Ranahrumah.com – TREN | Sharp Greenerator Fest 2023 pada Sabtu (2/12) di Bogor. Kegiatan Festival Lingkungan yang mengedukasi masyarakat tentang pelestarian lingkungan dan berkontribusi kurangi masalah sampah di Bogor.
Di hari jadinya yang ke 8 tahun, Sharp Greenerator menggelar sebuah festival lingkungan bertajuk Sharp Greenerator Festival 2023 di Bogor.
Festival lingkungan yang diadakan ketiga kalinya ini merupakan salah satu aksi yang dilakukan oleh Sharp Greenerator dalam meningkatkan kesadaran masyarakat melalui cara yang menyenangkan dengan menampilkan beragam hiburan, aksi hijau serta workshop yang melibatkan masyarakat langsung.
Sharp Greenerator Fest 2023 digelar di Gedung Aula Serbaguna Zeni Bogor. Mengusung tema “Masa Depan Hijau di Tangan Kita”. Di sini, Sharp Greenerator Fest 2023 menghadirkan sebuah konsep festival lingkungan yang edukatif dan menyenangkan.
Hadir untuk memeriahkan acara Brisia Jodi seorang penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Indonesia Idol. Selain bernyanyi, Brisia Jodi pun bercerita mengenai aksinya dalam melakukan pelestarian lingkungan.
Baca Juga: Sharp Greenerator, Anak Muda Jadi Agen Perubahan Peduli Lingkungan
Selain itu kegiatan ini juga akan menampilkan karya perajin kampung perca yang memanfaatkan limbah kain menjadi pakaian yang modis yang diperagakan oleh mojang jajaka kota Bogor.
Rangkaian acara dimulai dengan Green fun walk yang dilakukan sambil membersihkan jalan dari GOR padjajaran hingga Gedung serbaguna Zeni. Setelahnya, Workshop daur ulang limbah plastik pun diadakan.
Andry Adi Utomo, National Sales Senior GM, PT Sharp Electronics Indonesia berharap, Sharp Greenerator di usianya yang ke- 8 tahun, semakin matang menjalankan misinya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan melakukan aksi pelestarian lingkungan. “Inisiasi Sharp Indonesia membentuk komunitas Sharp Greenerator adalah untuk memberikan wadah kepada anak-anak muda untuk menuangkan inspirasi mereka mewujudkan bumi yang lestari,” jelasnya.
Baca Juga: 53 Tahun Sharp Indonesia Membawa Dampak Positif Bagi Bumi
Permasalahan Sampah di Kota Bogor
Setiawati Kabid Lingkungan DLH Kota Bogor dalam wawancara khusus dengan ranahrumah.com mengaku pihaknya butuh berkolaborasi dengan pihak lain dalam mengatasi permasalahan lingkungan. Ia sangat mengapresiasi Sharp Indonesia yang melalui komunitas anak muda binaannya Sharp Greenerator, banyak bekontribusi dalam mengatasi masalah sampah plastik ini dengan program yang rutin dilakukan.
Masalah sampah dikatakannya menduduki peringkat pertama di Kota Bogor. “Setiap hari ada sebanyak 650 kg hingga 700 kg sampah se-kota Bogor. Di dalamnya termasuk sampah plastik yang sulit terurai. Dengan ketersediaan 500 TPA, Setiawati berharap kerja sama dari setiap keluarga atau elemen masyarakat untuk memilah sampahnya agar lebih mudah tertangani. “Bagi yang sudah melakukan pemilahan, ada petugas khusus yang akan mengangkut sampah yang sudah terpilah, dipisahkan menjadi sampah organic dan an organic,” tegasnya.
Baca Juga: Sharp Greenerator Rayakan World Clean Up Day, Bersihkan Sampah Pulau Harapan
Untuk pengelolaan sampah organic, Kota Bogor menyediakan Bank Sampah. Pertumbuhan Bank Sampah di Bogor pun sudah mengalami pertumbuhan (saat ini ada sekitar 340 Bank Sampah). Masyarakat pun sudah merasakan manfaatnya karena lingkungan rumah mereka pun makin sedikit sampahnya dan hasil sampah itu pun menghasilkan nilai ekonomi yang luar biasa. “Nilai ekonomi yang didapat ini tidak menjadi tujuan utama namun hanya bonus. Namun selama ini, pada kenyataannya kita bisa mendapatkan dua-duanya, lingkungan bersih dan nilai ekonomi,” pungkasnya.
