4 Masalah Dinding yang Bikin Cat Ulang Gagal: Lakukan Langkah Preventif dengan Memilih Semen yang Tepat

Cat ulang bisa jadi cara cepat mempercantik rumah, tapi tanpa mengenali kondisi dinding lama, hasilnya justru bisa mengecewakan. Kenali penyebab kerusakan dinding dan cegah sejak awal dengan material semen yang tepat.

Proses pengecatan ulang dengan kondisi dinding kering sempurna
Pemilihan semen yang tepat adalah solusi preventif untuk mempersiapkan dinding agar siap untuk pengecatan awal ataupun cat ulang.(Web Aquaproof)

Ranaharumah.com – TIPS & TRIK | Banyak orang tergoda mengecat ulang rumah tanpa memeriksa kondisi dinding lama. Padahal, cat yang menempel di atas dinding lembap hanya akan bertahan sebentar — lalu mengelupas, berubah warna, atau bahkan berjamur.

Sebelum mengecat ulang, pastikan penyebab masalahnya, apakah karena air rembesan, kelembapan tinggi, atau lapisan semen yang mudah menyerap air.

Permasalahan pada Dinding sebelum Cat Ulang

Berikut beberapa masalah yang sering muncul pada dinding dan tahapan pengecatan ulang yang harus dilakukan.

Dinding Mengapur

Dinding mengapur (chalking) ditandai dengan timbulnya bubuk pada permukaan dinding. Kondisi ini disebabkan penggunaan cat berkualitas rendah,yang lebih banyak mengandung bahan pengisi (filler), berupa tepung. Jika ini yang terjadi, maka lapisan cat lama harus dikerok. Alatnya bisa menggunakan kape. Lalu diikuti dengan membersihkan permukaan dinding dengan kain basah dan dilanjutkan dengan pemberian sealer dan aplikasi cat dinding eksterior.

Cat Mengelupas

Cat dapat mengelupas disebabkan oleh beberapa hal seperti kelembapan tinggi, pemakaian plamir, atau pengerjaan dnding yang kurang baik. Jka sebagan besar cat sudah mengelupas, maka tak ada cara lain kecuali mengerok semua permukaan. Waktu kering yang tidak bersamaan dapat menyebabkan cat retak Untuk cat lama, bisa dibantu dengan membasahinya, lalu diikuti dengan mengeroknya. Jika dinding sudah bersih, tahapan berikutnya adalah memberi sealer dan dilanjutkan dengan pengecatan biasa.

Baca Juga: Tips Memilih Cat Eksterior untuk Melindungi Fasad Rumah

Perubahan wama

Yang dimaksud dengan berubah warna adalah warna cat menjadi belang, membentuk pola basah atau warna cat tampak pudar sebagian. Kondisi ini terjadi karena ada rembesan pada dinding yang disebabkan permukaan air tanah (kapilaritas) atau adanya kebocoran pada titik sumber air, seperti bak mandi atau pipa air. Bisa juga hal ini disebabkan kadar alkali yang cukup tinggi pada bahan penyusun dinding.

Sebelum melakukan pengecatan, maka penyebab terjadinya kebocoran harus diatasi dulu, misalnya dengan memberi waterproofing. Setelah itu, keroklah semua permukaan dinding. Untuk amannya, terutama pada permukaan dinding yang kadar alkalinya tinggi, sebaiknya diikuti dengan pembenian cat dasar antialkali. Setelah semua proses tersebut selesai, baru dilanjutkan dengan pengecatan seperti basa.

Dinding berjamur

Akar masalah dinding berjamur adalah kelembapan. Karenanya, tahapan pekerjaannya juga hampir sama dengan dinding berubah warna yang disebabkan lembap. Namun jamurnya terlebih dahulu harus dibasmi dengan larutan fungisida. Dinding yang sudah diberi fungisida sebaiknya didiamkan kurang lebih 24 jam agar jamur benar- benar mati. Setelah itu dinding disikat bersih dari akar jamur. Selanjutnya, diikuti dengan pemberian sealer dan pengecatan eksterior.

