Tips agar Tangga Aman dan Minim Risiko Kecelakaan bagi Anak dan Manula

Tangga adalah salah satu bagian rumah yang rawan terjadi kecelakaan. Selain berpotensi menimbulkan kecelakan bagi seluruh penghuni rumah, jalur sirkulasi secara vertikal alias tangga ini merupakan bentuk yang kurang bersahabat dengan kaki mungil anak-anak ataupun rentannya fisik para manula. Elemen pengemangan berikut perlu dihadirkan untuk menciptankan tangga yang aman.

5 Elemen pengaman agar tangga aman dan minim risiko kecelakaan bagi anak dan manula.

Ranahrumah.com – TIPS & TRIK | Tips agar tangga aman dan minim risiko kecelakaan bagi anak dan manula.

Tak hanya harus aman sebuah tangga juga harus nyaman digunakan. Agar nyaman digunakan, tangga harus didesain dengan baik agar kemiringannya tidak terlalu curam sehingga semakin menyulitkan langkah pengguna. Beberapa elemen pengaman dapat ditambahkan pada tangga untuk memperkecil risiko kecelakaan pada tangga.

1. Railing

Untuk amannya, railing harus berada di kedua sisi tangga. Tetapi jika tangga menempel pada dinding, satu sisi railing saja sudah cukup, utamanya di sisi yang bebas.

Railing yang fungsinya sebagai tempat berpegangan harus memiliki ukuran tertentu agar tangan nyaman menggenggamnya. Penampang pegangan railing sebaiknya dibuat dengan lebar 4 cm–7 cm, sementara ketiggian railing yang ideal adalah 75 cm–80 cm.

Baca Juga: Tips Tangga Aman, Ini Desain Ideal Railing dan Harganya

Baca Juga: Rancangan Desain Renovasi Rumah 21/60 m² Lahan Memanjang ke Belakang, Biaya 150 Jutaan

2. Warna            

Perbedaan level lantai yang terjadi antara lantai dasar dengan anak tangga pertama sebaiknya ditandai dengan perbedaan warna lantai. Misalnya, warna lantai putih, sementara tangga dibuat bertepi hitam. Perbedaan material yang berbeda tekstur juga merupakan peringatan yang cukup efektif agar kaki lebih berhati-hati melangkah.

3. Antislip

Pasang material antislip pada anak tangga. Material yang disebut stepnosing ini dapat berupa lempengan aluminium atau karet bergerigi yang ditempelkan pada tepian anak tangga. Di samping itu, material penutup anak tangga, seperti keramik, marmer, atau kayu, dapat sekaligus berfungsi menjadi antislip dengan cara membuat guratan di tepinya.

Baca Juga: Peraturan Meningkat Rumah yang Harus Ditaati Biar Tak Kena Sanksi

4. Keset

Sebagian orang memasang keset pada area sebelum tangga. Keset dapat menjadi penanda bahwa kaki akan melangkah ke area yang levelnya berbeda. Namun di sisi lain, keset mudah bergeser dan malah menyebabkan orang terpeleset. Lebih baik, singkirkan keset ini. Jika betul-betul dibutuhkan, misalnya demi kebersihan lantai atas, rekatkan keset tersebut ke lantai dengan lem khusus karpet.

5. Penerang

Pastikan area tangga selalu dalam keadaan terang, karena saat menapaki anak tangga, mata butuh panduan lebih dibandingkan saat berjalan di lantai yang rata. Pasang lampu pada plafon di atas tangga atau di sepanjang dinding area tangga.

Selain kelima elemen pengaman di atas, khusus untuk anak-anak harus diberi pengertian soal tangga dan bukan hanya dilarang menggunakannya. Ajari anak naik turun tangga dan berpegangan pada handrailing dengan semestinya. Jangan biarkan tangga menjadi sarana bermain, karena akan meningkatkan risiko bahaya di sekitar tangga.

#tipsranahrumah

Baca Juga: Mengaplikasikan Cat Pelindung dan Waterproofing untuk Lindungi Fasad

Baca Juga: Void dan Skylight Solusi Rumah Sempit jadi Terasa Lapang

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook Ranah Rumah, Instagram @ranahrumahcom

(*)