Greenhouse Effect
Selain memasok cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman, rumah tanaman menjadi pelindung terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, yaitu suhu udara yang terlalu rendah, curah hujan yang terlalu tinggi, dan tiupan angin yang terlalu kencang.
Di dalam rumah tanaman ini modifikasi lingkungan (iklim mikro) lebih mudah dilakukan sehingga tercipta lingkungan yang optimum bagi pertumbuhan tanaman di dalamnya.
Upaya pengendalian iklim mikro dalam rumah tanaman yang berbeda dengan iklim di luarnya merupakan prinsip greenhouse effect yang dikembangkan untuk mengatur pertumbungan tanaman sesuai rencana, baik dalam jumlah, kualitas maupun waktu produksi.
Mengapa Memilih Kaca?
Efektivitas penggunaan rumah tanaman dalam mengendalikan iklim mikro ditentukan oleh sifat material penutup (atap dan dinding), seperti karakterisitk fisik, termal, optikal dan harga bahan tersebut.
Karakeristik fisik berkaitan dengan kekuatan dari bahan. Bahan kaca mempunyai ketahanan terhadap deraan lingkungan dengan umur pakai yang relatif lama. Sifat termal dan optikal kaca dalam meloloskan (transmisivity) cahaya yang baik berdaya tembus 71%–92%. Kaca juga merupakan material yang harganya relatif mahal, namun ini justru sesuai untuk pembuatan rumah tanaman yang memang bertujuan untuk investasi jangka panjang.
Penggunaan penutup rumah tanaman berupa bahan plastik film juga dapat menjadi pilihan yang baik. Salah satunya untuk menyesuaikan dengan tujuan investasi jangka pendek di amna material plastik dapat menjadi pilihan dalam budidaya tanaman yang membutuhkan persyaratan radiasi cahaya yang lebih rendah. Material ini hanya meloloskan cahaya sekitar 85%–87%.
Baca Juga: Eksterior Cantik dengan Furnitur LUAR yang Aman Kena Hujan dan Panas!
Baca Juga: Hidroponik dan Manfaatnya, Cara Mudah Panen Sayur dan Buah dari Rumah Sendiri