Semua permasalahan tersebut terjadi karena kondisi awal dinding yang tidak baik, ditambah dnegan gempuran cuaca ekstrem yang mengakibatkan masalah makin kompleks.

Diperlukan bahan bangunan yang berkualitas tinggi, yang memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap tekanan cuaca ekstrem, seperti hujan deras, kelembapan udara tinggi dan sifat tanah yang cenderung basah. Kualitas bahan bangunan ini harus bisa mencegah masalah seperti rembesan air tanah, kebocoran dan kerusakan struktural yang dapat merugikan keamanan dan keberlangsungan bangunan.

Baca Juga: Cara Memilih Waterproofing yang Teoat Solusi Dinding Retak dan Bocor

Mengapa Memilih Semen yang Berkualitas Penting?

Perancangan bangunan tidak hanya mengutamakan estetika, tetapi juga berfungsi meminimalkan penggunaan sumber daya alam, seperti energi dan air. Fungsi pasif bangunan berfokus pada desain bangunan yang harmonis dengan alam.

Desain tidak hanya mempertimbangkan aspek estetika, namun juga memerhatikan faktor-faktor seperti pencahayaan alami, ventilasi, dan pemilihan material yang ramah lingkungan sehingga bangunan nyaman ditempati, dan minim dampak negatif terhadap penghuni dan lingkungan.

Sebagai bahan konstruksi dasar dalam pembangunan rumah, pemilihan semen yang tepat menjadi kunci utama untuk menjamin ketahanan bangunan terhadap berbagai tantangan, terutama di daerah tropis seperti indonesia yang seringkali mengalami cuaca hujan tinggi. Masalah-masalah dinding akibat cuaca ekstrem bisa dicegah jika sejak awal pembangunan sudah memilih semen dengan daya tolak air tinggi.

Baca Juga: Semen Watershield Solusi Preventif Bangunan Kokoh Hadapi Cuaca

Semen Merah Putih Watershield dengan Water Repellent

Semen Merah Putih memberikan solusi inovatif untuk mencegah terjadi masalah pada dinding ini. Produk inovatif Semen Merah Putih watershield dirancang khusus dengan teknologi water repellent yang melindungi dinding dari kelembapan berlebih.

Dengan kandungan water repellent ini, semen watershield mampu memberikan perlindungan yang lebih baik serta meningkatkan ketahanan terhadap penetrasi air pada bangunan, baik pada aplikasi struktural maupun non-struktural. Adapun hasil akhir yang diberikan oleh Semen Merah Putih Watershield dapat membantu mengatasi atau menyelesaikan tantangan yang umumnya dihadapi oleh sebagian besar pengguna semen.

“Diformulasikan khusus dengan teknologi water repellent, semen ini tidak hanya unggul dalam mencegah kebocoran, tetapi juga menjaga kekuatan fondasi serta memperpanjang umur bangunan,” Oza Guswara, GM Sales dan Marketing dari PT Cemindo Gemilang.

Semen Merah Putih Watershield dengan kandungan water repellent akan memberikan efek daun talas pada bangunan. Dengan kemampuan ini, semen mampu memberikan proteksi dan daya tahan ekstra terhadap penyerapan air, mencegah risiko dinding jamuran, cat lekas menggelembung, dan mengelupas.

Inovasi water repellent ini, yang menjadi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia, menjadikan pemilihan semen ini sebagai investasi awal yang cemerlang. Tidak hanya memberikan perlindungan maksimal pada bangunan, tetapi juga menghemat biaya perawatan jangka panjang, karena masalah umum seperti jamur dan kerusakan cat akibat air telah dicegah sejak awal pembangunan. Dinding jadi lebih tahan lembap, jamur pun sulit tumbuh.

Ketahui lebih lanjut kehandalan Semen Merah Putih Watershield dalam mengatasi masalah kelembapan yang membuat dinding jadi lebih tahan lembap, jamur pun sulit tumbuh. (RR)

Baca Juga: Dehumidifier Cangih Atasi Rumah Lembap, Jamur, dan Bau Apek

Baca Juga: Siapkan Rumah Hadapi Hujan, Bebas Bocor, Lembap, dan Korseleting

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom