Ranahrumah.com – TIPS & TRIK | Jadi nyawa bagi ruangan, inilah 5 langkah merencanakan pencahayaan. Bila direncanakan dengan baik, ia akan membuat kita merasa lebih aman dan nyaman, bebas dari rasa takut. Pencahayaan yang baik membuat kita bisa menikmati rumah dengan lebih baik.
“Pencahayaan adalah nyawa bagi ruangan yang mampu membangkitkan drama-drama dan keindahan sebuah ruangan, membuat atmosfer yang sama sekali berbeda dalam alam pikir dan alam rasa kita,” kata desainer interior Anis Alkuratu Aini.
Baca Juga: Cara Memilih Pencahayaan yang Tepat, Ciptakan Suasana Berbeda di Setiap Ruang
5 Langkah Merencanakan Pencahayaan
Dalam setiap renovasi atau pengembangan, instalasi listrik nyaris menjadi sesuatu yang tak terelakkan untuk diubah-ubah dan dipindah-pindah. Tak peduli tipe kecil, menengah, ataupun besar, listrik adalah utilitas kunci yang menentukan keamanan dan kenyamanan rumah, terlebih saat rumah selesai dipugar.
Oleh karenanya, pengembangan rumah harus selalu memperhatikan perencanaan yang matang dalam hal penerangan. Dan karena pencahayaan adalah nyawa yang menghidupkan ruangan, pertama kita mesti membuat rencana matang yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan dan mendaftar aktivitas apa yang akan berlangsung pada setiap ruangan dalam rumah kita. Berikut langkah-langkahnya.
1. Membangun atmosfer
Dari kebutuhan tersebut, kita akan tahu elemen dekoratif seperti apa – cat dinding, hiasan, furnitur, dan sebagainya – yang akan kita tempatkan pada setiap ruangan, dan bagaimana kita akan membangun atmosfernya melalui pengolahan cahayanya.
Sebuah ruangan yang berdinding gelap misalnya, akan menyerap cahaya sehingga ruang kelihatan lebih syahdu, temaram, cenderung muram. Sebaliknya, ruang berdinding terang akan memantulkan cahaya lebih terang dari aslinya.
Objek yang bertekstur pada dinding akan kelihatan kusam bila diberi penerangan sekadarnya, namun akan tampak hidup dan dinamis bila disorot oleh cahaya lampu yang tepat.
Baca Juga: 6 Langkah Mewujudkan Home Theatre dengan Kualitas Setara di Bioskop
Baca Juga: 4 Tips Hadirkan Nuansa Hangat dalam Ruangan
2. Siapa yang menggunakan ruang
Pertimbangkan siapa saja anggota keluarga yang akan menggunakan masing-masing ruang tersebut dan untuk keperluan apa. Seorang yang berumur 50 atau 60 tahun memerlukan pencahayaan 15 kali lipat lebih terang dibandingkan anak-anak 10 atau 15 tahun pada saat membaca.
Penting juga untuk menyusun seberapa lama setiap anggota keluarga akan beraktivitas pada masing-masing ruang, karena kita akan bisa menyusun jenis lampu yang akan kita gunakan untuk menerangi ruangan tersebut.
Dari daftar kebutuhan dan aktivitas, elemen dekoratif apa yang ada dalam setiap ruang, siapa yang menggunakan, seberapa lama aktivitas akan berlangsung, kita akan mengetahui jenis lampu apa yang akan kita gunakan untuk setiap ruangan.
Baca Juga: Menghindari Silau di Dapur, Inilah Pilihan Jenis Lampunya!
3. Menentukan jenis lampu
Kenali jenis-jenis lampu penerangan yang lazim untuk pencahayaan buatan di rumah.
Pembagian jenis lampu penerangan rumah memiliki banyak versi, namun umumnya dikelompokkan menjadi tiga kategori. Ada yang menggunakan pembagian seperti berikut: general lighting, decorative lighting, dan task lighting; ada juga pengelompokan yang dibuat seperti ini: ambient/background lighting, accent lighting, dan task lighting.
Secara sederhana, general lighting adalah lampu untuk kegunaan umum, yang fungsinya menggantikan penerangan dari cahaya matahari di siang hari. Task lighting adalah lampu yang dirancang untuk menerangi aktivitas-aktivitas tertentu seperti membaca, bekerja di depan komputer, menonton TV, menyulam, bermain, atau belajar anak-anak. Sedangkan accent lighting atau decorative lighting adalah lampu yang digunakan untuk menerangi satu spot atau objek tertentu sehingga memberi aksen yang kuat, atau unsur dekoratif seperti lukisan, ornamen, tekstur, atau artwork dalam ruangan menjadi lebih hidup, lebih dramatis, lebih dinamis.
Baca Juga: Daftar Lengkap Ongkos Pekerjaan Tukang untuk Merenovasi Rumah, Panduan Bikin RAB Sendiri
Baca Juga: WiZ Smart Lighting: Merek Lampu Baru untuk Hunian Pintar Kaum Digital Savvy
4. Menentukan titik lampu
Langkah berikutnya adalah menentukan titik-titik yang tepat untuk menempatkan lampu berikut jalur instalasinya. Dalam penentuan titik ini, selalu pertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan sebagai prioritas, baru kemudian efisiensi dan biaya sebagai prioritas berikutnya.
5. Menyesuaikan model lampu dengan gaya rumah
Kita perlu menjelajah dan mencari referensi tentang aneka bentuk dan model lampu yang terjangkau oleh kantong, dan kemudian memilih model lampu yang selaras dengan gaya ruangan yang kita miliki atau hendak kita bangun.
Lima langkah tahapan perencanaan pencahayaan ini akan membuat rumah kita jauh lebih nyaman, ketimbang kamu sekadar merancang pencahayaan secara umum saja, atau bahkan sama sekali tak merencanakannya. Sekali kamu sudah menginstalnya, hanya ada dua kemungkinan: puas atau menyesal. Nah, jangan ambil risiko pada kemungkinan kedua.
Baca Juga: 10 Kiat Merenovasi Rumah Mungil
Baca Juga: Green Design Renovasi Rumah Satu Lantai 21/60 m² Jadi Dua Lantai Plus Denah Ruang
Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook Ranah Rumah, Instagram @ranahrumahcom
(*)