Membuat Taman Dalam Ruang dan Merawat, Rekomendasi Tanaman Indoor

Mengenal taman dalam ruang, mengetahui fungsinya, merencanakan dan membuat, memilih elemen tambahan, rekomendasi jenis tanaman indoor, dan merawatnya.

Mengisi taman dalam ruang di bawah tangga dengan tanaman sukulen yang tahan banting dengan
sedikit air. (Foto: Dwell.com)

Merencanakan Taman Dalam Ruang

Membuat taman dalam ruang bisa diawali dengan membuat desainnya sesuai keinginan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila ingin merencanakannya.

Kenali Karakter Ruangan 

Memahami suasana ruang sering disebut dengan feel the land. Para arsitek lansekap profesional selalu menempatkan feel the land sebagai langkah awal dalam mendesain taman. Semakin kita memahami tempat atau ruang yang akan dirancang, semakin berkualitas hasil rancangan tersebut.

Untuk menghayati sebuah ruangan, ada 2 faktor yang perlu diperhatikan. Pertama, fisik ruang itu sendiri, seperti bentuk, akses dan sirkulasi ruangan, jenis material yang digunakan, suhu ruangan, dominasi warna ruangan, serta karakter interior yang digunakan. Kedua adalah fungsi sosial ruang, seperti fungsi ruang, karakter pengguna ruang, dan aktivitas yang dilakukan dalam ruang tersebut.

Prinsip dan Unsur Desain

Ada beberapa prinsip desain yang harus diperhatikan dalam merancang taman dalam ruang. 

  • Tema. Yaitu pola dasar dari keseluruhan elemen pembentuk taman. Misalnya taman jepang. 
  • Gradasi (ritme, jenjang, nuansa), yaitu unsur pencipta dari variasi lembut pada setiap rangkaian elemen taman. Misalnya penataan tanaman berdaun lebar, besar, hingga kecil akan menimbulkan efek gradasi.
  • Kontras, yaitu unsur penyemarak, aksentuasi, pembuat kejutan, point of interest pada sebuah lokasi taman. Contoh, peletakan tanaman besar di tengah-tengah ruangan sebagai fokus pandangan dalam ruangan tersebut.
  • Kontrol, yaitu unsur penyeimbang, keserasian, keharmonisan, atau pengendali agar tidak berlebihan dan berpadu harmonis. Contoh, peletakkan bersama tanaman yang memiliki besar dan bentuk yang berbeda sehingga terlihat serasi dan lebih interaktif terhadap pandangan.

Keempat prinsip desain tersebut di atas dapat diwujudkan oleh elemen desain berikut:

• Garis: lurus, lengkung, lekuk, tekuk

• Bentuk (dua dimensi dan tiga dimensi): lingkaran, persegi, oval, bulat, kotak, dan sebagainya.

• Ukuran: besar, sedang, kecil

• Warna: merah, kuning, biru, hijau, warna-warna kuat, dan pastel.

• Tekstur: kasar dan halus

• Cahaya: terang, redup, dan gelap

• Aroma: wangi, tidak wangi, kuat, dan lembut

• Bunyi: kuat, sedang, lembut

Desain Taman 

Secara umum, desain taman mempunyai 2 karakter, yaitu formal dan informal. Desain formal taman dalam ruang diwujudkan oleh pola penataan tanaman yang simetris dan terkesan kaku.  Tanaman yang digunakan pun memiliki kesan formal, yaitu tanaman berbentuk teratur dengan tekstur tertentu. Jenis desain ini digunakan pada ruang yang membutuhkan suasana formal untuk menunjang aktivitasnya, seperti ruang kerja, sehingga konsisitensi pekerjaan dapat terjaga.

Berbeda halnya dengan desain informal. Desain ini diwujudkan melalui pola-pola yang alami dan terkesan lebih bebas. Tanaman yang digunakan biasanya memiliki bentuk alami dan tidak kaku. Desain ini digunakan pada ruang yang membutuhkan kesan informal atau santai, seperti ruang keluarga atau ruang untuk beristirahat, sehingga dapat menambah kualitas istirahat dalam ruangan.

Baca Juga: Uniknya Koleksi BASTUA IKEA, Terinspirasi Alam & Sauna Ala Nordik

Beberapa elemen taman dalam ruang mempercantik interior rumah. (Foto: Homelysmart)

Memilih Elemen Taman Dalam Ruang

1. Memilih Tanaman yang Tepat 

Tidak semua tanaman cocok diletakkan dalam ruangan. Untuk memudahkan memilih tanaman yang paling sesuai, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.

  • Berdasarkan Jenis dan Fungsi

Salah satu jenis tanaman yang cocok untuk taman dalam ruang adalah kelompok tanaman hias. Jenis tanaman ini termasuk tanaman hias berbunga, berdaun, maupun berbatang indah. Fungsinya juga bermacam-macam, misalnya sebagai hiasan dalam pot di sudut ruangan atau sebagai pembatas pandangan. Sebagai pemanis ruangan, tanaman harus memenuhi kriteria, seperti berdaun unik dan berwarna indah. Sedangkan sebagai pembatas ruangan, tanaman harus cukup besar dan berdaun lebat.

  • Daya Tahan Tanaman 

Pengelompokan tanaman bisa juga berdasarkan daya tahan tanaman. Setiap tanaman memiliki daya tahan berbeda terhadap kondisi lingkungannya, seperti intensitas cahaya ruangan, naungan, kelembapan, serta sirkulasi yang ada.