Pelaksanaan program Reduce, Reuse, Recycle (3R) pun dijalankan untuk mengurangi terciptanya sampah plastik. Reduce sudah dilakukan dengan mengurangi penggunaan plastik dengan kebijakan membawa kantong plastik saat belanja dan membawa tumbler serta wadah makanan ketika bepergian.
Jika upaya Reduce, tetap saja ada sampah plastik yang dihasilkan (karena alasan tertentu), maka Reuse adalah tindakan berikutnya yang mesti dijalankan. Yaitu memanfaatkan kembali limbah plastik untuk menghasilkan produk baru. “Yang penting dari kegiatan Reuse adalah, buatlah barang yang memang pasti dipakai. Sebab, jika “asal” menciptakan barang baru dari limbah namun nantinya tidak bisa atau tidak akan dipakai, artinya menciptakan sampah baru lagi,” kata Setiawati.
Baca Juga: Sharp EcoBition, Pameran Elektronik Berkonsep Ramah Lingkungan
Adapun Recycle, program ini butuh sebuah teknologi dan biaya khusus yang mungkin saja tinggi sehingga masyarakat tidak mampu melakukan itu. “Tugas masyarakat di tahap ini hanya mengumpulkan bahan bakunya dengan pemilahan sampah,” ujarnya.
Dengan acara Sharp Greenerator Fest 2023 , Prima Yuliana, Presiden Komunitas Sharp Greenerator berharap dapat memberikan wawasan serta insiprasi bagi masyarakat khususnya anak–anak muda mengenai bagaimana cara melestarikan lingkungan untuk bumi yang lestari.
Tak hanya melalui Sharp Greenerator, kegiatan-kegiatan lain pelestarian lingkungan juga menjadi perhatian PT Sharp Electronics Indonesia. Komitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan bisnisnya pun dilakukan dengan kegiatan pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
“Sharp konsisten menjalankan bisnis yang berfokus pada lingkungan, sosial dan tata kelola pemerintah,
dengan mengimplementasikan konsep hijau ke dalam proses produksi, fasilitas pabrik hingga produk–produknya,” ujar Pandu Setio, Head of PR & Brand Communication Department PT Sharp Electronics Indonesia.
Baca Juga: Aksi Nyata Sharp di Ulang Tahun ke -110, Tanam 11.000 Pohon di Citarum
Tentang Sharp Greenerator
Sharp Greenerator merupakan komunitas anak muda pecinta lingkungan binaan Sharp Indonesia yang aktif mengampanyekan program pelestarian lingkungan kepada masyarakat dan kalangan muda.
Sejak pertama kali didirikan tahun 2015 silam, tepatnya 25 November 2015 hingga saat ini, Sharp Greenerator telah melakukan beragam kegiatan edukasi maupun aksi nyata pelestarian lingkungan yang melibatkan pemerintah, masyarakat hingga siswa sekolah. Dalam aktivitasnya, Sharp Greenerator didukung oleh yayasan nirlaba sebagai fasilitor, sebagai berikut.
- Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) lembaga yang berfokus pada konservasi Orangutan di Kalimantan yang terancam punah;
- Coaction Indonesia sebuah organisasi nirlaba yang berperan sebagai simpul jejaring dan simpul pembelajaran untuk solusi dan aksi inovatif yang berkontribusi bagi pembangunan yang berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia;
- Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi) yayasan nirlaba yang fokus pada konservasi & pengelolaan sumber daya ekosistem pantai dan laut;
- Transformasi Hijau (Trashi) komunitas relawan yang bergerak pada isu pendidikan lingkungan dengan mendorong para generasi muda sebagai pemeran utama dalam upaya pelestarian lingkungan.
Baca Juga: Sharp Greenerator Monitoring Kualitas Air di Hulu Sungai Ciliwung
Baca Juga: Rayakan Hari Jadi, Sharp Kampanye Pelestarian Lingkungan ke Siswa Sekolah
Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom
(*)
