Mengenal I-Brick Material Alami yang Mereduksi Suara dan Menahan Suhu, Cocok untuk Ciptakan Suasana Resor

Punya kelebihan dibanding bata merah, I-Brick memiliki komponen interlocking yang membuatnya mudah dipasang dan anti-geser. Juga, punya lubang/hollow yang multifungsi untuk jalur pipa, mereduksi suara dan meredam suhu.

I-Brick Material Alami yang Mereduksi Suara dan Menahan Suhu, Cocok untuk Ciptakan Suasana Resor.

Ranahrumah.com – PRODUK | Mengenal I-Brick Material Alami yang Mereduksi Suara dan Menahan Suhu, Cocok untuk Ciptakan Suasana Resor.

Material alami dan aplikasi yang unik dari I-brick digunakan untuk membentuk kesan resor diinginkan di rumah ini. Kesan hangat, tenang, dan nyaman, dibangun melalui desain yang cermat dan pemilihan material yang tepat, salah satunya I-Brick ini.

Di rumah ini, bata I-brick disusun secara unik sebagai dinding pagar. Penyusunan seperti ini memungkinkan terciptanya rongga udara. Dengan adanya rongga ini, pergantian udara terjadi secara leluasa sehingga memberi kesejukan di area dalam rumah.

I-brick wall system terdiri 3 tiga komponen utama yakni bata beton interlock + hollow sebagai dinding (i-brick), adukan perekat antarbata (glue), dan adukan finishing plester sekaligus aci (acian tebal).

I-brick dibuat dari bahan dasar semen, pasir, aditif dan agregat dengan metode pamadatan dan vibrasi menggunakan mesin Hess.

Baca Juga: CONWOOD Material Dekoratif Pengganti Kayu Ramah Lingkungan Raih Sertifikasi EPD

Baca Juga: Mengenal 4 Pilihan Material Prefabrikasi untuk Dak Lantai dan Harganya: Ngedak Cepat, Hemat, & Ramah Lingkungan

Bata I-Brick kuat menahan beban horizontal, mudah dipasang, anti geser, bobot lebih ringan dibanding bata merah.

Kekuatan menahan gaya horizontal pada i-brick didukung oleh komponen interlocking yang mencegah terjadinya geser atau shear pada pemasangannya. Interlock juga membuat mudah dipasang dan akurat mengikuti jalurnya. Akibatnya, tebal rata-rata finishing-nya menjadi hanya 6mm—8 mm.

Fungsi lobang/hollow selain membuat i-brick—yang berdimensi 20 cm x 21 cm x 10cm—lebih ringan dibanding bata merah per m2-nya (1 i-brick= 4 bata merah + spasi) juga berfungsi sebagai jalur pipa secara horizontal, pereduksi suara, dan penahan suhu.

Material alami lainnya digunakan untuk mendampingi kehangatan I-Brick ini. Kayu bangkirai dipilih sebagai material penutup lantai. Warna dan serat alaminya sangat mendukung suasana resor yang ingin diciptakan.

Baca Juga: Ngedak Lebih Praktis dengan Material Dak Metal, Diekspos Pun Indah

Baca Juga: Mengenal Keraton Material Pelat Lantai untuk Ngedak Praktis & Tahan Gempa

Papan kayu disusun menyisakan celah kecil di antara satu dengan lainnya. Selain untuk menjaga pemuaian, juga memberi kesan seakan-akan lantai ini bermotif.

Bersantai di sore hari pun dapat dengan nyaman dilakukan di sini, baik dengan duduk “lesehan” di lantai kayu, ataupun menggunakan bangku teras sederhana yang praktis dipindah-pindahkan. (RR)

Baca Juga: Penerapan Arsitektur Hijau dan Eksplorasi Material Lokal Bikin Rumah Humble dan Hangat

Baca Juga: Mengenal Material Akustik untuk Bikin Audio Home Theatre Terdengar Natural

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom