dengan proses pelapisan, penjemuran, atau pengaturan kelembapan di sekitar material ini.

Baca Juga: Hunian Urban dengan Gaya Resor di Permukiman Padat

Baca Juga: 3 Inspirasi Desain Rumah Tropis Karya Arsitek Indonesia

4. Kayu Besi

Memiliki nama “Kayu Besi” karena warna kayu ini seperti besi. Warna hitam legam ini tidak dimiliki oleh jenis kayu lainnya yang cenderung cokelat.

Kayu jenis ini unumnya digunakan sebagai bahan penyangga jembatan di atas sungai, karena kayu besi memiliki daya topang yang kuat serta ketahanan yang luar biasa terhadap air sehingga tidak lapuk jika terendam lama dalam air sekalipun.

5. Kayu Kamper

Kayu kamper memiliki banyak kemiripan karakter dengan kayu jati, walaupun kelasnya berada di bawah kayu jati.

Yang menjadikannya khas adalah baunya yang memang menyerupai kamper, sehingga membuatnya dijauhi rayap.

Selain bobotnya lebih ringan, harga kayu kamper pun lebih murah.

Kayu ini memang lebih rentan terhadap kondisi cuaca yang bisa mengakibatkan pengeroposan. Karena itu, sebaiknya dilakukan tindakan preventif agar dapat memperpanjang usia kayu, misalnya dengan antirayap, cat, atau pelitur.

Baca Juga; Mengenal Material Pelapis Sintetis: Tren Terkini dan Plus Minusnya

Baca Juga: Panel dan Partisi dari Gipsum Rapi & Praktis, Tips Memasangnya

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook Ranah Rumah, Instagram @ranahrumahcom

(*)