Pakai MCB Saja Belum Cukup! Tambahkan RCCB Ini untuk Proteksi Ganda dari Bahaya Kebakaran dan Kesetrum

Bahaya kebakaran dan kesetrum bisa mengancam kapan dan ke siapa saja. Korsleting listrik jadi penyebab paling banyak terjadinya kebakaran. Adapun kebocoran arus listrik dapat menimbulkan sengatan listrik yang mengancam jiwa. MCB saja tak cukup! MCB dan RCCB harus dipasang bersamaan untuk memberikan proteksi menyeluruh.

Pakai MCB Saja Belum Cukup! Tambahkan RCCB Ini untuk proteksi ganda dari bahaya kebakaran dan kesetrum. (Foto: Schneider Electric)

Ranahrumah.com – PRODUK | Pakai MCB Saja Belum Cukup! Tambahkan RCCB Ini untuk proteksi ganda dari bahaya kebakaran dan kesetrum.

Sebagian besar masyarakat mungkin sudah sangat mengenal dengan perangkat kelistrikan yang dinamakan MCB, singkatan dari Miniature Circuit Breaker. Biasanya, ketika terjadi korsleting atau beban lebih pada kelistrikan di rumah, maka tuas pada MCB ini turun (ke kondisi off).

Martin Setiawan, President Director Indonesia & Timor-Leste, Schneider Electric, mengatakan, “ MCB berfungsi untuk melindungi instalasi listrik dari korsleting (hubungan pendek) dan beban berlebih. Ketika arus listrik melebihi kapasitas kabel atau perangkat, MCB akan memutus aliran listrik untuk mencegah kebakaran.”

Namun, nyatanya, selain korsleting, ada ancaman lain yang bisa terjadi yaitu adanya kebocoran arus listrik. Ini dapat menyebabkan sengatan listrik dan mengancam jiwa. Kebocoran arus listrik juga berpotensi menyebabkan kebakaran tersembunyi.

GPAS (Gawai Proteksi Arus Sisa) atau RCCB (Residual Current Circuit Breaker), memiliki fungsi untuk mendeteksi kebocoran arus listrik—misalnya saat arus mengalir ke tubuh manusia atau ke tanah—dan memutus listrik secara otomatis dalam milidetik, guna mencegah sengatan listrik dan risiko kebakaran tersembunyi,” jelas Martin.

Karenanya, MCB dan RCCB, keduanya harus dipasang bersamaan untuk memberikan  proteksi menyeluruh. Sayangnya, banyak rumah masih belum memiliki perlindungan minimum seperti RCCB ini. 

“Keunggulan RCCB Schneider Electric terletak pada kemampuannya melindungi jiwa manusia dari bahaya yang tidak bisa dideteksi oleh MCB. Dalam instalasi rumah tangga yang ideal dan sesuai standar nasional (PUIL 2020), keduanya harus dipasang bersamaan untuk memberikan proteksi menyeluruh,” tegas Martin.

Schneider Electric sebagai pemimpin global dalam transformasi digital untuk pengelolaan energi dan otomasi, melalui Gerakan Listrik Aman sudah sejak lama mensosialisasikan RCCB secara masif untuk menjawab tantangan ini.

Baca Juga: Schneider Electric Cetak Rekor MURI: Gelar Pelatihan Instalatur Listrik Hunian dengan Peserta Terbanyak

Cara Kerja RCCB dalam Memutus Kobocoran Arus dan Mendeteksi Kebakaran Tersembunyi

Lebih lanjut, Martin Setiawan menjelaskan cara kerja RCCB Schneider Electric ini. Ketika terjadi kebocoran arus, misalnya karena kabel terkelupas atau peralatan rusak, RCCB akan memutus aliran listrik secara instan.

“Misalnya saja pada pemakaian water heater atau pemanas air. Peranti rumah tangga ini, berisiko tinggi karena melibatkan air dan listrik secara bersamaan dalam pengoperasiannya. Jika terjadi kerusakan pada elemen pemanas dan arus bocor ke air, RCCB akan mendeteksinya dan langsung memutus aliran listrik. Inilah perlindungan yang tidak bisa diberikan oleh MCB saja,” tambah Martin.

Diketahui, RCCB Domae dari Schneider Electric hadir dalam dua tingkat sensitivitas: 30 mA untuk perlindungan manusia terhadap risiko kesetrum, dan 300 mA untuk melindungi aset atau peralatan dari potensi kerusakan akibat kebocoran arus listrik.

Baca Juga: 3 Jenis Pemanas Air, Mana Paling Aman dan Hemat?

Pamasangan RCCB Harus oleh Ahli?

Instalasi kelistrikan berperan penting dalam aspek keselamatan bangunan. Karenanya dibutuhkan instalatur yang bisa memberikan layanan instalasi yang sesuai standar keselamatan nasional.

Untuk memasang RCCB ini, masyarakat dapat saja menggunakan jasa instalatur listrik independen atau tukang listrik langganan yang dimiliki. Namun, Schneider Electric, mendorong agar masyarakat bisa memilih instalatur bersertifikat.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan instalatur kelistrikan yang tersertifikasi ini, Schneider Electric dalam gelaran Innovation Day for Electrician 2025 di Jakarta, berupaya meningkatkan kompetensi teknis instalatur listrik sekaligus mendorong adopsi standar keamanan dan keselamatan kelistrikan di sektor hunian Indonesia. Hal ini menjadi bagian integral dari kampanye nasional Gerakan Listrik Aman Schneider Electric, yang berfokus pada edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan kelistrikan sejak dari instalasi.

