Tips Memanfaatkan Attic untuk Kamar agar Tak Panas

Tak cuma bisa dimanfaatkan sebagai gudang, ruang lebih pada loteng rumah atau attic bisa dijadikan sebagai kamar tidur, ruang keluarga, atau sekadar area santai. Saat panas tak lagi masalah, memanfaatkan loteng menjadi ruang yang nyaman tak lagi sekadar impian. Apa syaratnya? Simak tipsnya!

Memanfaatkan attic atau loteng rumah menjadi salah satu solusi menambah ruang di rumah. Antisipasi panas dengan penerapan ventilasi silang, pemilihan jenis penutup atap yang tepat, dan insulator panas.

Ranahrumah.com – INTERIOR | Memanfaatkan attic atau loteng rumah menjadi salah satu solusi menambah ruang di rumah.

Banyak rumah yang dibangun pada zaman dulu masih memiliki loteng atas yang tidak terpakai. Kalaupun dimanfaatkan, paling untuk gudang. Namun, sejalan perkembangan zaman, ruang lebih pada attic ini bisa dijadikan ruang yang bisa mewadahi berbagai fungsi.

Ruang lebih pada loteng ini biasa disebut sebagai Loft Space. Di zaman yang semakin maju, loft space pun menjadi semakin modern dan bisa dimanfaatkan untuk menambah ruang sebagai kamar tidur untuk anak, ruang santai, ruang keluarga, atau ruang lainnya.

Baca Juga: Membuat Taman Kering “Rock Garden” untuk Rumah Mungil

Berkembang di Amerika sebagi Solusi Keterbatasan Lahan

Loft Space, dari asal katanya, loft adalah area bangunan loteng yang cenderung tidak digunakan, tetapi berpotensi diubah untuk menciptkan ruang tambahan bagi rumah yang memiliki keterbatasan lahan.

Rumah yang memiliki loft biasaya memiliki langit-langit yang tinggi, bisa mencapai 6—8 m.

Mengutip keterangan Jeffrey CL., Project Manager PT PAI, arsitek senior dari Amerika, M. Arief Wibowo yang juga arsitek PT PAI menyebutkan, loft ini mulai dikenal pada tahun 1980-an, ketika para eksekutif yang bekerja membutuhkan tempat tinggal sehingga mereka banyak membeli gudang pabrik tua yang memiliki langit-langit tinggi untuk dijadikan tempat tinggal. Ruangan yang diciptakan tidak hanya berupa kamar tidur, tapi bisa juga berupa ruang-ruang lainnya seperti ruang tamu atau dapur.

Baca Juga: Tips Sukses Renovasi Rumah, A to Z Perencanaan & Rekomendasi Pendanaan

Biasanya loft ini ditempati oleh mereka yang belum mempunyai anak, karena ruangnya sendiri berukuran kecil dengan layout sederhana, sesuai dengan gaya hidup kaum urban. Dari segi desain pun menyerupai ruang terbuka dan tidak terlalu banyak memiliki potongan ruang.

Arief mengatakan bahwa di Indonesia, istilah loft space belum terlalu dikenal luas. Kebanyakan konsep ini diambil dalam desain sebuah apartemen yang juga disebut duplex apartment atau kantor-kantor modern yang banyak dibuat dari bangunan bekas pabrik. Biasanya harga untuk sebuah duplex apartment jauh lebih tinggi.

Saat ini di Indonesia, sudah ada beberapa hunian, khususnya apartemen yang memiliki konsep loft space ini. Untuk membuat loft, dibutuhkan langit-langit yang tinggi. Umumnya ruang ini digunakan untuk kamar tidur, ruang kerja, atau ruang santai. Konsep ruang yang dibuat tergantung dari kebutuhan penghuninya.

Baca Juga: Masalah Atap Bocor Tak Kelar-Kelar? Jangan Salah Pilih Pelapis!

Selain struktur yang harus kokoh, mengatur suhu dan sirkulasi udara di ruang bawah atap/loteng/attic sangat penting agar ruang tambahan yang dihasilkan jadi nyaman.