Kondisi lingkungan ruangan dapat mempengaruhi kekuatan tanaman. Ada tanaman yang tahan terhadap suhu sedang, naungan, perbedaan suhu siang dan malam yang ekstrim, serta kondisi kering atau lembap media tanamnya. Tanaman yang menyukai intensitas cahaya matahari sedang, dapat diletakkan di ruangan dengan sinar matahari seadanya. Akan tetapi, tanaman tersebut juga perlu dijemur, minimal 2 minggu sekali. Caranya merotasi tanaman dengan jenis lain agar tanaman dari dalam ruangan dapat kembali ke kondisi awal dan tetap tumbuh dengan baik.

Jenis media tanam juga menentukan kelangsungan hidup tanaman dalam ruangan. Media tanam yang umum digunakan adalah sekam alami dan bakar, akar pakis, cocopeat, berbagai jenis humus daun, dan pupuk kandang. Masing-masing mempunyai karakter tertentu, seperti sekam bakar/alami dapat memegang air tetapi media tetap porous, akar pakis bersifat mengemburkan dan sedikit menahan air, cocopeat dapat menahan air.

Hal penting yang harus diikuti dalam memilih media tanaman adalah porous, tetapi tetap dapat menahan sedikit air agar kebutuhan tanaman dapat terpenuhi. Jika ingin praktis, dapat menggunakan media tanam siap pakai dan jika ingin menambah porous dapat diberikan sedkit sekam atau cacahan akar pakis.

  • Perawatan

Agar dapat tumbuh dengan baik, tanaman pun perlu dirawat. Untuk pemula, disarankan menggunakan tanaman yang mudah dirawat dan relatif tahan terhadap kondisi ruangan. Mudah dirawat berarti kegiatan perawatan mudah dan cepat dilakukan sehari-hari. Selain itu, tanaman harus tahan terhadap kondisi naungan (minim sinar matahari) dan kondisi ber-ac, seperti Sanseviera sp. dan Ficus sp.

  • Biaya

Banyak tips yang dapat dilakukan untuk menekan biaya perawatan, di antaranya membeli tanaman sehat di tempat yang dapat dipercaya, membeli tanaman saat pameran terutama di akhir pameran, membeli tanaman berukuran lebih kecil. Tanaman yang baik tidak harus selalu mahal. Jika penempatannya sesuai dengan kaidah desain, lingkungan dan media tanam yang sesuai untuk pertumbuhan, dapat menjadikan tanaman murah menjadi sehat dan dapat bersaing dengan tanaman yang ekslusif.

2. Elemen Tambahan

Elemen tambahan yang dimaksud di sini adalah elemen taman di luar tanaman. Elemen taman dapat berupa pot atau kontainer, pagar hias, lampu, batu dan pasir, air, patung, dan lain sebagainya.

  • Pot atau Kontainer

Pot tanaman memiliki peran yang penting pada taman dalam ruang, terutama pada desain yang menggunakan tanaman secara individu. Pada penataan dengan berbagai jenis tanaman, kontainer dapat digunakan sebagai wadah. Wadah tanaman bisa terbuat dari beton atau stainless steel. Beda halnya dengan taman bongkar pasang yang jarang menggunakan elemen pot dan kontainer. Tanaman pada taman ini cukup disajikan dalam wadah kantong plastik (polibag) sehingga mudah diangkut dan disusun.

Pemilihan pot dan kontainer, baik bahan maupun bentuk sebaiknya disesuaikan dengan desain taman dan jenis tanaman, secara keseluruhan. Sebagai contoh, pot dan kontainer dengan bahan stainless steel sesuai digunakan pada taman dengan desain modern. Sedangkan yang berbahan keramik cocok digunakan pada ruang berdesain klasik.

  • Pagar Hias

Fungsi pagar hias pada taman dalam ruang adalah sebagai pembatas (border) atau tempat merambat tanaman. Ada juga pagar yang berfungsi hanya sebagai penghias saja.

  • Lampu

Lampu pada taman berfungsi untuk menonjolkan nilai keindahannya. Selain itu ada juga lampu yang dapat membantu proses fotosintesis tumbuhan. Rumah dan penyangga lampu yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan konsep desain ruangan.

  • Batu dan Pasir

Batu yang berukuran sedang dan besar sering digunakan sebagai aksen pada taman. Sedangkan batu yang berukuran kecil dan pasir dapat juga digunakan sebagai border pada taman. Kehadiran batu dan pasir dapat memperkuat kesan alamiah pada taman dan membuat karakter taman menjadi lengkap.

  • Air

Air sering diidentikkan dengan kesan segar dan sejuk. Suara gemericik yang ditimbulkan oleh air terjun atau air mancur, menghasilkan kesan khusus. Kejenuhan dan keletihan pun dapat dihilangkan dengan hadirnya suasana segar dan sejuk ini. Ornamen air yang digunakan seperti pancuran dan lainnya disesuaikan dengan desain ruang.

  • Patung

Patung dapat digunakan sebagai point interest atau hanya elemen tambahan pada taman. Bentuk dan bahan patung bermacam-macam. Ada yang berbentuk manusia, hewan, dan lain sebagainya. Bahannya pun cukup beragam, seperti stainless steel, beton, batu alami, kayu, dan lain sebagainya. Kehadiran patung dapat menambah karakter taman dan ruang yang ingin ditimbulkan.

Baca Juga: Eksterior Cantik dengan Furnitur LUAR yang Aman Kena Hujan dan Panas!