
Ranahrumah.com – ARSITEKTUR | Mengenal gaya arsitektur Masjid Istiqlal dan arti namanya.
Masjid Istiqlal dibangun atas inisiasi presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, yang setelah kemerdekaan Indonesia bertekad mendirikan bangunan monumental Indonesia dengan gaya arsitektur modern melalui proyek-proyek Mercusuar Soekarno. Terwujudlah salah satunya adalah Masjid Istiqlal yang dirancang oleh arsitek Friedrich Silaban yang diresmikan pada 22 Februari 1978.
Masjid Istiqlal merupakan salah satu penanda bebasnya Indonesia dari belenggu penjajahan.
Adapun nama dari masjid yang dibangun atas inisiasi presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, ini memiliki arti “kemerdekaan” dalam bahasa Arab.
Baca Juga: Aquaproof Bantu Cat Pelapis Anti Bocor untuk Masjid dan Musala
Arsitektur Modern Masjid Istiqlal
Dikutip dari artikel di kompas.com, di Buku Rumah Silaban terbitan mAAN Indonesia Publishing dikisahkan, Bung Karno ingin agar bangunan di dalam proyek mercusuarnya menampilkan karakter “arsitektural yang menyebabkan efek sublim”. Efek sublim sendiri diartikan sebagai hal yang membuat orang takjub dan tenggelam dalam pesona sublim tersebut.
Sublimitas ini terasa dalam desain Masjid Istiqlal. Jika kebanyakan masjid pada masa itu berbentuk persegi dan memiliki bukaan-bukaan besar tanpa daun pintu dan jendela, Istiqlal didominasi dinding vertikal dan horizontal dalam ukuran masif.
“Sehingga mengubah bentuk masjid menjadi sebuah bentuk yang baru, berbeda dengan desain masjid sebelumnya,” tulis Rahil Muhammad Hasbi dan Wibisono Bagus Nimpuno dalam jurnal Pengaruh Arsitektur Modern Pada Desain Masjid Istiqlal. Jurnal ini menegaskan bahwa Istiqlal mengusung gaya arsitektur modern.
Ini berbeda dari desain masjid yang jamak berkembang saat itu, yang mengusung gaya arsitektur Timur Tengah. Masjid Istiqlal terlihat berbeda dan menonjol dengan bentuk penggabungan dari garis-garis vertikal dan horizontal untuk bukaan. “Penggabungan antara tinggi dan jarak antar garis, serta penggunaan warna putih gading membuat kesan seperti dinding besar dan monumental,” tulis jurnal tersebut.
Lebih lanjut, Rahil dan Wibisono mengatakan bahwa skala yang monumental, kesan berat, besar, dan kokoh yang ada pada Istiqlal merupakan ciri khas dari arsitektur modern dengan aliran blutalism. “Desain Masjid Istiqlal berusaha menghindari referensi dari masa lalu dan memperlihatkan semangat pada zamannya,” tegas kesimpulan dalam jurnal tersebut. (RR)
Baca Juga: Arsitektur Rumah Tropis Paling Pas di Indonesia, Begini Rancangan yang Benar menurut Arsitek
Baca Juga: Signify Gandeng Lighting Designer Percantik Waterfront Marina Labuan Bajo
Cek berita atau ulasan inspiratif ranahnya rumah, properti, dan gaya hidup penghuninya di website www.ranahrumah.com, Facebook Ranah Rumah, Instagram @ranahrumahcom