Ranahrumah.com – TIPS & TRIK | Merancang carport kenali dulu 3 elemen penyusun utamanya: atap, tiang penyangga, dan lantai.
Memahami carport bisa melalui elemen penyusun utama ruangnya, yaitu atap, tiang penyangga, dan lantai.
Saat ini, carport sering diartikan sebagai garasi sementara. Berdasarkan asal katanya dalam bahasa Inggris, carport yang terbentuk dari kata car dan port, dapat diartikan sebagai sebuah ruang tempat memarkir mobil.
Namun, carport juga mempunyai makna lain. Mengacu pada fungsinya, maka carport dapat diartikan sebagai naungan tempat parkir mobil, atap tambahan untuk perlindungan mobil, atau suatu struktur yang digunakan untuk memberi perlindungan tertentu bagi kendaraan terutama mobil.
Pada prinsipnya, beberapa pengertian tersebut mengacu pada pengertian carport sebagai sebuah fasilitas berupa ruang yang terbentuk dari struktur atap tertentu yang berfungsi untuk menyimpan kendaraan.
Lalu berdasarkan fungsinya, ruang seperti apa yang bisa disebut sebagai carport? Bisakah dikatakan sebagai lantai yang dikeraskan untuk menyimpan mobil sebagai ruang carport? Apakah teduhan berupa pergola di taman dapat disebut carport? Ataukan deretan tiang-tiang yang membatasi sebuah tempat parkir mobil juga bisa disebut sebagai carport?
Baca Juga: Merancang Carport Fungsional dan Estetis: Apa Bedanya dengan Garasi?
Merancang Carport: 3 Elemen Penyusun Carport
Selama ini ada anggapan bahwa carport tidak dibatasi dinding, karena area yang biasanya terdapat di depan rumah ini merupakan garasi darurat. Hal ini sesuai dengan awal kemunculannya, di mana carport tidak dimaksudkan sebagai ruang tertutup. Tetapi kenyatannya tidak demikian, beberapa pemilik rumah memberinya sekat.
Sebagai ruang, carport dibatasi oleh 3 elemen, yang juga berfungsi sebagai penyusun utamanya. Ketiga elemen penyusun carport tersebut adalah atap, tiang penyangga, dan lantai. Atap carport, selain melindungi ruang di bawahnya maupun pengguna di dalamnya, juga bertugas membentuk yang sekaligus membatasi ruang utama carport.
Sedangkan lantai berfungsi sebagai batas bawahnya. Elemen lantai, karena menerima beban berat kendaraan yang cukup besar, maka memerlukan konstruksi yang kuat. Selain itu, lantai juga tidak boleh licin dan mudah dibersihkan. Persyaratan ini dibutuhkan terkait dengan aktivitas yang sering dilakukan di atas carport, seperti membersihkan dan mencuci mobil. Bahkan terkadang servis ringan kendaraan juga dilakukan di sini.
Selain elemen atap dan lantai carport, terdapat juga elemen penyangga yang berfungsi secara struktural. Elemen ini biasanya berupa dinding atau tiang. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dalam pengetahuan struktur dan dunia konstruksi, elemen penyangga carport ini tidak selalu berupa dinding dan tiang, tetapi bisa sebagai struktur kabel.
Baca Juga: 3 Inspirasi Desain Rumah Tropis Karya Arsitek Indonesia
Dimensi elemen penyangga, menurut Rita Laksmitasari, Direktur Andesit Nata Deka, konsultan arsitektur dan interior, ditentukan oleh beban yang terdapat di atasnya, yaitu atap. Beban atap dipengaruhi oleh jenis penutup atap dan juga luasannya. Jika beban tidak terlalu besar (penutup atapnya ringan), maka dimensi penyangganya tidak terlalu besar. Misalnya, jika tiang penyangganya menggunakan kolom, maka ukuran kolom cukup 15/15 sampai 20/20.
Saat ini beragam material bisa digunakan sebagai tiang penyangga. Selain kolom beton, juga bisa menggunakan kayu, besi, baja, besi hollow, dan baja ringan. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Meski tersusun atas 3 elemen (atap, penyangga, dan lantai), namun bentuk carport lebih banyak ditentukan oleh elemen atapnya. Bentuk atap carport memberi bentuk pada tampilan carport secara keseluruhan karena ukuran dan letaknya yang lebih dominan dari elemen lainnya. Bisa dikatakan bahwa atap merupakan elemen utama carport.
Baca Juga: Parkir Sembarangan di Perumahan Bikin Ribut Antar-Tetangga, Bisa Digugat?
Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook Ranah Rumah, Instagram @ranahrumahcom
(*)