Peluang Bisnis dan Ekspor Tanaman Hias Indonesia: Sansevieria & Aglaonema

Indonesia yang kaya akan sumber daya tanaman hias bisa menjadi peluang baru untuk dikembangkan menjadi sebuah bisnis menguntungkan. Apalagi, pasar tanaman hias di dalam dan luar negeri masih sangat terbuka lebar. Agar efektif, pemasaran tanaman hias bisa dilakukan lewat media sosial.

Peluang bisnis dan ekspor Sansevieria yang dikenal dengan sebutan lidah mertua cukup potensial. Menjadi tanaman hias populer yang semakin ke sini, banyak sekali varian baru yang bentuk daunnya lebih cantik dan dinamis. (Foto: Jinu Joseph, Pexels)

Ranahrumah.com – TREN | Peluang bisnis dan ekspor tanaman hias Indonesia, Sansivieria & Aglaonema. Peluang bisnis tanaman hias terus berkembang seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap industri tanaman hias, menciptakan potensi pasar yang luas bagi para pengusaha dan pecinta tanaman.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor tanaman hias Indonesia terus meningkat sejak pandemi Covid-19. Pada 2021, misalnya, volume ekspor tanaman hias Indonesia sebanyak 20.300 ton atau naik 11,5 % dari tahun 2020. Begitu juga nilai ekspornya. Pada 2020 lalu, nilai ekspor tanaman hias Indonesia tercatat $ 19,9 juta dan naik menjadi $ 21,9 juta pada 2021.

Baca Juga: Manfaat Taman Atap untuk Rumah di Daerah Tropis

Industri tanaman hias dalam negeri juga bisa dibilang masih menjanjikan. Produksi beberapa jenis tanaman hias di Tanah Air juga masih tinggi. Sebagai contoh, produksi anggrek potong pada tahun 2022 sebanyak 6,79 juta tangkai; bunga anthurium sebanyak 2,07 juta tangkai; mawar sebanyak 169,1 juta tangkai; serta sedap malam sebanyak 118,32 juta tangkai. Wilayah Jawa masih menjadi sentra produksi ragam tanaman hias tersebut.

Hal ini terungkap dalam talkshow bertema ”Peluang Bisnis Tanaman Sansevieria” di sela-sela penyelenggaraan hari ke-3 FLOII Expo 2023, Sabtu (30/9/2023), di ICE BSD, Tangerang, Banten. Narasumber talkshow ini adalah Owner of CV Istana Bunga Kaktus Aldy Ridwan, serta pebisnis tanaman hias, yakni Wahyu Fahrudin dan Akhmad Istangin.  

Baca Juga: 2 Jenis Tanaman Hias Terbaik untuk Self-Healing Versi Anjasmara

Baca Juga: 6 Cara Menjaga Keseimbangan Yin dan Yang pada Taman

Potensi Bisnis dan Ekspor Sansevieria hingga Aglaonema

Mengintip peluang bisnis dan ekspor tanaman hias Indonesia, menurut Akhmad Istangin, banyak sekali varian Sansevieria di Indonesia, Sansevieria dikenal dengan sebutan lidah mertua. Sejak 2007 atau ketika ia memulai terjun di tanaman hias, jenis Sansevieria sudah populer. Semakin ke sini, banyak sekali varian baru yang bentuk daunnya lebih cantik dan dinamis. 

“Jadi, secara varian, begitu banyak ragam Sansevieria di Indonesia yang bisa dikembangkan untuk dijadikan sumber bisnis baru,” kata Akhmad. 

Sementara itu, Aglaonema, persilangan barunya menggairahkan dunia tanaman hias. Hal ini diungkapkan oleh Mia Hambali, pemulia tanaman hias. Menurut Mia, hasil persilangan corak merah pada Aglaonema digemari masyarakat. Seiring dengan naiknya daya beli masyarakat, tanaman hias memiliki pasar yang cukup menjanjikan.

“Dalam membuat persilangan, dari 10.000 kali percobaan, akan lebih banyak gagalnya ketimbang suksesnya. Nikmatilah proses sebelum memetik hasilnya. Dibutuhkan total waktu sekitar 3 tahun untuk 1 pot saja untuk produk berumpun. Untuk menjadi paket berisi banyak pot, tambah lagi beberapa tahun tergantung banyak paket yang disiapkan,” ungkap Mia.

Diketahui, usai talkshow di ajang FLOII 2023, dibuka lelang tanaman hias untuk sesi Aglaonema dan sesi Sansevieria. Dari 14 jenis tanaman yang dilelang, seluruhnya laku terjual dengan harga tertinggi mencapai Rp 36 juta. 

Baca Juga: Rahasia Rumput Subur dan Indah, Hindari Pantangan Ini!

Baca Juga: 5 Cara Menanam Ala Hidroponik Mudah Diterapkan di Rumah

Tanaman Aglaonema, menurut Mia Hambali-pemulia tanaman hias, hasil persilangan corak merah pada Aglaonema digemari masyarakat.(Foto: Tiia Pakk, Pexels)

Tips Menjual Tanaman Hias

Wahyu Fahrudin menambahkan, masih banyak potensi penjualan tanaman hias yang dapat dioptimalkan di Indonesia. Salah satu trik pemasaran yang efisien adalah lewat media sosial Instagram. Lewat media sosial itu, dirinya bisa menjual 400 pot terdiri dari 20 jenis Sansevieria per bulannya. 

Tips menjual tanaman hias lewat media sosial adalah kemasan harus baik. Begitu pula bentuk alamiah tanaman juga berpengaruh penting untuk menarik minat pembeli,” tuturnya. 

Baca Juga: 3 Model Taman dalam Wadah Penghias Ruang Utama di Rumah

Baca Juga: Inspirasi 3 Gaya Taman Lahan Minim, Desain & Jenis Tanamannya

Sementara itu, Aldy Ridwan memberikan tips memenangkan peluang di pasar ekspor tanaman hias. Dirinya sendiri memulai ekspor tanaman hias jenis Sansevieria mulai 2018. Menurut dia, pasar Eropa terbilang sangat meminati tanaman hias jenis Sansevieria yang variannya di Indonesia banyak sekali. 

“Waktu awal ekspor masih belum paham treatment tanaman saat dikemas untuk ekspor. Pengalaman saya, pertama ekspor ke Korea seluruh tanaman hancur rusak. Jadi, yang paling penting adalah memahami bagaimana cara merawat dan memperlakukan tanaman yang dikemas untuk ekspor agar tiba di negara tujuan dengan baik dan aman. Soal dokumen administrasi untuk ekspor secara umum tidak ada masalah,” ungkapnya. 

Baca Juga: Membuat Taman Kering “Rock Garden” untuk Rumah Mungil

Baca Juga: Sebelum Membuat Taman Kenali Dulu Jenis Tanaman & Perannya Yuk!

Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook RANAH RUMAH, Instagram @ranahrumahcom

(*)