Tips agar Kamar di Attic Tidak Panas

Di Indonesia, memanfaatkan attic atau ruang loteng kurang populer. Alasannya, dengan iklim tropis dan intenisitas panas matahari yang tinggi, ruang bawah atap terasa panas. Tapi, dengan semakin terbatasnya lahan rumah, memanfaatkan ruang bawah atap bisa menjadi solusi menambah kebutuhan ruang.

Inilah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan attic sebagai kamar agar tak panas.

  1. Struktur kokoh dan sirkulasi udara

Selain struktur yang harus kokoh, mengatur suhu dan sirkulasi udara di ruang bawah atap/loteng/attic sangat penting agar ruang tambahan yang dihasilkan jadi nyaman. Untuk meningkatkan kenyamanan ruang bawah atap (attic), sirkulasi udara melalui bukaan harus diperhatikan. Hawa panas yang terjebak di bawah atap harus dikeluarkan melalui jendela atau lubang udara. Idealnya, perbandingan ideal ukuran bukaan untuk attic dengan luasan loteng minimal 30%.

2. Ventilasi silang dan penempatannya

Penempatan bukaan atau ventilasi pun tak boleh asal. Dengan sistem ventilasi silang, bukaan untuk menangkap atau memasukkan angin posisinya harus lebih rendah dari bukaan untuk mengeluarkan udara panas. Letaknya harus berhadapan. Dengan begitu perputaran udara silang terjadi dan ruangan terasa lebih sejuk. Jika sistem bukaan dirasa kurang, bisa ditambahkan turbin sebagai pengisap udara panas di dalam raung attic.

Baca Juga: Manfaatkan Cahaya Alami agar Hemat Listrik & Rumah tetap Adem

Peletakan ventilasi pada ruang di attic tidak boleh asal, bukaan untuk menangkap atau memasukkan angin posisinya harus lebih rendah dari bukaan untuk mengeluarkan udara panas.

3. Pilihan jenis penutup atap

Pemilihan jenis penutup atap juga akan memengaruhi kenyamanan ruang loteng saat ingin memanfaatkan attic. Tiap jenis atap mempunyai tingkat daya hantar panas matahari yang berbeda-beda.

Genteng keramik berglazur contohnya. Dengan material yang mengalami pembakaran hingga 1.200 derajat C, panas lebih sulit untuk merambat. Genteng beton pun serupa karena terbuat dari adonan semen. Beda cerita dengan atap jenis metal. Atap berbahan metal lebih mudah menghantarkan panas. Tak heran, dalam pemasangannya, pemasangan atap metal selalu diikuti dengan pemasangan alumunium foilsebagai insulator panas.

Baca Juga: Secondary Skin untuk Rumah, Kulit Kedua yang Bikin Estetik dan Hemat Listrik

4. Perlunya insulator panas 

Penggunaan material peredam panas atau insulator panas pada atap bisa menambah kenyamanan ruang loteng saat ditinggali. Lembaran aluminium foil merupakan produk insultor panas yang mudah dijumpai. Harganya terjangkau dan mudah didapat. Kualitas peredaman sendiri bergantung pada tebal aluminium foil yang dipasang. Semakin tebal lembaran aluminium foilmaka lebih bagus dalam meredam panas.

Dapat juga menggunakan jenis insulator serat selulosa dari daur ulang kertas koran bekas. Material ini dipasang dengan dua cara. Ditempel layaknya lembaran plafon atau disemprotkan di balik atap saat dalam keadaan menjadi bubur kertas. Tingkat penurunan suhu pun bisa mencapai 2ºC hingga 8ºC dalam kondisi matahari yang terik.

Insulator berbahan serbuk keramik yang dipadukan dengan nano technology juga bisa dipilih. Serbuk yang disemprot di atas permukaan atap rumah mampu memantulkan sinar matahari dan UV sampai 96%.

Tapi patut dicatat, lapisan insulasi panas tak bisa efektif jika suhu luar atap kurang dari 30ºC. Insulasi hanya berfungsi untuk menghalau panas dari luar, bukan mendinginkan ruang secara otomatis.

Baca Juga: Memilih Perangkat Pengondisi Udara yang Tepat untuk Rumah Tropis yang Lebih Sehat

Baca Juga: Void dan Skylight Solusi Rumah Sempit jadi Terasa Lapang

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook Ranah Rumah, Instagram @ranahrumahcom

(*)