Ranahrumah.com – TIPS & TRIK | 4 tips memilih desain taman dalam ruang dan cara merancangnya.
Kehadiran tanaman merupakan salah satu alternatif penyeimbang kesan keseluruhan dari ornamen yang ada di dalam rumah. Bangunan rumah yang cenderung keras, kaku dan gersang dapat dilunakkan dengan kehadiran tanaman yang mempunyai sekian banyak alternatif fungsi. Di interior rumah, sosok tanaman dapat dijadikan sebagai penghalang arah pandang, dan dapat menghadirkan rasa harmonis bagi jiwa dan mental.
Untuk menghadirkan taman dalam ruang, inilah panduan memilih desain dan cara merancangnya.
Baca Juga: Perangkat Berkebun Dalam Ruang Terbaru dari LG Dipamerkan di CES 2025
Memilih Desain Taman Dalam Ruang: Formal atau Informal?
Secara umum, desain taman dalam ruang (indoor garden) mempunyai 2 karakter, yaitu formal dan informal.
Desain formal taman dalam ruang diwujudkan oleh pola penataan tanaman yang simetris dan terkesan kaku. Tanaman yang digunakan pun memiliki kesan formal, yaitu tanaman berbentuk teratur dengan tekstur tertentu. Jenis desain ini digunakan pada ruang yang membutuhkan suasana formal untuk menunjang aktivitasnya, seperti ruang kerja, sehingga konsisitensi pekerjaan dapat terjaga.
Berbeda halnya dengan desain informal. Desain ini diwujudkan melalui pola-pola yang alami dan terkesan lebih bebas. Tanaman yang digunakan biasanya memiliki bentuk alami dan tidak kaku. Desain ini digunakan pada ruang yang membutuhkan kesan informal atau santai, seperti ruang keluarga atau ruang untuk beristirahat, sehingga dapat menambah kualitas istirahat dalam ruangan.
Baca Juga: Praktis Berkebun di Dalam Rumah, Aman Hama dan Perubahan Cuaca
Prinsip Desain Taman Dalam Ruang
Ada beberapa prinsip desain yang perlu diperhatikan dalam merancang indoor garden.
- Tema, yaitu pola dasar dari keseluruhan elemen pembentuk taman. Misalnya taman jepang.
- Gradasi (ritme, jenjang, nuansa), yaitu unsur pencipta dari variasi lembut pada setiap rangkaian elemen taman. Misalnyai penataan tanaman berdaun lebar, besar, hingga kecil akan menimbulkan efek gradasi.
- Kontras, yaitu unsur penyemarak, aksentuasi, pembuat kejutan, point of interest pada sebuah lokasi taman. Contoh, peletakan tanaman besar di tengah-tengah ruangan sebagai fokus pandangan dalam ruangan tersebut.
- Kontrol, yaitu unsur penyeimbang, keserasian, keharmonisan, atau pengendali agar tidak berlebihan dan berpadu harmonis. Contoh, peletakkan bersama tanaman yang memiliki besar dan bentuk yang berbeda sehingga terlihat serasi dan lebih interaktif terhadap pandangan.
Baca Juga: 3 Model Taman dalam Wadah Penghias Ruang Utama di Rumah
Keempat prinsip desain tersebut di atas dapat diwujudkan oleh elemen desain berikut.
- Garis lurus, lengkung, lekuk, tekuk
- Bentuk (dua dimensi dan tiga dimensi): lingkaran, persegi, oval, bulat, kotak, dan sebagainya.
- Ukuran: besar, sedang, kecil
- Warna: merah, kuning, biru, hijau, warna-warna kuat, dan pastel.
- Tekstur: kasar dan halus
- Cahaya: terang, redup, dan gelap
- Aroma: wangi, tidak wangi, kuat, dan lembut
- Bunyi: kuat, sedang, lembut
Nah, mau coba mewujudkan taman dalam ruang dengan tips ini? (RR)
Baca Juga: Mengenal Jenis Tanaman Air dan Manfaatnya Menurut Feng Shui
Baca Juga: Stand Tanaman Inovatif untuk Penanaman Vertikal di Ruang Terbatas
Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook Ranah Rumah, Instagram @ranahrumahcom