Menggelorakan kampanye Gerakan Listrik Aman, Schneider Electric menggelar pelatihan instalasi listrik hunian yang diikuti oleh lebih dari 7.800 peserta dari 15 asosiasi dan komunitas instalatur listrik. dan mencetak rekor MURI dengan predikat “Pelatihan Instalatur Listrik Dengan Peserta Terbanyak”. (Foto: Schneider Electric)

Sebagai bagian dari acara, Schneider Electric menggelar pelatihan instalasi listrik hunian secara serentak di 10 kota besar/provinsi: Jakarta, Bandung, Surabaya, DI Yogyakarta, Medan, Semarang, Makassar, Bali, Pekanbaru, dan Kalimantan Timur secara daring dan luring. Pelatihan ini diikuti oleh lebih dari 7.800 peserta dari 15 asosiasi dan komunitas instalatur listrik, menjadikannya pelatihan bersertifikat terbesar di bidang instalasi listrik hunian di Indonesia dan mencetak rekor MURI dengan predikat “Pelatihan Instalatur Listrik Dengan Peserta Terbanyak”.

Hasil dari pelatihan ini, Schneider Electric telah mencetak banyak teknisi di lapangan yang memiliki pemahaman dan tersertifikasi untuk memasang perangkat kelistrikan secara aman.

Dikatakan oleh Martin Setiawan, sertifikat kompetensi yang diberikan pada peserta setelah menyelesaikan pelatihan, bukan dikeluarkan oleh Schneider Electric melainkan oleh Kementerian ESDM melalui SKTTK (Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan). Schneider Electric memberikan pelatihan teknis khusus, termasuk cara pemasangan RCCB yang benar dan aman, sebagai bagian dari edukasi dan peningkatan kompetensi instalatur di lapangan. Namun, pelatihan ini tidak menggantikan sertifikasi resmi dari pemerintah.

Ia pun mengingatkan, penting bagi masyarakat untuk memastikan teknisi yang digunakan memiliki SKTTK yang sah, karena itu adalah bukti bahwa instalatur telah memenuhi standar nasional keselamatan ketenagalistrikan. “Kami sangat menganjurkan masyarakat untuk tidak ragu menanyakan dan meminta bukti sertifikasi resmi tersebut sebelum menggunakan jasa teknisi listrik,” ujarnya.

Baca Juga: Schneider Electric Siap Bekerjasama Wujudkan Bangunan Berkelanjutan

Praktik penginstalan RCCB Schneider Electric pada saat pelatihan instalatur kelistrikan yang diselenggarakan dalam rangka kampanye Gerakan Listrik Aman pada penyelenggaraan Innovation Day for Electrician 2025 di Jakarta. (Foto: Schneider Electric)

Cara Mengecek RCCB Sudah Dipasang secara Benar

Sebagai pemilik rumah, kita wajib mengecek pemasangan RCCB, sudah dilakukan secara benar atau belum. Martin Setiawan, menyampaikan beberapa hal berikut yang dapat dilakukan untuk memastikan RCCB sudah terpasang dengan benar.

  • Pertama, pastikan bahwa instalasi listrik rumah sudah memiliki sistem grounding yang baik. Grounding adalah syarat wajib agar RCCB dapat bekerja optimal.
  • Kedua, setelah pemasangan RCCB Domae dari Schneider Electric, tekan tombol “Test” yang ada pada perangkat. Ini adalah fitur standar untuk menguji apakah RCCB berfungsi sebagaimana mestinya.
  • Ketiga, jika RCCB berfungsi dengan baik, tuas/toggle berwarna oranye akan otomatis turun (off) saat tombol “Test” ditekan. Ini menandakan bahwa perangkat mendeteksi simulasi kebocoran arus dan memutus aliran listrik.
  • Terakhir, Anda bisa mengangkat kembali tuas ke posisi atas (on) untuk mengaktifkan kembali aliran listrik setelah pengujian selesai.

Baca Juga: Jangan Gegabah! Ini Cara Tepat Mencegah Kebakaran Makin Membesar

Penghuni dan Rumah Tinggal Aman sekaligus Mendukung Keberlanjutan

RCCB Domae dari Schneider Electric tidak hanya berperan penting dalam menjaga keselamatan listrik dan melindungi nyawa, tetapi juga berkontribusi terhadap agenda keberlanjutan lingkungan.

Disampaikan Martin Setiawan, produk ini dirancang dengan:

  • Kemasan produk menggunakan karton daur ulang (recycled cardboard)
  • Tanpa plastik sekali pakai (single use plastic)
  • Dirancang untuk masa pakai panjang dan efisiensi sumber daya
  • Mendukung target jangka panjang Schneider Electric untuk mencapai Net Zero Carbon Emissions pada tahun 2050.

Produk RCCB Domae dari Schneider Electric tersedia di toko peralatan listrik maupun distributor resmi. Untuk mendapatkan produk asli dan berkualitas, masyarakat disarankan membeli hanya dari distributor resmi Schneider Electric yang terdaftar di https://www.se.com/id/id/partners/distributors/.  Schneider Electric juga menyediakan akses informasi lengkap seputar cara mengenali produk asli dan melalui laman https://www.se.com/id/id/work/support/counterfeit/

Agar makin banyak masyarakat sadar akan pentingnya menggunakan MCB dan RCCB secara bersamaan (bukan saling menggantikan) untuk mendapatkan pengamanan menyeluruh, Schneider Electric juga secara aktif menjalankan kampanye edukasi publik melalui Gerakan Listrik Aman, yang mencakup edukasi kepada 18.000 mitra toko serta lebih dari 2 juta Masyarakat Indonesia melaui social media dan podcast mengenai keamanan dan keselamatan Listrik. (RR)

Baca Juga: Innovation Day Jakarta 2024: Cara Schneider Electric Bantu Pelaku Bisnis Indonesia Mengakselerasi Aksi Keberlanjutan

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom