7 Risiko Rumah Tingkat dan Antisipasi yang Perlu Dilakukan

Mau meningkat rumah? Antisipasi risikonya ini perlu dilakukan, demi keamanan dan kenyamanan keluarga. Keamanan di rumah bertingkat, mudah ke luar jika terjadi bencana, tetapi orang-orang berniat jahat tidak dapat dengan mudahnya masuk ke dalam rumah.

7 Risiko rumah tingkat dan antisipasi yang perlu dilakukan.

Ranahrumah.com – TIPS & TRIK | 7 Risiko rumah tingkat dan antisipasi yang perlu dilakukan.

Setiap rumah pasti memiliki risiko terhadap bencana. Entah itu banjir, gempa bumi, sampai kebakaran. Namun, pada rumah bertingkat, kedua risiko terakhir perlu mendapat perhatian lebih. Sebabnya, saat terjadi gempa atau kebakaran, para penghuni rumah diharapkan dapat keluar rumah secepatnya. Sementara pada rumah bertingkat, terdapat ruang-ruang yang terletak di lantai atas yang lebih sulit dievakuasi.

Mengapa di rumah bertingkat lebih berisiko? Pertama karena untuk ke luar rumah penghuni harus melewati tangga. Ini sulit dilakukan dalam keadaan rumah berselimut asap tebal atau dalam keadaan berguncang.

Kedua, jika terjadi gempa bumi, dan rumah roboh, kerusakan dan cedera yang dialami penghuni tentu lebih parah. Tak jarang pula, saat bencana, akses satu-satunya menuju lantai bawah ini terputus.

Dalam menghadapi bencana, intinya adalah bagaimana penghuni dapat menyelamatkan diri dengan mudah dan cepat. Beberapa upaya yang dapat membantu evakuasi antara lain berikut ini.

Baca Juga: Rancangan Desain Meningkat Rumah 21/80m² beserta Denah Ruang

Baca Juga: Daftar Lengkap Ongkos Pekerjaan Tukang untuk Merenovasi Rumah, Panduan Bikin RAB Sendiri

7 Risiko rumah tingkat dan antisipasi yang perlu dilakukan. Salah satunya, tangga harus mudah diakses.

1. Tangga mudah diakses.

Tangga mudah diakses dari ruang mana pun di lantai atas. Bahkan, sebaiknya dalam keadaan gelap gulita, jalur menuju tangga masih dapat dikenali. Ini dapat terjadi bila rumah dalam keadaan berasap tebal atau aliran listrik terputus saat malam hari. Beberapa pakar keselamatan menyarankan agar ini  dapat dilatih dengan cara mencoba berjalan ke arah tangga dengan menutup mata.

2. Dobel akses kamar.

Dalam setiap kamar sebaiknya ada 2 buah akses. Satu adalah pintu, dan satunya lagi adalah jendela. Dalam keadaan darurat saat pintu tidak bisa terbuka, ada jendela yang dapat dijadikan alternatif jalan ke luar, bahkan bila ruang ada di lantai atas. Saat bencana, jendela menjadi sangat berharga bagi regu penolong dalam mengevakuasi penghuni rumah.

3. Jendela berteralis.

Jendela-jendela, walaupun terletak di lantai atas, sebaiknya diberi teralis. Ini terutama untuk jendela yang memiliki pijakan yang memungkinkan orang asing masuk ke dalam.

Baca Juga: Peraturan Meningkat Rumah yang Harus Ditaati Biar Tak Kena Sanksi

7 Risiko rumah tingkat dan antisipasi yang perlu dilakukan.Salah satunya pasang teralis yang hanya dapat dibuka dari dalam. (Foto: Pexels)

4. Teralis yang dapat dibuka dari dalam.

Demi keamanan penghuni anak-anak dan juga perlindungan dari masuknya tamu yang tidak diundang, teralis seringkali dipasang pada jendela. Jika demikian, petugas akan kesulitan masuk ke ruang untuk menyelamatkan penghuni. Ini ada benarnya. Sebagai jalan tengah, buat teralis yang dapat dibuka dari dalam rumah. Teralis semacam ini memiliki sistem pengait yang hanya dapat dibuka dari dalam ruang.

Musibah yang menimpa rumah bukan saja berasal dari alam. Pencurian dan perampokan juga menjadi ancaman. Rumah bertingkat yang sering menjadi sasaran tindak kejahatan umumnya memiliki akses lain selain pintu utama, misalnya balkon atau ruang jemur. Tidak jarang pencuri masuk melalui ruang servis di lantai atas yang seringkali terabaikan keamanannya.

Jika lokasi rumah rawan kejahatan, tak ada salahnya berjaga-jaga dengan memasang pengaman, khususnya di lantai atas.

5. Dinding pembatas ke tetangga jangan terlalu landai.

Dinding pembatas antara satu rumah dengan rumah lainnya seringkali berbentuk landai di bagian depan dan terus mengarah ke lantai atas. Ini juga menjadi jalur favorit para pencuri saat memasuki rumah. Pastikan dinding ini tidak terlalu landai atau beri penghalang bagi orang untuk terus memanjat ke atas.

Baca Juga: 4 Ide Model Tangga dan Posisi yang Tepat sesuai Bentuk dan Kondisi Ruang

6. Pagar di akses ke ruang servis.

Pastikan akses antara ruang servis di lantai atas, misalnya ruang cuci dan ruang jemur, dengan ruang-ruang lainnya selalu dijaga. Bila perlu, tangga khusus ke ruang servis diberi pagar yang dapat dikunci saat malam hari.

7. Teralis untuk void.

Pada beberapa model rumah, terdapat void di lantai atas, menuju ruang-ruang dalam rumah. Salah satu tujuannya adalah memperlancar sirkulasi udara dan sebagai salah satu sumber masuknya cahaya alami. Jika begitu, pasang teralis untuk memastikan bahwa void ini tidak dijadikan jalur masuk.

Keamanan di rumah tingkat, dapat disimpulkan bahwa para penghuni dapat dengan mudah ke luar jika terjadi bencana, tetapi orang-orang berniat jahat tidak dapat dengan mudahnya masuk ke dalam rumah.

Baca Juga: Teras Rumah dan Balkon untuk Perluas Rumah, Apa Bedanya?

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook Ranah Rumah, Instagram @ranahrumahcom (*)