Technical Manager PT Onduline Indonesia, Stevanus Iwan Setiawan menjelaskan, Onducoat Bionic Fiber masuk dalam kategori cementitious waterproofing (komposit semen dan cairan), berteknologi serat bionic sebagai penguat daya rekat dan ketahanan tekan tinggi, sehingga cocok digunakan untuk waterproofing lantai dan dinding.
“Onducoat Bionic Fiber tidak beracun dan tidak korosif sehingga aman untuk diaplikasikan pada beragam area basah, seperti lantai dan dinding dalam (interior) yang tidak langsung terpapar hujan dan panas, juga kamar mandi, dapur, balkon, dak beton ataupun area terendam seperti ground water tank, basement, hingga kolam renang, kanal dan bendungan,” ujarnya.
Iwan menambahkan, karena dilengkapi perekat fiber, pelapis kedap air Onducoat Bionic Fiber sangat tepat untuk digunakan saat dalam proses pembangunan karena sifatnya lebih preventif.
Sejak bangunan itu dibangun, bahkan sebelum diaci dan dicat sebaiknya bidang sudah dilapisi Onducoat Bionic Fiber.
Fungsinya membuat bidang atau beton lebih solid karena bahan waterproof sudah menempel sejak awal sehingga menjadi satu kesatuan yang homogen.
“Nantinya, kalau beton atau bidang tiba-tiba retak, Onducoat Bionic Fiber tidak ikut retak karena masih diikat oleh komponen serat yang bentuknya mirip sarang laba-laba, perannya sebagai penguat ikatan mortar,” terangnya.

Pengaplikasian
Seperti istilah penyebutannya, anti-air ini merupakan pelapis yang memiliki metode aplikasi mirip dengan metode aplikasi cat tembok.
1. Siapkan permukaan. Permukaan harus rata, lembap, bebas dari segala macam kotoran seperti puing, debu dan sebagainya.
2. Siapkan adukan dengan rasio adukan cairan dan bubuk semen Onducoat Bionic Fiber adalah 1:2,7 atau setara 4,5 kg cairan : 12,3 kg serbuk.
“Penggunaan komponen liquid yang lebih banyak berperan penting dalam meningkatkan kekuatan waterproofing, sehingga kualitas adukan produk kami lebih optimal dibanding waterproof serupa lainnya yang umumnya menggunakan rasio 1:4,” jelas Iwan.
3. Aplikasikan waterproof menggunakan kuas atau trowel, di atas lapisan yang masih lembap. Lapiskan dengan gerakan searah. Tunggu mengering selama 2-4 jam.
4. Ulangi memulas waterproof lapisan kedua dengan gerakan tegak lurus atau menyilang dengan lapisan pertama.
“Arah aplikasi pertama dan kedua harus tegak lurus atau menyilang supaya antar lapisan membentuk ikatan yang lebih kuat. Khusus bidang rawan panas dan hujan, sebaiknya diaplikasikan hingga tiga lapis agar hasilnya lebih maksimal. Lebih baik melapisinya tipis-tipis tetapi beberapa kali, daripada tebal tapi hanya sekali poles daya rekatnya tidak maksimal,” papar Iwan.
5. Jika seluruh permukaan sudah mengering total, baru dinding atau lantai dilapisi plesteran, acian, keramik, atau cat dekoratif.
Iwan mengeklaim jika aplikasi waterproofing dilakukan sesuai prosedur maka sepanjang bangunan itu ada, tidak perlu di-waterproofing lagi.



